Tidak Ada Aplikasi GoTo Setelah Merger Gojek-Tokopedia

- Merger Gojek dan Tokopedia yang diumumkan baru-baru ini mendapat respons beragam dari banyak pihak, termasuk masyarakat. Tidak sedikit masyarakat yang penasaran apakah setelah merger terwujud, aplikasi Gojek dan Tokopedia akan menjadi satu?
Ada pula yang menantikan kehadiran aplikasi GoTo, entitas baru yang dikenalkan Gojek dan Tokopedia saat merger diumumkan.
Nuraini Razak, VP Corporate Communications Tokopedia menjelaskan bahwa tidak ada aplikasi khusus GoTo setelah aksi korporasi ini terjalin. Layanan-layanan Gojek dan Tokopedia juga akan tetap berdiri sendiri-sendiri.
Baca juga: Mengenal GoTo, Payung Besar Penaung Gojek dan Tokopedia
"Ke depannya tidak ada aplikasi khusus karena Tokopedia dan Gojek akan tetap beroperasi sebagai entitas yang berdiri sendiri, di dalam ekosistem Grup GoTo," jelas Nuraini melalui pesan singkat kepada KompasTekno, Selasa (18/5/2021).
Grup GoTo akan menaungi tiga perusahaan, yakni Tokopedia, Gojek, dan perusahaan baru yang bergerak di bidang keuangan digital GoTo Financial. Sebagai informasi, model organisasi bisnis semacam ini juga dilakukan raksasa teknologi Alphabet, sebagai induk Google.
Alphabet yang didirikan tahun 2015, menjadi perusahaan payung yang menaungi Google dan beberapa anak perusahaan lain, seperti Fiber, Nest, Ventures, X-Lab, dan Life Sciences.
Kembali soal GoTo, grup ini tidak hanya akan beroperasi di Indonesia saja, melainkan di negara-negara operasional Gojek, yakni Vietnam, Singapura, dan Thailand. Grup GoTo disokong oleh beberapa investor besar yang sebelumnya telah menjadi investor utama Gojek dan Tokopedia.
Baca juga: Kisah Cinta Gojek, PDKT ke Grab, Menikah dengan Tokopedia
Dalam keterangan resminya, proses merger ini telah mendapat restu dari para penyokong dana. Mereka adalah Alibaba Group, Astra International, BlackRock, Capital Group, DST, Facebook, Google, JD.com, KKR, Northstar, Pacific Century Group, PayPal, Provident, Sequoia Capital, SoftBank Vision Fund 1, Telkomsel, Temasek, Tencent, Visa dan Warburg Pincus.
Nantinya, grup GoTo direncanakan untuk menjadi perusahaan publik. Kabarnya, penawaran saham perdana/initial public offering (IPO) GoTo akan dilakukan di Amerika Serikat dan Indonesia dalam waktu dekat.
Terkini Lainnya
- Menerka Arti Huruf "E" di iPhone 16e
- Tablet Huawei MatePad Pro 13.2 Rilis di Indonesia 26 Februari, Ini Spesifikasinya
- Daftar Harga YouTube Premium di Indonesia, Mulai dari Rp 41.500
- Cisco Umumkan AI Defense, Solusi Keamanan AI untuk Perusahaan
- Menggenggam HP Lipat Tiga Huawei Mate XT Ultimate, Smartphone Tipis Rasa Tablet
- Smartphone Vivo Y29 4G Meluncur, Bawa Baterai Jumbo 6.500 mAh
- 3 Cara Mengaktifkan Touchpad Laptop Windows dengan Mudah dan Praktis
- HP Lipat Oppo Find N5 Sangat Tipis, Ini Rahasia di Baliknya
- Fitur Foto Anti-gagal di Samsung Galaxy S25 Ultra Ini Wajib Dipakai Saat Nonton Konser
- Gimbal Smartphone DJI Osmo Mobile 7 Pro Dirilis, Sudah Bisa Dibeli di Indonesia
- 10 Aplikasi untuk Menunjang Ibadah Puasa Ramadhan 2025 di iPhone dan Android
- Merekam Foto dan Video Konser Makin "Seamless" dengan Cincin Pintar Galaxy Ring
- Angin Segar Investasi Apple, Harapan iPhone 16 Masuk Indonesia Kian Terbuka
- Melihat Tampilan iPhone 16e, Serupa tapi Tak Sama dengan iPhone 14
- HP Lipat Oppo Find N5 Segera Rilis di Indonesia, Kapan?
- Menkominfo: Merger Gojek dan Tokopedia Harus Angkat Ekonomi Digital
- Vivo V21 5G Sudah Bisa Dipesan di Indonesia, Ini Bonusnya
- Update Mobile Legends 1.5.78, Ini Hero Baru dan Skillnya
- Dirut Telkomsel Komentari Merger Gojek-Tokopedia
- Sharp Aquos R6 Meluncur dengan Sensor Kamera 1 Inci