Pemerintah India Minta Twitter dan Facebook Hapus Posting Kritik Penanganan Covid-19
- Belakangan India menjadi perbincangan hangat di ruang maya karena "tsunami "Covid-19 yang tengah melanda negara tersebut.
Pemerintah India belakangan ikut meminta platorm media sosial raksasa seperti Facebook, Instagram, dan Twitter, untuk menghapus sejumlah posting yang mengkritik penanganan Covid-19 di negara tersebut.
Menurut pemerintah India, posting yang diminta untuk dihapus adalah yang dinilai berpotensi memicu kepanikan publik, dapat menghalangi upaya penanggulangan Covid-19, dan berpotensi menyesatkan.
Baca juga: Google Kirim Dana Bantuan Rp 261 Miliar untuk Perangi Covid-19 di India
Beberapa tweet yang dihapus di antaranya berasal dari tokoh-tokoh publik terkenal India, seperti tweet dari anggota parlemen Revanth Reddy, menteri negara bagian Menteri negara bagian Bengal Barat Moloy Ghatak, hingga aktor Vineet Kumar Singh.
Dalam sebuah pernyataan, juru bicara Twitter mengungkapkan bahwa perintah penghapusan sejumlah posting telah ditinjau berdasarkan aturan Twitter sekaligus hukum yang berlaku di India.
"Jika konten melanggar Aturan Twitter, konten tersebut akan dihapus dari platform," kata juru bicara Twitter.
Namun lain cerita bila ternyata postingan yang diminta dihapus oleh pemerintah India dianggap menyalahi hukum setempat, tetapi di sisi lain tidak melanggar aturan Twitter.
Baca juga: Apple Mulai Bikin iPhone 12 di India
"Bila itu yang terjadi, kami dapat membatasi akses ke posting hanya untuk wilayah India saja," lanjut sang juru bicara.
Twitter mengungkapkan, pihaknya memberi notifikasi kepada setiap pengguna yang twitnya ikut dihapus atas permintaan dari pemerintah India ini.
{emerintah India sebelumnya juga pernah meminta Twitter untuk memblokir beberapa tweet dan akun yang mengkritik kebijakan pemerintah.
Bedanya, ketika itu pemerintah India mengancam akan memenjarakan pegawai Twitter bila tak mematuhi perintah tersebut, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari TechCrunch, Rabu (28/4/2021).
Sampai saat ini, India masih menghadapi gelombang kasus Covid-19. Hingga Selasa kemarin, data dari Worldometers menyebutkan total kasus Covid-19 di India mencapai lebih dari 17,6 juta, dengan penambahan lebih dari 300.000 kasus per hari.
Terkini Lainnya
- Unboxing Samsung Galaxy Watch Ultra, Arloji Pintar yang Canggih, Elegan, dan Sporty
- Apakah Mode Pesawat Bisa Menghemat Baterai HP? Begini Penjelasannya
- Smartwatch Redmi Watch 5 Meluncur, Lebih Besar dan Lebih Terang
- Asus Rilis Laptop Copilot+ PC Paling Portabel di CES 2025
- Nintendo Bikin Konsol Game Boy dari Mainan Lego, Bisa Dirakit Sendiri
- Cara Hapus Akun Instagram Permanen dan Sementara
- Juliana Cen Diangkat Jadi Managing Director HP Indonesia
- Bukalapak Pastikan PHK Karyawan, Imbas Tutup Lapak Produk Fisik
- Meutya Hafid Lantik Jajaran Pejabat Komdigi, Ada Fifi Aleyda Yahya dan Raline Shah
- Apa Itu Koin Jagat? Challenge Berburu Koin dari Aplikasi Jagat yang Ramai Dilarang
- 5.448 iPhone 16 Legal Masuk Indonesia Sebulan setelah Peluncuran
- Daftar Emoji Favorit Gen Z yang Bikin Chat Lebih Ekspresif
- WiFi Vs Data Seluler: Mana yang Lebih Boros Baterai?
- 3 Link untuk Pantau Kebakaran Los Angeles "Real Time", Begini Caranya
- iPhone 16 Masih Ilegal, Samsung Galaxy S25 Ultra Siap "Ngonser" Februari
- Facebook Mulai Minta Izin untuk Lacak Aktivitas Pengguna iPhone
- 7 Cara Mudah Mengenali Situs Web Palsu agar Terhindar dari "Scam"
- Laba XL Axiata Rp 321 Miliar, Layanan Data Jadi Penyumbang Terbesar
- Update Genshin Impact 1.5, Kembalinya Zhongli dan Fitur Bangun Rumah
- Hati-hati Komputer Bisa Dibajak lewat Bot Telegram