Pengembang Game Indonesia Masih Andalkan Dana Pribadi untuk Produksi
- Untuk memproduksi sebuah game, para pengembang (developer) biasanya mendapatkan kucuran dana dari investor atau pemodal.
Namun, mayoritas developer game di Indonesia ternyata masih mengandalkan dana pribadi supaya proses produksi suatu produk bisa berjalan sebagaimana mestinya.
Hal tersebut diketahui dari riset yang dibuat Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), serta Asosiasi Game Indonesia (AGI) yang bertajuk "Peta Ekosistem Industri Game Indonesia 2020".
Riset ini melibatkan 80 responden yang terdiri dari pengembang dan penerbit game dengan skala bisnis kecil hingga besar yang disurvei pada 31 Juli - 11 September 2020 lalu.
Dari puluhan responden tersebut, sekitar 67,5 persen mengaku masih mengandalkan dana pribadi untuk kegiatan produksi dan operasional perusahaan mereka sendiri.
Baca juga: Perusahaan Induk TikTok Akuisisi Pengembang Game Mobile Legends
Adapun mayoritas investor yaitu sekitar 60 persen berasal dari dalam negeri, sedangkan dari luar negeri berkisar 30 persen, dan investor gabungan dari keduanya sebesar 10 persen.
Masalah pendanaan ini juga menjadi momok bagi para pengembang game lokal. Dalam riset ini, sebanyak 66,7 persen responden mengaku pernah mengalami gagal produksi, sementara 33,3 persen tidak pernah mengalaminya.
Dari 66,7 persen tersebut, kekurangan dana menjadi alasan utama dari developer game yang pernah gagal produksi dengen persentase responden 35,3 persen, disusul dengan kegagalan teknis (27 persen), kekurangan SDM (29,4 persen), dan alasan lainnya (8,2 persen).
Baca juga: Epic Games Caplok Studio Pengembang Game Fall Guys
"Dalam aspek ini, pengembang skala kecil dan menengah menyatakan bahwa pendanaan menjadi masalah bisnis yang utama. Sebaliknya bagi pengembang skala besar permasalahan yang sering muncul adalah investasi dan matchmaking," tulis laporan tersebut.
Dari jumlah tersebut, ada 26 persen responden menganggap bantuan pendanaan adalah stimulus terbaik yang bisa diberikan oleh pemerintah, disusul oleh bantuan sosialisasi dan pemasaran (16 persen).
Bantuan SDM, infrastuktur, matchmaking, event, investasi, dan lain sebagainya juga turut dianggap penting oleh kurang dari 10 persen responden.
Menanggapi hal tersebut, pemerintah sendiri sejauh ini mengklaim sudah berupaya untuk membangun berbagai program yang bertujuan untuk mengembangkan industri game di Indonesia.
Baca juga: Game Battle Royale Apex Legends Mobile Dipastikan Hadir Bulan ini
Beberapa di antaranya adalah Business Matchmaking, Showcase di International Event, Coworking Space, Penyusunan Regulasi, dan lain sebagainya.
Namun, masih ada sekitar 19,23 responden yang belum merasakan bantuan yang disebutkan tadi, sehingga masih ada beberapa developer game yang harus dirangkul oleh pemerintah.
Hasil riset lengkap mengenai kondisi industri game Indonesia di 2020 bisa disimak di tautan berikut.
Terkini Lainnya
- Ambisi Malaysia Jadi Pusat Data Center Asia Terganjal
- Apakah Mode Pesawat Bisa Menghemat Baterai HP? Begini Penjelasannya
- Ada Tonjolan Kecil di Tombol F dan J Keyboard, Apa Fungsinya?
- Cara Kerja VPN untuk Membuat Jaringan Privat yang Perlu Diketahui
- Konsol Handheld Windows 11 Acer Nitro Blaze 8 dan Nitro Blaze 11 Resmi, Ini Harganya
- X/Twitter Akan Labeli Akun Parodi
- Deretan Laptop Baru Asus di CES 2025, dari Seri Zenbook hingga ROG Strix
- 5 Penyebab Tidak Bisa Lihat Profil Kontak WA Orang Lain
- Cara Logout Akun Google Photos dari Perangkat Lain
- Reaksi TikTok soal Rumor Bakal Dijual ke Elon Musk
- RedNote, Medsos China Mirip TikTok Jadi Aplikasi No. 1 di AS
- Pasar Ponsel Dunia Akhirnya Membaik, Naik 4 Persen Tahun Lalu
- 10 Jenis Cookies di Internet dan Fungsinya
- Fitur Baru ChatGPT Bisa Ngobrol ala Gen Z
- Sah, AS Perketat Ekspor Chip AI ke Pasar Global
- 5 Vending Machine Unik, Jual Emas hingga Alat Tes PCR dan Mobil
- Selisih Harga Rp 200.000, Ini Bedanya Oppo A74 5G dan A74
- Mengenal Teknologi Layar Micro LED di Smart TV Samsung
- Google Meet Hadirkan Fitur Penghemat Paket Data dan Antarmuka Baru
- Reviewer Gadget Komentari Strategi Harga Murah Poco X3 Pro