Nama Perusahaan yang Membantu FBI Meretas iPhone Akhirnya Terungkap

- Pada 2016, Biro Investigasi Federal (FBI) diketahui telah berhasil membobol iPhone 5C milik salah seorang pelaku penembakan massal di San Bernardino, California, AS berkat bantuan pihak ketiga.
FBI harus meminta bantuan pihak ketiga lantaran Apple selaku produsen iPhone menolak untuk membantu FBI membuka kunci keamanan pada iPhone 5C tersebut.
Alhasil, FBI harus merogok kocek hingga lebih dari 1,3 juta dollar AS (sekitar Rp 18,9 miliar) untuk meretas iPhone itu, kata mantan Direktur FBI, Jamesa Comey, pada April 2016.
Baca juga: FBI Frustrasi Bongkar iPhone Teroris, Biangnya Coba 10 Kali
Selama lima tahun terakhir, identitas perusahaan yang membantu FBI meretas iPhone 5C dirahasiakan. Namun, setelah bertahun-tahun, nama perusahaan tersebut akhirnya terungkap ke publik.
Ternyata, perusahaan dibalik keberhasilan FBI mendapatkan akses kepada informasi di iPhone 5C tersebut ialah Azimuth Security. Azimuth adalah sebuah perusahaan information security kecil asal Australia.
FBI membutuhkan bantuan Azimuth lantaran iPhone 5C itu menjalankan sistem operasi baru Apple, iOS 9. Ketika itu, salah satu fitur yang disematkan Apple pada iOS 9 adalah peningkatan kemanan perangkat, tujuannya untuk melindungi data pelanggan.
Di masa lalu, FBI dapat menggunakan sebuah software untuk menebak dengan cepat setiap kemungkinan kombinasi angka untuk kode sandi empat digit (passcode) dan hanya butuh waktu 25 menit.
Namun, iPhone 5C disebutkan memiliki fitur yang dapat menghapus data dari perangkat jika passcode yang salah dimasukkan lebih dari 10 kali. Alhasil, FBI kesulitan dan mencari bantuan ke pihak lain, Azimuth.
Baca juga: FBI Berhasil Bobol Kunci Keamanan iPhone
Menurut sumber yang mengetahui masalah ini, dibutuhkan dua orang hacker Azimuth untuk meretas iPhone 5C tersebut.
Keputusan FBI untuk meretas iPhone 5C ini sempat memantik perseteruan antara FBI dan Apple. Selain itu, keberhasilan FBI dalam mengakses data di iPhone juga menimbulkan beberapa kekhawatiran tentang keamanan perangkat Apple.
Namun, menanggapi munculnya nama Azimuth sebagai perusahaan yang berhasil membobol iPhone 5C justru disambut baik oleh peneliti keamanan iOS Will Strafach.
Sebab, peretas yang bekerja di Azimuth termasuk "peretas baik" alias white hat hacker yang sengaja mencari kerentanan sekuriti untuk ditambal.
“Ini adalah hal terbaik yang mungkin terjadi,” kata Strafach, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari Washington Post, Sabtu (17/4/2021).
Apple tak mau meretas iPhone
Ketika itu, FBI tengah menyelidiki kasus penembakan di San Bernardino, California, AS yang menewaskan 14 orang ini.
Serangan ini dilakukan oleh sepasang suami istri, Tashfeen Malik (27) dan Syed Rizwan Farook (28). Keduanya tewas dalam baku tembak dengan kepolisian setelah melancarkan serangan.
Terkini Lainnya
- iPhone 16e Meluncur, iPhone 16 Versi "Murah"
- Xiaomi Suntik DeepSeek AI ke HyperOS, Ini HP yang Kebagian
- Nugroho Sulistyo Budi Resmi Dilantik Jadi Kepala BSSN
- Bocoran Desain iPhone 17 Pro, Jadi Mirip Ponsel Poco?
- HP Xiaomi Ini Dapat Update 6 Tahun, Dijual di Indonesia
- Foto: 100 Meter dari Panggung Seventeen Bangkok Tetap "Gokil" Pakai Samsung S25 Ultra
- Cara Buat Twibbon Ramadan 2025 di Canva lewat HP dan Desktop
- Garmin Instinct 3 Series Rilis di Indonesia, Kini Pakai Layar AMOLED
- Cara Bikin Kata-kata Kartu Ucapan Lebaran untuk Hampers Lebaran via ChatGPT
- 5 Negara Larang DeepSeek, Terbaru Korea Selatan
- Ini Dia Fitur xAI Grok 3, AI Terbaru Buatan Elon Musk
- Melihat HP Lipat Huawei Mate X6 Lebih Dekat, Layar Besar Bodi Ramping
- Google Didenda Rp 202 Miliar, Pakar Dorong Regulasi Digital yang Lebih Adil
- HP Realme P3 Pro dan P3x 5G Meluncur, Bawa Baterai Besar dan Chipset Baru
- Cara Cari Ide Menu Sahur dan Buka Puasa Otomatis via AI serta Contoh Prompt
- Cara Mengamankan Akun YouTube Kamu supaya Tak Hilang seperti Gen Halilintar
- Sama-sama Buatan ByteDance, Ini Bedanya Helo dan TikTok
- Lelang Ulang Frekuensi 2,3 GHz, Ini Tiga Operator Seluler yang Lolos Seleksi
- Daftar Aplikasi Pengingat Shalat untuk Android dan iPhone
- Jadwal MPL ID Season 7 Pekan Ke-8, RRQ dan EVOS Kembali Bertanding