cpu-data.info

Pasaran Smartphone Dunia Diprediksi Baru Pulih pada 2022

Ilustrasi ponsel lawas
Lihat Foto

- Pasar smartphone global ikut terpuruk akibat pandemi Covid-19 yang melanda sejak awal tahun 2020 lalu. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi, seperti macetnya rantai pasokan akibat tutupnya beberapa pabrik komponen dan lesunya ekonomi global.

Perlahan tapi pasti, pasar smartphone kembali normal dan diprediksi akan pulih sepenuhnya pada tahun 2022 mendatang. Prediksi itu diungkap perusahaan analis pasar CCS Insight. CCS Insight memprediksi penjualan ponsel akan menyentuh angka 1,67 miliar unit tahun 2021.

Jumlah tersebut naik 6 persen dari tahun ke tahun (year over year/YoY), meskipun masih lebih rendah 8 persen dibanding tahun 2019 lalu.

Pada tahun 2022 nanti, penjualan smartphone diprediksi mencapai 1,97 miliar unit, menyentuh angka hampir 2 miliar seperti yang ditargetkan industri ponsel beberapa tahun lalu.

Baca juga: Apple Teratas di Pasaran Smartphone, Huawei Terjerembap

"Permintaan yang tertunda akan direalisasikan dan kami memperkirakan para pemasok akan mampu memenuhi dahaga pasar, mengantarkan ke pertumbuhan penjualan smartphone," jelas Marina Koytcheva, wakil presiden prediksi dari CCS Insight.

Ketersediaan jaringan 5G yang didukung semakin banyaknya perangkat 5G akan menjadi penggerak yang penting. Kira-kira, perbandingannya adalah satu dari tiga smartphone yang terjual diprediksi akan memiliki kemampuan 5G.

Teratasinya masalah kelangkaan komponen seperti chip yang sekarang mengalami kelangkaan secara global juga akan menjadi faktor krusial lainnya.

Smartphone premium diprioritaskan

Para analis memperkirakan pasar ponsel akan mulai kembali pulih sepenuhnya awal tahun depan. Namun sebelum waktu itu tiba, akan ada ketimpangan di segmen ponsel menengah.

"Manufaktur kecil akan jauh lebih terdampak dibanding perusahaan besar seperti Samsung dan Apple, meninggalkan pemain kecil di tengah situasi yang cukup sulit," jelas Wayne Lam, direktur senior riset CCS Insight.

"Kami yakin bahwa vendor ponsel akan memprioritaskan smartphone premium yang menawarkan margin lebih tinggi dibanding perangkat harga murah, (hal tersebut) akan mengganggu pasar yang bergantung pada produk lebih terjangkau," imbuh Lam.

Baca juga: Bukan Qualcomm, Ini Penguasa Baru Pasaran Chip Smartphone Global

Dirangkum KompasTekno dari Tech Radar, Senin (12/4/2021), meskipun para manufaktur, operator, dan peritel bisa mengambil keuntungan saat masa pemulihan industri, kesempatan itu hanya bersifat sementara.

Sebab, prospek pertumbuhan jangka panjang akan tetap sama saja seperti sebelum Covid-19. "Pertumbuhan yang sangat kuat ini tidak sama dengan puncak penjualan yang kita lihat di pertengahan tahun 2010 lalu," jelas Lam.

Sementara untuk negara maju, Lam memprediksi para konsumen akan lebih lama menahan keinginan membeli perangkat baru, dan memanfaatkan anggara membeli perangkat pintar lain seperti wearabled device, kacamata pintar, speaker pintar, dan gadget IoT lain.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat