Mengenal Ada Lovelace, Perempuan Programmer Pertama dalam Sejarah

- Persepsi akan dunia teknologi, masih begitu kental dengan dominasi para pria. Sebutlah mereka yang menjadi pendiri dan CEO perusahaan-perusahaan teknologi raksasa, seperti Steve Jobs, Bill Gates, Mark Zuckerberg, Elon Musk dan masih banyak nama maskulin lainnya.
Namun, jauh sebelum nama-nama tersebut muncul, ada seorang perempuan yang sangat berjasa dalam cikal bakal pengembangan teknologi.
Adalah Ada Lovelace, yang tercatat oleh sejarah sebagai programmer komputer pertama di dunia.
Untuk merayakan Hari Perempuan Internasional atau International Womens Day 2021, KompasTekno akan mengulik siapa sosok Ada Lovelace yang berjasa atas perkembangan komputer hari ini.
Lahir dari pasangan penyair dan matematikawan
Ada Lovelace memiliki nama lengkap Augusta Ada King, Countess of Lovelace.
Ia lahir pada 10 Desember 1815 dengan nama Ada Byron.
Ayahnya, George Gordon Buron adalah penyair termahsyur kala itu. Byron menikahi Annabella Milbanke, matematikawan wanita yang dikenal pendiam.
Namun, pernikahan keduanya tak bertahan lama. Singkat cerita, ayah dan ibunya bercerai tak berapa lama setelah Lovelace lahir. Lovelace sendiri belum pernah bertemu sang ayah yang meninggal di Yunani ketika ia berusia 8 tahun.
Lovelace dibesarkan Ibunya, tapi dia lebih dekat dengan sang nenek. Sebab, Ibunya cukup keras dalam mendidik Lovelace.
Baca juga: Kisah Junia Firdaus, Narik Ojek Online Demi Jadi Programmer
Ibunya tidak ingin Lovelace memiliki ketertarikan akan dunia sastra yang diwarisi Ayahnya. Sehingga, Annabella mencekoki putrinya dengan pengetahuan sains dan matematika sejak usia empat tahun.
Selain matematika, Lovelace juga dituntut belajar musik dan bahasa Perancis, yang menjadi bahasa pergaulan di Britania Raya saat itu.
Pada masa itu, perempuan belum mendapat kesempatan untuk mengenyam pendidikan tinggi hingga jenjang universitas. Para perempuan bangsawan seperti keluarga Lovelace, dididik secara privat.
Tertarik dunia teknik
Menginjak remaja, ketertarikan Lovelace terhadap dunia sastra mulai tumbuh meskipun sang Ibu berusaha menahannya.
Di usia 12 tahun, Lovelace juga mulai tertarik dengan dunia teknik mesin dan menulis buku bertajuk "Flyology", yang berisi rencana membuat peralatan terbang.
Ia tertarik dengan cara kerja mesin saat ia mendatangi mesin tenun Jacquard yang ditemukan pada 1801. Mesin tersebut memproduksi tekstil dengan pola anyaman.
Alat tenun itu dikendalikan oleh kartu berlubang, di mana satu kartu mengendalikan satu baris tekstil yang ditenun. Apabila kartu dilubangi, benang tenun akan terangkat, tapi jika tidak dilubangi benang akan dilepaskan sendiri.
Terkini Lainnya
- Meta Resmi Setop Program Cek Fakta di AS, Ini Gantinya
- Isi E-mail Lamaran Kerja dan Contoh-contohnya secara Lengkap
- Honor 400 Lite Meluncur, Mirip iPhone Pro dengan Dynamic Island
- Saham-saham Perusahaan Teknologi dan Game Berjatuhan Jelang Pemberlakuan Tarif Trump
- Fitur Baru WhatsApp: Matikan Mikrofon sebelum Angkat Telepon
- Apple Kirim 5 Pesawat Penuh iPhone ke AS untuk Hindari Dampak Tarif Trump
- Cara Bikin Action Figure ChatGPT dari Foto dengan Mudah, Menarik Dicoba
- Spesifikasi dan Harga Poco M7 Pro 5G di Indonesia
- Harga Bitcoin Anjlok gara-gara Tarif Trump
- Gara-gara Satu Twit X, Pasar Saham AS Terguncang dan Picu "Market Swing" Rp 40.000 Triliun
- Kekayaan Apple Turun Rp 10.718 Triliun akibat Tarif Trump
- Samsung Rilis Real Time Visual AI, Fitur AI yang Lebih Interaktif
- Trump Sebut Elon Musk Akan Mundur dari Pemerintahan
- Rumor Terbaru iPhone 17 Pro: Fanboy Siap-siap Kecewa?
- Ketika Grok AI Jadi Cara Baru Lempar Kritik di X/Twitter...
- Apple Kirim 5 Pesawat Penuh iPhone ke AS untuk Hindari Dampak Tarif Trump
- GothamChess Sembunyikan Video YouTube-nya dari Warganet Indonesia
- Twitter Siapkan Tombol "Undo Send" untuk Batalkan Kicauan
- iPhone 11 Masih Bisa Menyala Setelah Enam Bulan Tenggelam
- Beli Hard Disk Eksternal di Tokopedia, Ternyata Isinya Flash Disk
- Mode Gelap Kini Bisa Dijajal Semua Pengguna Facebook, Begini Caranya