Bill Gates Minta Donald Trump Dibolehkan Kembali ke Facebook
- Pendiri Microsoft, Bill Gates mengatakan bahwa Facebook sebaiknya mengizinkan mantan presiden Amerika Serikat, Donald Trump untuk kembali bercuap-cuap di platform besutan Mark Zuckerberg tersebut.
Pernyataan ini ia lontarkan lantaran Trump disebut belum sempat mengunggah beragam fakta terkait dugaan bahwa pilpres AS benar-benar disabotase.
"Saya pikir, suatu saat dia (Trump) bisa saja diizinkan kembali (ke Facebook), dan mungkin sebaiknya harus seperti itu," ujar Gates dalam sebuah wawancara, seperti dihimpun KompasTekno dari CNBC, Selasa (23/2/2021).
"Aneh rasanya kalo kalian bilang pemilu disabotase tanpa membeberkan berbagai fakta pendukung. Betapa buruknya hal tersebut," imbuh pria berumur 65 tahun tersebut.
Baca juga: YouTube Perpanjang Hukuman untuk Trump
Gates sendiri yakin bahwa blokir atas Trump di Facebook perlahan bakal dicabut di masa depan. Untuk mencegah Trump menyebar misinformasi lagi, Gates menyarankan agar posting Trump yang bersifat menyesatkan dibubuhi label khusus.
"Suatu saat, kepercayaan orang atas beragam unggahan Trump bakal berkurang. Jika terjadi, maka hal tersebut akan menarik untuk diamati," pungkas Gates.
Meski pernyataan ini bernada mendukung, Gates sendiri sebenarnya sempat berkali-kali mengkritik presiden AS ke-45 tersebut. Sekitar Juli 2020 lalu, ia sempat melayangkan kritik terhadap Trump atas penanganan pandemi Covid-19 di AS yang dinilai cukup buruk.
Sekitar September lalu Gates juga berpendapat bahwa kebijakan Trump atas larangan keluar masuk AS pada masa awal pandemi telah memicu sejumlah warga AS berbondong-bondong kembali ke kampung halamannya.
Dalam proses ini, belum ada protokol kesehatan yang ketat, kembalinya warga AS kemungkinan ikut membantu penyebaran Covid-19 di negara tersebut.
Pada awal Januari lalu, Trump ditendang dari Facebook lantaran dianggap sebagai pemicu kekerasan di Capitol Hill, Washington DC, AS yang menelan setidaknya lima korban jiwa.
Baca juga: Twitter Tutup Permanen Akun Donald Trump
Zuckerberg bahkan mengatakan Trump sengaja menggunakan hari-hari terakhirnya di Gedung Putih untuk menghalang-halangi proses transfer jabatan ke ke suksesornya, Joe Biden.
"Kami memperpanjang pemblokiran di akun Facebook dan Instagramnya (Trump) tanpa batas waktu dan setidaknya selama dua minggu ke depan," tulis Zuckerberg dalam unggahannya pada awal Januari lalu.
Hal yang sama juga dilakukan oleh jejaring sosial Twitter. Di platform tersebut, Trump diblokir karena dinilai mengunggah beragam postingan yang berpotensi memantik kekerasan di ruang publik.
Hingga kini, Trump harus rela hidup tanpa akun Facebook dan Twitter lantaran status blokirnya memang belum dicabut.
Terkini Lainnya
- Konsol Handheld Windows 11 Acer Nitro Blaze 8 dan Nitro Blaze 11 Resmi, Ini Harganya
- X/Twitter Akan Labeli Akun Parodi
- Deretan Laptop Baru Asus di CES 2025, dari Seri Zenbook hingga ROG Strix
- 5 Penyebab Tidak Bisa Lihat Profil Kontak WA Orang Lain
- Cara Logout Akun Google Photos dari Perangkat Lain
- Reaksi TikTok soal Rumor Bakal Dijual ke Elon Musk
- RedNote, Medsos China Mirip TikTok Jadi Aplikasi No. 1 di AS
- Pasar Ponsel Dunia Akhirnya Membaik, Naik 4 Persen Tahun Lalu
- 10 Jenis Cookies di Internet dan Fungsinya
- Fitur Baru ChatGPT Bisa Ngobrol ala Gen Z
- Sah, AS Perketat Ekspor Chip AI ke Pasar Global
- Cara Edit Foto Background Merah untuk Daftar SIPSS 2025, Mudah dan Praktis
- AI Grok Jadi Aplikasi Terpisah, Sudah Ada di iPhone
- Gaji CEO Apple Tim Cook Naik pada 2024, Sekian Jumlahnya
- 5 Besar Merek PC Global Akhir 2024 Riset Canalys, Lenovo Teratas
- YouTube di Android Bisa Putar Video 4K, "Bug" atau Bukan?
- Pengemudi Uber di Inggris Menang Gugatan, Diangkat Jadi Pekerja
- Video Mesin Pesawat Maskapai AS Terbakar di Udara Beredar di Twitter
- PlayStation 5 Berlapis Emas 4,5 Kg Dijual Rp 7 Miliar
- Pantau Banjir Jakarta, Bekasi, dan Sekitarnya Lewat Situs Ini