Ditemukan, Malware Pertama di Komputer Mac M1 Apple
- Sistem keamanan pada chip terbaru dari Apple, yakni M1 yang berbasis ARM dilaporkan mulai disusupi oleh program berbahaya (malware).
Jenis malware yang berhasil menyusup masuk ke dalam chip M1 tersebut diketahui bernama GoSearch22. Ini menjadi malware pertama yang ditemukan dalam komputer Mac berbasis prosesor Apple M1.
Keberadaan program jahat ini pertama kali ditemukan oleh peneliti keamanan, Patrick Wardle. Menurut Wardle, malware berupa adware tersebut disusupkan sebagai extension (fitur tambahan) untuk browser Safari, yang bisa dipasang pengguna.
Baca juga: Giliran Intel Klaim Prosesornya Lebih Unggul dari Apple M1, Ini Buktinya
Sebagai adware, GoSearch22 dibuat untuk memunculkan iklan yang tidak diinginkan pengguna, dan berusaha mencuri data pribadi mereka saat browsing.
Tak cuma itu, adware ini juga dapat mengalihkan pengguna untuk mengunjungi situs web berbahaya. Adware biasanya menampilkan iklan berkedip atau jendela pop-up, saat pengguna melakukan tindakan tertentu.
Wardle mengatakan, adware yang agresif dapat merusak keamanan perangkat, misalnya membantu mengirim malware secara terus-menerus termasuk spyware dan ransomware.
Sebelumnya, adware GoSearch22 sendiri sudah ada di komputer Mac berbasis CPU Intel. Dengan hadirnya Apple M1, pengembang malware tersebut membuat versi terbaru yang dapat berjalan di komputer Apple M1 tanpa bantuan emulator Rosetta 2.
"Ini menunjukkan bahwa pembuat malware itu mulai berkembang dan beradaptasi untuk mengikuti teknologi perangkat keras dan perangkat lunak terbaru Apple. Sejauh yang saya tahu, ini pertama kalinya saya menemukan kejadian semacam itu," kata Wardle.
Baca juga: Apple Bantah Kirim Data Pengguna Safari ke Perusahaan China
Sebagaimana dihimpun KompasTekno dari Wired, Senin (22/2/2021), pembuat malware GoSearch22 ini disebut menggunakan akun developer Apple berbayar, untuk mendaftarkan extension Safari buatannya pada 23 November 2020 lalu.
Namun, saat ini sertifikat untuk GoSearch22 itu sudah dicabut Apple, sehingga extension tersebut sudah tidak bisa lagi ditemukan atau dipasang oleh pengguna.
Thomas Reed dari firma keamanan siber Malwarebytes menyatakan bahwa malware ini memang tidak sepenuhnya baru. Tetapi, kemunculannya mungkin saja akan datang secara terus-menerus di kemudian hari.
"Sejujurnya, saya sama sekali tidak terkejut dengan hal ini karena memang sudah ditemukan sejak dulu. Ini salah satu adware pada Mac yang paling aktif dan salah satu yang tertua. Mereka terus menemukan cara agar sulit dideteksi," kata Reed.
Masih dalam laporan yang sama, peneliti dari perusahaan keamanan siber, Red Canary juga tengah menyelidiki malware lain yang kemungkinan masih ada dan bisa berjalan di perangkat berbasis chip M1.
Terkini Lainnya
- Sony Aplha 1 II Diumumkan, Kamera Mirrorless dengan AI dan Layar Fleksibel
- Pengguna Threads Instagram Kini Bisa Buat Tab Feed Khusus Sendiri
- Waspada, Ini Bahayanya Menyimpan Password Otomatis di Browser Internet
- Tabel Spesifikasi Oppo Find X8 di Indonesia, Harga Rp 13 Jutaan
- Facebook Messenger Kedatangan Update Besar, Video Call Makin Jernih
- Apakah Aman Main HP Sambil BAB di Toilet? Begini Penjelasannya
- WhatsApp Rilis Fitur Voice Message Transcripts, Ubah Pesan Suara Jadi Teks
- Cara Mencari Akun Facebook yang Lupa E-mail dan Password, Mudah
- ZTE Nubia Z70 Ultra Meluncur, HP Bezel Tipis dengan Tombol Kamera Khusus
- Spesifikasi dan Harga Oppo Find X8 Pro di Indonesia
- Smartphone Vivo Y300 Meluncur, HP dengan "Ring Light" Harga Rp 4 Jutaan
- Oppo Find X8 Pro Punya Dua Kamera "Periskop", Bukan Cuma untuk Fotografi
- Ini Komponen Apple yang Akan Diproduksi di Bandung
- Inikah Bocoran Desain Samsung Galaxy S25 Ultra "Paling Dekat"?
- Jadwal M6 Mobile Legends, Fase Wild Card Hari Kedua
- Twitter Beri Tanda Khusus Akun Presiden Joko Widodo
- Turnamen Esports MPL ID Season 7 Dimulai 26 Februari
- Anak 9 Tahun Bikin Karya Seni dari Ponsel Redmi 1, CEO Xiaomi Suka
- Deretan Emoji Baru yang Akan Hadir di iOS 14.5
- Twitter Siapkan Fitur Pesaing Clubhouse, Begini Tampilannya