Hacker Mencoba Racuni Pasokan Air di Florida
- Sekelompok peretas (hacker) mencoba membobol sistem pengolahan air yang menyuplai air minum untuk penduduk Kota Oldsmar di Florida, Amerika Serikat. Para peretas berniat mencemari pasokan air tersebut dengan menambah jumlah kandungan alkali.
Bahan kimia tersebut biasanya digunakan dalam jumlah kecil untuk mengontrol keasaman dalam pasokan air. Namun, jika jumlah kandungan alkali berada pada tingkat yang lebih tinggi, akan berbahaya untuk dikonsumsi.
Menurut Bob Gualtieri, Kepala Kepolisian wilayah Pinellas, peretas mencoba mengambil alih akses komputer salah satu pegawai dari jarak jauh menggunakan software TeamViewer.
"Karyawan itu duduk mengawasi komputer seperti yang biasa dilakukannya dan tiba-tiba, dia melihat sebuah pop-up yang menyebut komputer telah diakses," jelas Gualtieri.
TeamViewer memang banyak digunakan untuk mengakses perangkat dari jarak jauh dengan mengandalkan jaringan internet. Biasanya, para staf TI menggunakan software ini untuk menanggulangi masalah di komputer klien.
Baca juga: Hacker Incar Distributor Vaksin Covid-19
"Kemudian, seseorang menggerakkan kursor, mengklik, dan membuka program lalu memanipulasi sistem," lanjut Gualtieri.
Dari jarak jauh, hacker kemudian menambahkan kuantitas sodium hidroksida alias alkali ke dalam pasokan air. Pegawai itu pun sadar bahwa komputernya tengah diretas dan segera melapor ke atasannya serta ke pihak berwajib.
Untungnya, aksi tersebut berhasil digagalkan dan sistem bisa cepat-cepat membatalkan upaya peretas sehingga hanya sedikit dampak yang ditimbulkan.
"Jumlah sodium hidroksida yang masuk sangat kecil dan bisa segera dibatalkan," kata Gualtieri.
Walikota Oldsmar, Eric Seidel, mengatakan bahwa fasilitas pengolahan air yang terdampak peretasan dilengkapi dengan sistem pengendali lain yang mencegah dosis alkali berlebihan masuk ke pasokan air tanpa diketahui.
Baca juga: Temukan Celah Keamanan, Hacker Dapat Uang Rp 4,2 Miliar dari Apple
Fasilitas pengolahan air yang diretas merupakan fasilitas umum milik kota Oldsmar dengan penduduk sebanyak 15.000 jiwa, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari Reuters, Rabu (10/2/2021).
Hingga saat ini masih belum diketahui siapa yang bertanggung jawab di balik aksi tersebut. FBI dan Secret Service pun ikut dilibatkan dalam penyelidikan kasus peretasan ini.
"Yang paling penting adalah memberi tahu semua orang. Ini akan menjadi peringatan," kata Gualtieri.
Terkini Lainnya
- TikTok Jawab Putusan AS, Sebut 170 Juta Pengguna Akan Terdampak Penutupan
- Microsoft Hentikan Dukungan Office di Windows 10 Tahun Ini
- TikTok Terancam Ditutup, Medsos RedNote Jadi Aplikasi No. 1 di AS
- Amerika Akan Blokir TikTok, Siapa yang Bakal Diuntungkan?
- Spesifikasi dan Harga Oppo Reno 13 5G di Indonesia
- Langkah Pertama yang Harus Dilakukan saat HP Hilang
- Kapan Sebaiknya Reset Pabrik pada HP? Begini Penjelasannya
- Ciri-ciri Penipuan di WhatsApp dan Cara Menghindarinya
- Kapan Harus Menghapus Cache di HP? Begini Penjelasannya
- Gmail Hampir Penuh? Begini Cara Cek Penyimpanannya
- Cara Menghapus Akun Google di HP dengan Mudah dan Cepat
- Tabel Spesifikasi Realme Note 60x dan Harganya, Mulai Rp 1 Jutaan
- Sah, Pemblokiran TikTok di AS Dekati Kenyataan
- iPhone 17 Series dan iPhone SE 4 Bakal Lebih Mahal?
- AS Perketat Ekspor Chip AI, Kuota GPU untuk Indonesia "Cuma" Sekian
- Tips Menjaga Keamanan Anak di Internet
- Streamer Gaming "Ninja" Berhenti Main Fortnite Selamanya, Ini Sebabnya
- Cerita di Balik Keputusan Elon Musk Borong Bitcoin Rp 21 Triliun
- 3 Hal yang Jadi Kekhawatiran Orangtua di Indonesia, Saat Anak Main Internet
- Bocoran Pertama Tampilan Android 12, Ada Desain dan Widget Baru