Jaringan Malware Paling Berbahaya di Dunia Berhasil Diberangus
- Tim penegak hukum internasional berhasil membongkar skema peretasan kriminal yang dinilai sangat masif lantaran melibatkan kasus pencurian uang bernilai miliaran dollar AS dari bisnis dan individu secara global.
Satuan polisi yang tergabung di enam negara di Eropa, berikut AS dan Kanada, dilaporkan telah mengambil alih sejumlah server pengendali Emotet, jaringan malware yang marak digunakan untuk berbagai kasus peretasan yang berujung pencurian uang tadi.
Menurut Badan Polisi Federal BKA Jerman, Emotet adalah malware paling berbahaya. "Pemberangusan infrastruktur Emotet adalah pukulan telak terhadap dunia kejahatan terorganisasi di internet," sebut Kepolisian Federal Jerman (BKA) dalam sebuah pernyataan.
Baca juga: Pengguna Android Harus Waspada, Ada Malware Disebar lewat WhatsApp
Emotet digunakan oleh para penjahat siber untuk mengakses komputer korban dari jarak jauh, sebelum mengunduh software berbahaya ke komputer itu, misalnya trojan untuk mencuri password aplikasi bank atau ransomware untuk mengunci data dan meminta tebusan.
Pakar keamanan menyebutkan bahwa para hacker kerap memanfaatkan Emotet untuk menjalankan bisnis "malware-as-a-service", yakni menjual akses komputer korban ke peretas lainnya.
????How did Emotet infect its unsuspecting victims? pic.twitter.com/zx5ZBWql4j
— Europol (@Europol) January 27, 2021
Maraknya model bisnis ilegal tersebut menjadikan Emotet sebagai salah satu bentuk peretasan paling berbahaya di dunia maya.
Berdasarkan laporan yang didapat oleh pihak Kepolisian Jerman, Emotet setidaknya telah mengakibatkan kerugian negara sebesar 14,5 juta Euro (sekitar Rp 247,3 miliar) di negara itu saja.
Secara global, Jaksa Agung Ukraina mengatakan dampak kerusakan yang ditimbulkan Emotet telah menelan biaya sebesar 2,5 miliar dollar AS atau sekitar Rp 35 triliun, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari Reuters, Senin (1/2/2021).
Baca juga: Apa Itu Malware dan Bagaimana Cara Mencegahnya?
Lebih lanjut, Jaksa Agung Ukraina turut menyampaikan bahwa polisi telah melakukan penggerebekan di kota timur Kharkiv, Ukraina. Mereka telah menemukan barang bukti berupa komputer yang digunakan oleh peretas Emotet beserta kartu bank, dan sejumlah uang tunai.
Pemerintah Ukraina mengatakan bahwa jaringan Emotet telah menggunakan software berbahaya untuk mencuri data pribadi korban, termasuk kata sandi, akses login, serta data pembayaran dari bank negeri dan swasta yang tersebar berbagai negara.
Adapun bank yang dimaksud berasal dari Inggris, Jerman, Austria, Swiss, Belanda, Lithuania, dan Amerika Serikat (AS).
Meski telah berhasil menemukan barang bukti, belum diketahui secara pasti apakah terjadi adanya penangkapan pelaku atau tidak. Upaya penelusuran terhadap jaringan Emotet sendiri sebelumnya sudah berjalan lama, yakni sejak Agustus 2018 lalu.
Terkini Lainnya
- Advan ForceOne Rilis di Indonesia, PC AIO dengan AMD Ryzen 5 6600H
- Dampak Memakai Headset Terlalu Sering dengan Volume Tinggi yang Penting Dihindari
- Lantai Data Center Microsoft Pakai Bahan Kayu, Ini Alasannya
- Steam Setop Dukungan Windows 7 dan 8, Gamer Diminta Upgrade ke OS Baru
- AI Baru Buatan Induk ChatGPT Bisa Ambil Alih Komputer Pengguna
- Spotify mulai Gaji Kreator Video Podcast
- Berapa Lama WhatsApp Diblokir karena Spam? Ini Dia Penjelasannya
- Sejarah Silicon Valley, Tempat Bersarangnya Para Raksasa Teknologi
- YouTube Rilis Fitur Saweran "Jewels", Mirip Coin di TikTok
- Cara Buat Daftar Isi yang Bisa Diklik Otomatis di Google Docs
- Twilio Ungkap Rahasia Cara Memberi Layanan Pelanggan secara Maksimal
- Fungsi Rumus AVERAGE dan Contoh Penggunaannya
- 2 Cara Menyembunyikan Nomor saat Telepon di HP dengan Mudah dan Praktis
- Kata POV Sering Keliru di Medsos, Begini Arti yang Benar
- Cara Langganan GetContact biar Bisa Cek Tag Nomor Lain
- "Flash Sale" Poco M3 Kembali Digelar Hari Ini, Nasib Pembeli Asli Belum Jelas
- Xiaomi Minta Maaf ke Pembeli Asli Poco M3 yang Dibatalkan
- WhatsApp Mendadak Muncul di Status Pengguna, Apa Isinya?
- Fujifilm Perkenalkan Kamera Mirrorless Medium Format GFX100S
- CEO Facebook Sebut Apple adalah Kompetitor Terbesar, Mengapa?