Sony Xperia Pro Meluncur dengan Banderol Rp 35 Juta

- Setelah didului dengan berbagai rumor dan diumbar dalam sebuah teaser beberapa waktu lalu, Sony akhirnya meluncurkan ponsel flagship teranyarnya, Xperia Pro pekan ini.
Secara desain dan spesifikasi, ponsel ini tampak identik dengan "saudaranya" yang diperkenalkan Februari tahun lalu, yaitu Xperia 1 II (Xperia One Mark Two).
Hanya saja, ada sejumlah fitur anyar yang dibenamkan di ponsel tersebut, sampai-sampai Sony harus membanderol perangkat ini dengan harga selangit, yakni 2.500 dolar AS (sekitar Rp 35 juta).
Salah satunya adalah kehadiran port micro HDMI Type-D yang memungkinkan layar ponsel disulap menjadi layar eksternal untuk kamera mirrorless Sony Alpha.
Lebih detail, ponsel ini nantinya bisa disambungkan dengan kabel micro HDMI yang menghubungkan ponsel dengan kamera.
Setelah tersambung, Xperia Pro lantas bisa mengambil alih fungsi layar kamera, seperti menjadi viewfinder, sebagaimana ilustrasi gambar berikut.

Konten foto yang dijepret juga bisa dikirim lewat internet tanpa harus memindahkan ke media lain, laptop misalnya. Kemudian, konten video yang tengah direkam juga bisa disiarkan secara langsung (live streaming).
Untuk berkirim foto dan streaming video dengan cepat dan mulus, ponsel ini turut dibekali dengan empat buah antena 5G mmWave yang ditanamkan di seluruh bingkai sisi ponsel.
Baca juga: Sony Xperia 5 II Resmi Meluncur dengan Layar 120Hz
Spesifikasi Xperia Pro
Masih seputar hardware, Xperia Pro ditenagai dengan chipset Snapdragon 865, RAM 12 GB, memori internal 512 GB, dan baterai berkapasitas 4.000 mAh yang mendukung pengisian cepat via USB type-C berdaya 21 watt.
Pada sektor fotografi, ponsel ini dibekali dengan satu kamera depan beresolusi 8 MP (f/2.0) dan tiga kamera belakang yang terdiri dari kamera utama 12 MP (f/1.7), kamera telefoto 12 MP (f/2.4), dan kamera ultrawide 12 MP (f/2.2).
Fitur penunjang kamera mencakup penguncian fokus obyek berdasarkan gerakan (PDAF) dan mata (Eye-AF), Auto Exposure (AE), serta penjepretan hingga 20 fps dengan fitur autofocus (AF).
Beralih ke bagian desain, bodi ponsel ini sendiri tampak lebih kokoh dibanding Xperia 1 II. Meski demikian, spesifikasi layarnya terbilang sama persis.
Xperia Pro mengusung panel OLED dengan ukuran 6,5 inci, resolusi 4K HDR, dan rasio layar 21:9. Layarya juga sudah dilindungi dengan kaca Gorilla Glass 6.
Sebagaimana dirangkum KompasTekno dari GSMArena, Rabu (27/1/2021), ponsel berwarna hitam ini baru akan dipasarkan di wilayah Amerika Serikat saja dan di-bundling eksklusif dengan operator seluler Verizon.
Ponsel Sony ini hampir dipastikan tidak akan hadir di Indonesia. Sony dengan ponsel Xperia-nya sendiri telah meninggalkan pasar smartphone Indonesia sejak tahun 2016.
Baca juga: Pengiriman Smartphone Bekas Dunia Naik, Tembus 225 Juta Unit
Terkini Lainnya
- 5 Fungsi LAN dalam Jaringan Komputer Perlu Diketahui
- Nothing CMF Buds 2 Diam-diam Muncul di Situs Resmi, TWS Murah dengan ANC
- Daftar Operator Seluler yang Menyediakan eSIM di Indonesia
- Spesifikasi Laptop untuk Tes Rekrutmen Bersama BUMN 2025, Penting Diperhatikan
- OpenAI Siapkan Media Sosial Mirip X, Berbasis ChatGPT
- Sidang Antimonopoli Meta: Mark Zuckerberg Bisa Dipaksa Jual Instagram dan WhatsApp
- Telkomsel Rilis Paket Bundling iPhone 16, Rp 50.000 Kuota 58 GB
- Daftar HP yang Mendukung eSIM di Indonesia
- Membawa Inovasi AI Lebih Dekat ke Semua Orang
- Samsung Rilis Galaxy A06 5G Edisi Free Fire, Banyak Aksesori Bikin "Booyah"
- Apakah iPhone XR Masih Layak Beli di Tahun 2025? Begini Penjelasannya
- Apa Itu eSIM? Begini Perbedaannya dengan Kartu SIM Biasa
- Huawei Pastikan Ponsel Lipat Tiga Mate XT Ultimate Rilis di Indonesia
- Harga iPhone 11, 11 Pro, dan iPhone 11 Pro Max Bekas Terbaru, Mulai Rp 5 Jutaan
- AMD Umumkan CPU 2nm Pertama "Venice", Meluncur 2026
- Hasil Final PMGC 2020, Nova XQF Juara Dunia PUBG Mobile
- YouTube Perpanjang "Hukuman" untuk Trump
- Nomor Ponsel Pengguna Facebook Dijual Rp 280.000 di Telegram
- Sony Siapkan Pesaing iPhone 12 Mini?
- Menjajal Kamera Samsung Galaxy S21 Ultra, Begini Hasil Jepretannya