cpu-data.info

Oppo dan OnePlus Gabungkan Tim Riset

OnePlus user
Lihat Foto

- Perusahaan konglomerasi multinasional asal China, BBK Electronics menaungi sejumlah merek smartphone populer, seperti Oppo, Vivo, Realme, iQoo, hingga OnePlus.

Seluruh vendor ini memiliki strategi tersendiri yang digodok di pusat riset dan pengambangan (R&D) masing-masing. Mereka juga meluncurkan smartphone dengan bentuk dan spesifikasi yang berbeda-beda.

Meski demikian, dua pusat riset dari lima vendor tersebut, yaitu Oppo dan OnePlus bakal menjadi satu.

Baca juga: Vivo Berencana Bangun Pusat Riset Smartphone di Indonesia

Hal ini dikonfirmasi oleh pihak OnePlus dalam sebuah keterangan resmi. Alih-alih menyatukan seluruh tim, Oppo dan OnePlus hanya akan mengintegrasikan sebagian tugas dari divisi R&D saja, ke grup investor yang menaungi Oppo, yakni OPLUS.

Belum diketahui bagian apa saja yang akan disatukan, bisa jadi pengembangan di urusan kamera, software, desain, atau lain sebagainya.

"Untuk memaksimalkan sumber daya dan menggenjot pertumbuhan OnePlus, kami kini tengah berupaya untuk mengintegrasikan sejumlah tugas R&D internal perusahaan ke OPLUS," ujar OnePlus, dikutip KompasTekno dari AndroidAuthority, Senin (25/1/2021).

Meski diintegrasikan, bisnis dan smartphone OnePlus nantinya dipastikan masih akan terpisah dari Oppo.

Selain itu, fitur-fitur dan andalan dari ponsel bermerek OnePlus, seperti tampilan antarmuka (UI) khas OxygenOS, juga kemungkinan masih akan dikembangkan secara independen.

Baca juga: Di Balik Minat LG dan Tesla Bangun Pabrik Baterai Mobil Listrik di Indonesia

"OnePlus akan terus beroperasi secara mandiri dan terus menggodok strategi untuk memberikan pengalaman terbaik bagi para pengugna OnePlus," imbuh OnePlus.

Buka lowongan kerja untuk OnePlus

Sebelum adanya konfirmasi ini, sejumlah laporan menyebut bahwa divisi riset dan pengembangan OnePlus memang akan digabung menjadi satu dengan Oppo. Hal itu mencuat berkat lowongan pekerjaan posisi R&D yang dirilis oleh Oppo untuk OnePlus.

Laporan tersebut juga mengklaim bahwa divisi R&D kedua perusahaan, yang disebut mulai melakukan proses integrasi sejak bulan Desember dan telah rampung sekitar Januari ini, nantinya bakal berbentuk seperti salah satu kompetitornya.

Baca juga: AWS Buka Data Center Baru di Indonesia 2021

"Hubungan OnePlus dan Oppo (nantinya) akan mirip dengan Xiaomi dan Redmi yang pusat pengembangannya menjadi satu," klaim laporan tersebut.

Adapun rumor penggabungan R&D ini menyeruak sejak Juni tahun lalu. Hal ini diperkuat dengan salah satu smartphone anyar OnePlus Nord N100 yang memiliki desain identik dengan Oppo A53s.

Pada 2015 lalu, dua perusahaan naungan BBK Electronics ini juga sempat dikabarkan merger. Hal ini konon dipicu oleh bisnis OnePlus yang tidak begitu berkembang di pasar domestik, meski subur di pasar internasional.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat