Akuisisi YoYo Games, Opera Luncurkan Divisi Gaming

- Opera mengakuisisi YoYo Games, sebuah perusahaan asal Skotlandia yang dikenal sebagai pengembang game engine GameMaker Studio 2. Akuisisi ini bernilai 10 juta dollar AS (sekitar Rp 140,2 miliar).
Opera pun telah meluncurkan divisi gaming dalam rangka upayanya merangkul gamer lewat peramban Opera GX.
Dengan mencaplok YoYo Games, Opera berencana untuk memperluas monetasi perusahaan di industri game melalui layanan browser Opera GX. Secara spesifik, Opera akan mengintegrasikan layanan Opera GX dengan engine GameMaker Studio 2.
Baca juga: Browser Opera Kini Punya Jalan Pintas untuk Buka Twitter
"Kami fokus pada beberapa segmen yang benar-benar tumbuh dan bermakna. Oleh sebab itu, kami memutuskan untuk beralih ke industri gaming," kata Krystian Kolondra selaku EVP Browsers at Opera.
Meski telah menguasai GameMaker Studio 2, Opera agaknya tidak berniat untuk menciptakan game eksklusif yang hanya bisa berjalan di Opera GX.
Perusahaan teknologi tersebut justru ingin menawarkan software GameMaker Pro 2 ke kalangan developer dan menciptakan komunitas di kalangan pengguna Opera GX.
Opera GX sendiri merupakan sebuah browser yang dirancang khusus untuk pemain game online. Sejak diluncurkan pada Juni 2019 lalu, Opera GX kini telah memiliki lebih dari 380 juta pengguna aktif.
Baca juga: Diperbarui, Browser Opera Android Bisa Simpan Situs di Kartu MicroSD
Sementara GameMaker Studio 2 adalah sebuah game engine 2D yang umum digunakan oleh developer game indie. Game engine ini dinilai unggul lantaran mampu menciptakan game pada berbagai platform, mulai dari PC, Android, iOS, dan konsol.
Menurut General Manager YoYo Games Stuart Poole, GameMaker 2 telah digunakan oleh perusahaan sejak tahun 2012 lalu.
Adapun beberapa game populer yang telah diciptakan lewat game engine ini meliputi Risk of Rain, Undertale, dan Hyper Light Drifter, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari Venture Beat, Minggu (24/1/2021).
Terkini Lainnya
- Mencoba MSI Claw 8 AI Plus, Konsol Gaming Windows 11 dengan Joystick RGB
- Cara Pakai WhatsApp Bisnis buat Promosi UMKM
- Cara Buat Kartu Ucapan Ramadan 2025 untuk Hampers lewat Canva
- Databricks Ekspansi ke Indonesia: Buka Potensi AI dan Pengelolaan Data
- GPU Nvidia RTX 5070 Ti Mulai Dijual di Indonesia, Ini Harganya
- Oppo Rilis Case dan Wallet Edisi Timnas Indonesia untuk Reno 13 F 5G
- 5 Aplikasi Al Quran untuk Mengaji Selama Puasa Ramadhan 2025
- Akamai Rilis Laporan "Defender Guide 2025" untuk Mitigasi Ancaman Siber
- Layanan Indosat HiFi Dikeluhkan Gangguan, Ada yang Sampai 9 Hari
- Cara Melihat Password WiFi di Laptop Windows 11 dengan Mudah dan Praktis
- Tabel Spesifikasi Nubia V70 Design di Indonesia, Harga Rp 1 Jutaan
- Google Bawa Fitur ala Circle to Search ke iPhone
- Microsoft Umumkan Muse, AI untuk Bikin Visual Video Game
- Chatbot AI Grok Jadi Aplikasi Terpisah, Bisa Diunduh di HP dan Desktop
- Perbedaan Spesifikasi iPhone 16 Vs iPhone 16e
- Alasan Pemerintah Indonesia Tak Bisa Setegas India soal Kebijakan WhatsApp
- Samsung: Galaxy S21 Versi Termahal yang Paling Laris di Indonesia
- Galaxy S21 Ultra Bisa "Pinjam" Stylus S Pen Galaxy Note
- Tanda-tanda Xiaomi Mi 11 Segera Masuk Indonesia
- MediaTek Luncurkan Chipset Dimensity 1100 dan 1200, Ini Spesifikasinya