Kebijakan Baru WhatsApp Diajukan ke Pengadilan

- Kebijakan baru WhatsApp terkait data pengguna mendapat kecaman banyak pihak. Bahkan, kebijakan ini digugat di India.
Gugatan tersebut disampaikan melalui sebuah petisi hukum yang diajukan ke Pengadilan Tinggi wilayah Delhi. Petisi tersebut mengatakan bahwa kebijakan berbagi data antara WhatsApp dan Facebook melanggar hak-hak dasar pengguna India.
Selain itu, WhatsApp juga dinilai membahayakan keamanan nasional dengan membagikan, mentransmisikan, dan menyimpan data pengguna di beberapa negara lain.
"WhatsApp telah mengolok-olok hak dasar kami atas privasi," tulis petisi tersebut.
Petisi tersebut juga mengatakan bahwa kebijakan ini adalah perilaku sewenang-wenang dan tidak dapat diterima dalam demokrasi.
Kebijakan ini dikatakan "ultra vires" (di luar kekuasaan) atau tanpa landasan hukum dan bertentangan dengan hak-hak fundamental sebagaimana yang tercantum dalam Konstitusi India.
Sebagai informasi, India diketahui merupakan pasar terbesar WhatsApp. Jika kebijakan ini benar-benar diterapkan, ini akan berpengaruh pada setidaknya 400 juta pengguna WhatsApp di India.
Baca juga: Tinggalkan WhatsApp, Lebih Baik Pilih Signal atau Telegram?
Dirangkum KompasTekno dari Reuters, Senin (18/1/2021), di India banyak pengguna yang mulai menggunakan aplikasi lain seperti Signal dan Telegram.
Kebijakan baru WhatsApp juga menghadapi gugatan di Turki. Melalui Dewan Antimonopoli, Turki melakukan penyelidikan terhadap WhatsApp dan Facebook, selaku induknya.
Minggu lalu, WhatsApp mulai memberikan notifikasi pembaruan kebijakan layanan dan privasinya kepada penggunanya.
Salah satu poin pembaruan yang memantik kekhawatiran pengguna ialah soal berbagi informasi (sharing information) antara WhatsApp dengan induknya, Facebook.
Dalam laman FAQ WhatsApp, informasi pengguna yang akan diteruskan ke Facebook termasuk nomor telepon, alamat IP, data transaksi, hingga informasi perangkat.
Awalnya, kebijakan baru WhatsApp ini akan efektif berlaku pada 8 Februari 2021. Namun, WhatsApp kemudian menunda pemberlakuan kebijakan baru ini setidaknya hingga 15 Mei 2021.
Setiap pengguna yang ingin tetap menggunakan layanan WhatsApp harus menyetujui kebijakan baru ini.
Baca juga: Sikap Pengguna WhatsApp di Indonesia, Bertahan demi Stiker hingga Pindah Aplikasi
Belakangan WhatsApp mengklarifikasi bahwa pembaruan kali ini berfokus pada perpesanan WhatsApp Business, yang mana kini dapat menggunakan infrastruktur hosting Facebook untuk percakapan WhatsApp-nya.
Terkini Lainnya
- 3 Cara Gabungkan File Microsoft Word buat Skripsi dan Makalah
- Daftar Harga Netflix di Indonesia, Mulai Rp 54.000
- iPhone 16e Meluncur, iPhone 16 Versi "Murah"
- Xiaomi Suntik DeepSeek AI ke HyperOS, Ini HP yang Kebagian
- Nugroho Sulistyo Budi Resmi Dilantik Jadi Kepala BSSN
- Bocoran Desain iPhone 17 Pro, Jadi Mirip Ponsel Poco?
- HP Xiaomi Ini Dapat Update 6 Tahun, Dijual di Indonesia
- Foto: 100 Meter dari Panggung Seventeen Bangkok Tetap "Gokil" Pakai Samsung S25 Ultra
- Cara Buat Twibbon Ramadan 2025 di Canva lewat HP dan Desktop
- Garmin Instinct 3 Series Rilis di Indonesia, Kini Pakai Layar AMOLED
- Cara Bikin Kata-kata Kartu Ucapan Lebaran untuk Hampers Lebaran via ChatGPT
- 5 Negara Larang DeepSeek, Terbaru Korea Selatan
- Ini Dia Fitur xAI Grok 3, AI Terbaru Buatan Elon Musk
- Melihat HP Lipat Huawei Mate X6 Lebih Dekat, Layar Besar Bodi Ramping
- Google Didenda Rp 202 Miliar, Pakar Dorong Regulasi Digital yang Lebih Adil
- Oppo A93 5G Meluncur dengan Snapdragon 480 dan Memori 256 GB
- AS Hapus Perusahaan Jack Ma dari Daftar Hitam Investor
- Tinggalkan WhatsApp, Lebih Baik Pilih Signal atau Telegram?
- Mengenal Samsung SmartTag, Aksesori untuk Lacak Benda Kesayangan yang Hilang
- Perbandingan Chip Exynos 2100 dengan Snapdragon 888 di Galaxy S21