Merger Indosat dan Tri Jadi Angin Segar Industri Telekomunikasi
- Kabar rencana merger antara Hutchison (3) Tri Indonesia dan Indosat Ooredoo disebut akan membawa angin segar bagi industri telekomunikasi. Betapa tidak, usulan konsolidasi sudah didorong pemerintah Indonesia sekitar dua dekade yang lalu.
Menurut pengamat telekomunikasi, Moch S. Hendrowijono, konsolidasi perusahaan telekomunikasi akan mendorong efisiensi industri.
"Dewasa ini untuk penduduk 264 juta, kita punya enam operator seluler, Telkomsel, Indosat, XL, Tri Indonesia, Smartfren, dan Sampurna Telecom. Bandingkan dengan Tiongkok yang punya penduduk 1,3 miliar hanya ada tiga operator," jelas Hendro.
Banyaknya operator seluler di Indonesia menyebabkan pemborosan dalam banyak hal, seperti teknologi, sumber daya manusia (SDM), spektrum frekuensi, dan sebagainya.
Hendro mengatakan, beberapa ahli menilai Indonesia cukup memiliki dua hingga tiga operator seluler saja.
Baca juga: Mimpi Menkominfo Rudiantara, Indonesia Cukup 4 Operator
Namun, dorongan untuk melakukan merger tidak semudah membalikkan telapak tangan. Menurut Hendro, pemerintah yang mendorong adanya konsolidasi, justru tidak mampu memberi kompensasi kepada operator untuk merangsang merger, akuisisi, atau kerja sama.
"Hal yang lebih simpel saja misalnya soal network sharing atau spectrum sharing, pemerintah tidak tegas sementara pemilik infrakstruktur terbanyak juga enggan melakukannya karena takut malah menjadi pesaing kuat," ujar Hendro, melalui pesan singkat kepada KompasTekno, Selasa (29/12/2020).
Setelah terjadi merger, spektrum biasanya menjadi aset yang diperdebatkan. Bagi operator, sebagian spektrum mereka akan "dikandangkan" atau diambil pemerintah jika dinilai merger akan membuat pemilikan spektrum menjadi berlebihan.
Namun, lanjut Hendro, bagaimanapun industri telekomunikasi akan membaik dengan adanya merger. Selain efisiensi, dampaknya adalah perluasan jaringan.
Baca juga: Indosat-Tri Siap Merger, Peluang Indonesia untuk Buyback Makin Kecil
Pengamat telekomunikasi Nonot Harsono mengatakan, merger Tri dan Indosat akan menguatkan kemampuan penggelaran jaringan yang lebih merata dibarengi dengan peningkatan kualitas. Hal ini akan berdampak pada pengalaman pengguna.
"Import teknologi juga bisa berkurang sehingga defisit neraca perdagangan akan berkurang," kata Nonot melalui pesan singkat kepada KompasTekno, Selasa (29/12/2020).
Nonot berharap pemerintah, dalam hal ini Kementerian Kominfo, bisa proaktif mendorong kepastian merger antara Tri Indonesia dan Indosat Ooredoo.
"Yang terutama adalah segera pastikan bahwa Kominfo tidak akan menarik sebagian alokasi pita frekuensi dari (entitas) gabungan Indosat dan Tri," jelas Nonot.
Baca juga: Pengguna Diuntungkan jika Merger Indosat dan Tri Terwujud
Tanggapan Menkominfo
Menkominfo Johnny G. Plate menyambut baik kabar merger dua perusahaan telekomunikasi ini.
Terkini Lainnya
- Apple Fanboy Ternyata Enggak Buru-buru Ganti iPhone Baru
- MacOS Sequoia Sudah Bisa Diunduh, Ini Daftar Mac yang Kebagian
- Smartphone Lava Blaze 3 5G Meluncur dengan LED Flash Vibe Light
- iOS 18 Resmi Dirilis Tanpa Apple Intelligence, Ini iPhone yang Kebagian
- Sudah Tersedia, Ini 2 Cara Update iOS 18 di iPhone dan Fitur-fiturnya
- iPhone 16 Pro "Sultan" Dijual Rp 163 Juta, Apa Istimewanya?
- 3 Cara Mencegah Panggilan Tidak Dikenal di HP dengan Mudah dan Praktis
- Cara Login WhatsApp Web dengan Nomor HP, Mudah dan Praktis
- 1 Juta Android TV Box Terinfeksi Malware "Vo1d", Indonesia Terdampak
- AWS Cloud Percepat Inovasi Perbankan Digital di Indonesia
- 2 Cara Ganti Password Gmail dengan Nomor HP yang Tidak Aktif, Mudah dan Praktis
- Cara Bikin Absen lewat Google Form dengan Mudah dan Praktis
- Game Legendaris Flappy Bird Akan Kembali Setelah 10 Tahun Menghilang
- Jenis-jenis Aplikasi yang Harus Dihapus di HP Android biar Memori Tidak Cepat Penuh
- Xiaomi Redmi 14R Meluncur dengan Snapdragon 4 Gen 2, mulai Rp 2 Jutaan
- Twit soal Pembakaran Halte Dipermasalahkan
- Pelanggan Telkomsel Bisa Akses MolaTV dengan Paket Ini
- Indosat-Tri Siap Merger, Peluang Indonesia untuk "Buyback" Makin Kecil
- Upaya Samsung Kembali ke Jalur "300 Juta Ponsel" pada 2021
- Kominfo Tanggapi Rencana Merger Tri dan Indosat