Twit soal Pembakaran Halte Dipermasalahkan

- Salah satu kicauan pengguna Twitter sekaligus penggiat transportasi, Adrian Yasin Sulaeman mendapat teguran dari Twitter. Adrian yang memiliki nama akun @adriansyahyasin, mengaku menerima sebuah e-mail dari tim legal Twitter.
E-mail korespondensi tersebut berisi pemberitahuan bahwa Twitter menerima sebuah permintaan dari Kementerian Komunikasi dan Informatika perihal konten yang pernah diunggah Adrian, diklaim melanggar hukum di Indonesia.
Adrian mengatakan bahwa konten yang dipermasalahkan adalah twitnya terkait aksi pembakaran halte saat unjuk rasa penolakan Rancangan Undang-undang Cipta Kerja pada Oktober 2020 lalu.
"Twit saya yang berkenaan dengan aksi yang menyebabkan pembakaran halte Oktober lalu yang menjadi masalah. Namun nampaknya baru pemberitahuan saja dari Twitter," kata Adrian ketika dihubungi KompasTekno melalui pesan singkat, Selasa (29/12/2020).
Adrian tidak menunjukan spesifik twit mana yang dimaksud. Belum diketahui pula dampak dari teguran tersebut terhadap twit yang dipermasalahkan, apakah dihapus atau tidak.
"Kita tunggu perkembangannya lagi, semoga tidak ada yang meresahkan ke depannya," tulis Adrian di akun Twitternya, Senin (28/12/2020).
Wah saya dapat email beginian pagi pagi ???? pic.twitter.com/IwvVUc8Lxm
— Adriansyah Yasin Sulaeman (@adriansyahyasin) December 28, 2020
KompasTekno telah menghubungi Twitter Indonesia terkait hal ini namun Twitter tidak dapat memberikan respons. Begitu pula Kementerian Kominfo yang juga belum memberikan tanggapan terkait hal ini.
Baca juga: Kebijakan Baru, Twitter Larang Kicauan Berisi SARA
Twit Adrian bukan yang pertama kali mendapat teguran. Menurut laporan dari Southeast Asia Freedom of Expression Network (SAFEnet), bulan Oktober lalu ada dua akun yang mendapat pembatasan dari Twitter.
Kedua akun tersebut adalah @bersihkan_indo dan @FraksiRakyatIndonesia. Kedua akun itu mengunggah beberapa kicauan berisi kritikan terhadap UU Cipta Kerja pada Minggu, 18 Oktober 2020.
Menurut laporan SAFEnet, admin kedua akun tersebut mengaku tidak bisa mengakses akun mereka dan muncul peringatan "Akun ini sementara dibatasi". SAFEnet menilai apa yang diunggah kedua akun tersebut tidak melanggar community guidelines atau aturan kebijakan Twitter.
Twit kedua akun tersebut adalah ekspresi yang sah atas hak kemerdekaan berpendapat dan kebebasan berekspresi yang diakui dalam pasal 19 ayat 2 Kovenan Internasional Hak Sipil dan Politik (ICCPR).
Baca juga: Mahfud MD: Tahun 2021 Polisi Siber Akan Sungguh-sungguh Diaktifkan
Terkini Lainnya
- Cara Mengaktifkan Kembali M-Banking BCA Terblokir tanpa Harus ke Bank
- 7 Game PS5 Menarik di Sony State of Play 2025, Ada Game Mirip GTA V
- Samsung Pinjamkan 160 Unit Galaxy S25 Series di Acara Galaxy Festival 2025
- 15 Masalah yang Sering Ditemui Pengguna HP Android
- Samsung Gelar Galaxy Festival 2025, Unjuk Kebolehan Galaxy S25 Series lewat Konser dan Pameran
- Apa Beda Login dan Sign Up di Media Sosial? Ini Penjelasannya
- Kenapa Kursor Laptop Tidak Bergerak? Begini Penyebab dan Cara Mengatasinya
- Oppo A3i Plus Resmi, HP Rp 3 Jutaan dengan RAM 12 GB
- 2 Cara Melihat Password WiFi di MacBook dengan Mudah dan Praktis
- Xiaomi Umumkan Tanggal Rilis HP Baru, Flagship Xiaomi 15 Ultra?
- Wajib Dipakai, Fitur AI di Samsung Galaxy S25 Ultra Bikin Foto Konser Makin Bersih
- Ramai Konser Hari Ini, Begini Setting Samsung S24 dan S25 Ultra buat Rekam Linkin Park, Dewa 19, NCT 127
- WhatsApp Sebar Fitur Tema Chat, Indonesia Sudah Kebagian
- Ini Mesin "Telepati" Buatan Meta, Bisa Terjemahkan Isi Pikiran Jadi Teks
- Begini Efek Keseringan Pakai AI pada Kemampuan Berpikir Manusia
- Pelanggan Telkomsel Bisa Akses MolaTV dengan Paket Ini
- Indosat-Tri Siap Merger, Peluang Indonesia untuk "Buyback" Makin Kecil
- Kominfo Tanggapi Rencana Merger Tri dan Indosat
- YouTube Rewind Indonesia 2020, Penuh Makna dan Rangkum Segala Trending
- Xiaomi Mi 11 Ada 2 Versi, Beserta dan Tanpa Charger