Twitter Peringatkan Pengguna yang Beri "Like" Kicauan Menyesatkan
- Twitter semakin gencar untuk memberantas konten atau unggahan yang membagikan informasi menyesatkan (misleading).
Beberapa waktu lalu misalnya, Twitter menerapkan fitur untuk menandai kicauan yang
dinilai mengandung informasi yang salah atau tidak tepat. Tujuannya tak lain yaitu untuk membendung peredaran hoaks di platformnya.
Kini, Twitter kembali merilis fitur baru berupa peringatan yang akan diterima pengguna apabila mereka mencoba menyukai atau memberi "like" pada kicauan yang telah diberi label "menyesatkan".
Baca juga: Twitter Kembali Buka Pengajuan Verifikasi Centang Biru pada 2021
Twitter mengatakan, fitur peringatan ini sejalan dengan kebijakan perusahaan terkait
pembatasan konten yang berpotensi menyesatkan dan berbahaya terutama berkaitan soal pandemi Covid-19 dan Pilpres AS 2020.
Sebelumnya, fitur ini juga hadir ketika pengguna mencoba me-retweet kicauan yang berpotensi menyesatkan.
"Fitur peringatan ini membantu mengurangi quote tweet (retweet) yang menyesatkan hingga 29 persen, jadi kami (Twitter) ingin memperluasnya untuk ditampilkan ke semua pengguna apabila mereka ingin menyukai Tweet yang sudah berlabel," kata Twitter.
Giving context on why a labeled Tweet is misleading under our election, COVID-19, and synthetic and manipulated media rules is vital.
These prompts helped decrease Quote Tweets of misleading information by 29% so we're expanding them to show when you tap to like a labeled Tweet. pic.twitter.com/WTK164nMfZ
— Twitter Support (@TwitterSupport) November 23, 2020
Nantinya, ketika pengguna akan memberi "like" pada kicauan misleading, Twitter akan menampilkan pertanyaan, apakah informasi ini benar-benar relevan untuk dibagikan.
Setelah pengguna menekan tombol "Like" pada kicauan yang berpotensi misleading, Twitter akan menampilkan penjelasan mengapa twit itu dianggap menyesatkan.
Baca juga: Baru Dirilis, Fitur Fleets Twitter Bermasalah
Selain itu, Twitter turut menampilkan apa yang disebut perusahaan sebagai "informasi yang dapat dipercaya" tentang topik yang sama.
Kebijakan ini pun diberlakukan terhadap semua akun, tidak peduli apakah akun tersebut milik seorang tokoh publik, pribadi, atau akun lainnya. Pelabelan juga diberikan pada twit yang telah muncul sebelum kebijakan ini diberlakukan.
Sebagaimana dihimpun KompasTekno dari 9To5Mac, Kamis (26/11/2020), fitur peringatan ini sementara diluncurkan untuk versi web dan iOS. Sedangkan untuk pengguna Android, fitur ini baru akan tersedia dalam beberapa waktu mendatang.
Baca juga: Bos Twitter dan Facebook Beda Pendapat soal Medsos Bikin Nyandu
Terkini Lainnya
- Kemenperin Puji Samsung Patuhi TKDN, Sindir Apple?
- 5 Merek HP Terlaris di Dunia 2024 Versi Counterpoint
- Ambisi Malaysia Jadi Pusat Data Center Asia Terganjal
- Apakah Mode Pesawat Bisa Menghemat Baterai HP? Begini Penjelasannya
- Ada Tonjolan Kecil di Tombol F dan J Keyboard, Apa Fungsinya?
- Cara Kerja VPN untuk Membuat Jaringan Privat yang Perlu Diketahui
- Konsol Handheld Windows 11 Acer Nitro Blaze 8 dan Nitro Blaze 11 Resmi, Ini Harganya
- X/Twitter Akan Labeli Akun Parodi
- Deretan Laptop Baru Asus di CES 2025, dari Seri Zenbook hingga ROG Strix
- 5 Penyebab Tidak Bisa Lihat Profil Kontak WA Orang Lain
- Cara Logout Akun Google Photos dari Perangkat Lain
- Reaksi TikTok soal Rumor Bakal Dijual ke Elon Musk
- RedNote, Medsos China Mirip TikTok Jadi Aplikasi No. 1 di AS
- Pasar Ponsel Dunia Akhirnya Membaik, Naik 4 Persen Tahun Lalu
- 10 Jenis Cookies di Internet dan Fungsinya
- Gameplay dan Grafis Cyberpunk 2077 Terungkap lewat Trailer Resmi
- Guru SD Pakai Konsep Game "Among Us" untuk Mengajar Matematika
- Samsung Galaxy Z Fold 3 Dikabarkan Bakal Meluncur Lebih Awal
- Free Fire Advanced Server Dibuka, Ada Iming-iming Hadiah 3.000 Diamond
- Bos Sony Sebut PlayStation 5 Ludes Terjual