Tokopedia Bakal Dapat Pendanaan Rp 5 Triliun dari Google dan Temasek

- Startup e-commerce unicorn asal Indonesia, Tokopedia dilaporkan bakal mendapat kucuran dana sebesar 350 juta dollar AS, atau setara Rp 5,1 triliun (dengan kurs saat berita ini dibuat).
Dana segar tersebut menurut sumber dalam industri yang tidak mau disebut namanya, datang dari raksasa teknologi Google, dan perusahaan investasi milik pemerintah Singapura, Temasek Holdings.
Suntikan dana ini kabarnya bakal digunakan untuk membiayai proses ekspansi usaha perusahaan pasca-pandemi Covid-19.
Baca juga: KKI Desak Tokopedia dan Kominfo Ungkap Hasil Investigasi Kebocoran Data Pengguna
Sumber dalam industri yang tidak mau disebut namanya mengatakan kepada Bloomberg, bahwa Alphabet (perusahaan induk Google) dan Temasek Holdings akan mengesahkan kesepakatan pendanaan ini dengan Tokopedia dalam waktu dekat.
Meski demikian, dikutip KompasTekno, Selasa (27/10/2020), nilai pendanaan tersebut masih terpaut jauh dari target pendanaan yang awalnya telah direncanakan.
Pada Juli lalu, diketahui bahwa Google dan Temasek Holdings berniat untuk menyuntikkan dana sebesar 500 juta dollar AS (Rp 7,3 triliun) hingga 1 miliar dollar AS (Rp 14,6 triliun) kepada Tokopedia.
Namun karena alasan yang belum diketahui, keduanya hanya memberikan kurang lebih setengah dari nilai komitmen awal pendanaan di atas. Alhasil, kini Tokopedia dikabarkan masih mencari dana dari investor lain, untuk memenuhi kebutuhan pendanaan.
Baca juga: Gojek Siapkan Layanan E-commerce GoStore?
Marketplace online di Indonesia ini bahkan disebut-sebut telah melirik beberapa perusahaan besar Silicon Valley lainnya, seperti Facebook, Microsoft, dan Amazon.
Diketahui kuncuran dana yang diberikan Google dan Temasek Holdings kepada Tokopedia dipengaruhi oleh meroketnya tren belanja online selama pandemi Covid-19.
Perusahaan besar asal AS menurut Bloomberg, akhir-akhir ini memang tertarik dengan bisnis di kawasan Asia, lantaran melambatnya pertumbuhan daya beli konsumen di AS dan Eropa.
Facebook dikabarkan telah membeli saham Jio India, sementara WhatsApp telah menjalin kerja sama untuk berinvestasi dengan Gojek.
Baca juga: Facebook dan PayPal Tanam Modal di Gojek
Terkini Lainnya
- Perplexity Rilis Fitur untuk Riset Mendalam, Ditenagai AI DeepSeek-R1
- Fitur Tema Chat WhatsApp Hadir di Indonesia
- Ramai di Medsos, Cek Numerologi di ChatGPT untuk Ungkap Karakter, Begini Caranya
- Sedang Tren di Amerika, Pakai Apple Watch di Pergelangan Kaki, Bukan di Tangan
- Cara Bikin Poster Ramadan 2025 pakai Canva dan Figma, Gratis dan Mudah
- Bocoran Spesifikasi HP Xiaomi 15 Ultra, Bawa Kamera Periskop 200 MP
- Ketika Google Mencibir, OpenAI Justru Meniru DeepSeek
- Harga ChatGPT Plus dan Cara Berlangganannya
- Ponsel Lipat Tiga Huawei Mate XT Ultimate Hiasi Bandara Kuala Lumpur Malaysia
- 9 Cara Mengatasi WhatsApp Tidak Ada Notifikasi kalau Tidak Buka Aplikasi
- 3 Cara Beli Tiket Bus Online buat Mudik Lebaran 2025, Mudah dan Praktis
- Instagram Uji Tombol "Dislike", Muncul di Kolom Komentar
- Video: Hasil Foto Konser Seventeen di Bangkok, Thailand, dan Tips Rekam Antiburik
- ZTE Blade V70 Max Dirilis, Bawa Baterai 6.000 mAh dan Dynamic Island ala iPhone
- 4 HP Android Murah Terbaru 2025, Harga Rp 2 juta-Rp 3 jutaan
- Huawei Mate 40 Pro Cetak Rekor Skor Foto DxOMark
- Daftar Ponsel dengan Layar dan Kamera Terbaik 2020
- Cara Mengubah Font WhatsApp dan Instagram Tanpa Instal Aplikasi Lain
- 21 Aplikasi Android Ini Sebaiknya Dihapus
- Cara Mudah Bersih-bersih RAM di Ponsel Android dan iPhone