Ini Alasan Tokoh Game Mario Bros Berprofesi sebagai Tukang Ledeng
- Gamer pasti tak asing dengan Mario, tokoh berkumis tebal dan berbaju merah yang telah hadir di aneka game bikinan Nintendo sejak 35 tahun lalu. Mario bukan sosok superhero, melainkan tukang ledeng.
Dalam sebuah wawancara dengan Gamerant, desainer dan produser video game Nintendo sekaligus pencipta Mario, Shigeru Miyamoto mengatakan bahwa "pilhan profesi" tersebut memang disengaja.
Baca juga: Nintendo Siapkan Gimbot Edisi 35 Tahun Super Mario Bros
Mario bahkan sempat berprofesi sebagai tukang kayu bernama "Jumpman" dalam kemunculan perdananya di game arcade Donkey Kong pertama, sebelum banting setir menjadi karakternya seperti yang kini dikenal.
"Kami ingin dia menjadi seseorang yang seolah-olah tinggal di dekat lingkungan Anda, dan dia bukanlah pahlawan super," ujar Miyamoto, mengutarakan alasan di balik pemilihan profesi untuk tokoh game ikonik tersebut, seperti dihimpun KompasTekno, Minggu (20/9/2020).
Dengan kata lain, Mario tidak diciptakan sebagai tokoh yang istimewa dengan segala kelebihannya. Dia hanya manusia biasa. Kedekatan dengan dunia sehari-hari ini agaknya membantu popularitas Mario di mata gamer.
Mungkin lantaran ini pula, Mario menjadi karakter yang fleksibel. Dia bisa berperan sebagai penyelamat Putri Peach di seri game platformer Matro Bros, sebagai pembalap di seri game Mario Kart, hingga pemain tenis di seri game Mario Tennis.
Baca juga: Game Super Mario Bros 35 Meluncur dengan Konsep Battle Royale
Kendati demikian, tak peduli peran apa yang dijalankan di tiap game, sosok Mario tak berubah, tetap setia dengan kumis tebalnya. "Mungkin aneh, tapi saya rasa itu membuat nyaman," imbuh Miyamoto.
Mario tak sendirian di dunia Nintendo karena ada banyak tokoh lain yang menemani perjalanannya. Salah satunya adalah Luigi, adik laki-lakinya yang digambarkan sedikit lebih tinggi. Seperti sang kakak, Luigi juga berprofesi sebagai tukang ledeng.
Terkini Lainnya
- Apakah Mode Pesawat Bisa Menghemat Baterai HP? Begini Penjelasannya
- Ada Tonjolan Kecil di Tombol F dan J Keyboard, Apa Fungsinya?
- Cara Kerja VPN untuk Membuat Jaringan Privat yang Perlu Diketahui
- Konsol Handheld Windows 11 Acer Nitro Blaze 8 dan Nitro Blaze 11 Resmi, Ini Harganya
- X/Twitter Akan Labeli Akun Parodi
- Deretan Laptop Baru Asus di CES 2025, dari Seri Zenbook hingga ROG Strix
- 5 Penyebab Tidak Bisa Lihat Profil Kontak WA Orang Lain
- Cara Logout Akun Google Photos dari Perangkat Lain
- Reaksi TikTok soal Rumor Bakal Dijual ke Elon Musk
- RedNote, Medsos China Mirip TikTok Jadi Aplikasi No. 1 di AS
- Pasar Ponsel Dunia Akhirnya Membaik, Naik 4 Persen Tahun Lalu
- 10 Jenis Cookies di Internet dan Fungsinya
- Fitur Baru ChatGPT Bisa Ngobrol ala Gen Z
- Sah, AS Perketat Ekspor Chip AI ke Pasar Global
- Cara Edit Foto Background Merah untuk Daftar SIPSS 2025, Mudah dan Praktis
- Cara Kerja VPN untuk Membuat Jaringan Privat yang Perlu Diketahui
- Sempat Diam-diam Hilang, Instagram Lite Kembali Dirilis
- Google Meet Bisa Buramkan Latar Belakang saat Video Call
- Biaya Berlangganan Zoom di Indonesia Naik Mulai 1 Oktober
- GoPro Hero 9 Black Meluncur, Bisa Video 5K dan Punya Layar Kedua
- Dijual 12 November, Ini Spesifikasi serta Harga P55 dan PS5 Digital Edition