9 Pusat Riset di Balik Teknologi dan Inovasi Vivo
- Vivo dikenal rajin menelurkan inovasi di produk-produk ponsel, misalnya kamera gimbal di X50 Pro, atau kamera pop-up dan pemindai sidik jari di layar di ponsel konsep seri Apex.
Aneka inovasi tersebut berasal dari pusat riset dan pengembangan teknologi (research and development/R&D) Vivo.
Vendor smartphone ini memiliki sembilan pusat R&D yang tersebar di sejumlah negara, masing-masing dengan fokus pengembangan di area teknologi tertentu.
Pusat riset tersebut berlokasi di Shenzhen, Dongguan, Nanjing, Beijing, Shanghai, Hangzhou, Taipei, Tokyo (Jepang), dan San Diego di Amerika Serikat.
Pusat R&D Vivo di Dongguan dan Shanghai, China, mengembangkan teknologi perangkat keras (hardware), sedangkan pusat R&D di Shenzhen, Beijing, dan Hangzhou—juga di China—berkutat di pengembangan software, teknologi internet, dan kecerdasan buatan (AI).
Baca juga: 7 Tips Membuat Film dengan Vivo X50 Pro
Bersama dengan pusat R&D lainnya di Taipei, Taiwan, pusat riset di Shenzhen dan Beijing turut menangani pengembangan teknologi komunikasi.
Lalu, pusat riset di San Diego, Amerika Serikat, dan Tokyo, Jepang, mengembangkan pencitraan digital, termasuk inovasi kamera.
Senior Brand Director Vivo Indonesia Edy Kusuma mengatakan bahwa untuk mendukung perkembangannya sebagai brand teknologi, Vivo terus berinvestasi pada peningkatan kapabilitas R&D independen Vivo di berbagai negara.
"Didukung sembilan pusat R&D dengan fokus pengembangan teknologi yang variatif, kami harap dapat mendukung program Vivo menghadirkan produk dengan fitur yang bukan hanya inovatif bagi industri, melainkan juga relevan dengan kebutuhan konsumen secara global," ujar Edy dalam keterangan tertulis Vivo yang diterima KompasTekno, Rabu (2/9/2020).
Keberadaan pusat-pusat R&D di berbagai negara tersebut, menurut Vivo, memperlihatkan upayanya untuk terus menghadirkan teknologi terkini untuk konsumen, sekaligus komitmen sebagai perusahaan teknologi yang berorientasi global.
Baca juga: Melihat Inovasi Teknologi yang Dihasilkan Pusat Riset Vivo
Selain riset dan pengembangan teknologi, Vivo berencana memperkuat basis produksinya di beberapa negara. Saat ini Vivo memiliki lima pusat manufaktur, termasuk pusat manufaktur berlisensi di China, Asia Selatan, dan Indonesia.
Baca juga: Melihat Cara Kerja Teknologi Gimbal di Kamera Vivo X50 Pro
Pada Mei 2020, Vivo juga mulai membangun kantor baru di distrik Bao'an, Kota Shenzhen, China. Bangunan yang konstruksinya diperkirakan selesai pada 2025 ini akan menampung 5.800 orang pekerja, sekaligus menjadi tempat toko flagship terbaru Vivo.
Dengan menyediakan lingkungan kerja yang lengkap, nyaman, luas, serta turut didukung berbagai fasilitas untuk karyawan, Vivo berharap bisa lebih menjaga kepuasan konsumen.
Terkini Lainnya
- Ambisi Malaysia Jadi Pusat Data Center Asia Terganjal
- Kemenperin Puji Samsung Patuhi TKDN, Sindir Apple?
- 5 Merek HP Terlaris di Dunia 2024 Versi Counterpoint
- Apakah Mode Pesawat Bisa Menghemat Baterai HP? Begini Penjelasannya
- Ada Tonjolan Kecil di Tombol F dan J Keyboard, Apa Fungsinya?
- Cara Kerja VPN untuk Membuat Jaringan Privat yang Perlu Diketahui
- Konsol Handheld Windows 11 Acer Nitro Blaze 8 dan Nitro Blaze 11 Resmi, Ini Harganya
- X/Twitter Akan Labeli Akun Parodi
- Deretan Laptop Baru Asus di CES 2025, dari Seri Zenbook hingga ROG Strix
- 5 Penyebab Tidak Bisa Lihat Profil Kontak WA Orang Lain
- Cara Logout Akun Google Photos dari Perangkat Lain
- Reaksi TikTok soal Rumor Bakal Dijual ke Elon Musk
- RedNote, Medsos China Mirip TikTok Jadi Aplikasi No. 1 di AS
- Pasar Ponsel Dunia Akhirnya Membaik, Naik 4 Persen Tahun Lalu
- 10 Jenis Cookies di Internet dan Fungsinya
- Inilah ZTE Axon 20 5G, Smartphone Pertama dengan Kamera Depan di Dalam Layar
- Samsung Pastikan Galaxy Z Fold 2 Masuk Indonesia, Kapan?
- Resmi, Harga Samsung Galaxy Z Fold 2 Rp 29 Juta
- Realme X7 dan Realme X7 Pro Resmi Meluncur dengan Layar 120 Hz, Harganya?
- Galaxy Z Fold 2 Bisa Setengah Terbuka Seperti Laptop, Apa Rahasianya?