Dana USO Disarankan untuk Bantu Internet Pelajar, Ini Kata Menkominfo

- Pengamat pendidikan Ahmad Rizali menyarankan pemerintah menggunakan dana Universal Service Obligation (USO) untuk subsidi internet dalam pembelajaran jarak jauh.
Menurut Ahmad, dana USO yang nilainya mencapai triliunan rupiah bisa digunakan untuk memberikan subsidi internet bagi pelajar.
Dana tersebut berasal dari pelaku bisnis telekomunikasi dan disetorkan kepada pemerintah setiap kuartal. Besarannya adalah 1,25 persen dari pendapatan kotor tiap operator seluler.
Baca juga: Pemerintah Disarankan Pakai Dana USO untuk Subsidi Internet bagi Pelajar
Menanggapi saran tersebut, Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny Plate, tidak menegaskan apakah dana USO memang bisa dialihkan untuk subsidi pulsa internet atau tidak.
Johnny hanya mengatakan bahwa dana USO digunakan untuk membiayai pembangunan infrastruktur di wilayah 3T (tertinggal, terdepan, terluar).
"Peruntukan USO digunakan untuk pembiayaan pembangunan capex dan opex infrastruktur TIK wilayah 3T," kata Johnny kepada KompasTekno, Kamis (27/8/2020).
Sebagai informasi, USO adalah program yang dijalankan oleh Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Kominfo.
Target program USO adalah daerah terpencil atau perbatasan yang belum mendapat akses jaringan telekomunikasi.
Baca juga: Fakta Tol Langit Palapa Ring, dari Mangkrak hingga Diresmikan Presiden Jokowi Hari Ini
Selama ini, pelaku operator seluler memang kerap menganggarkan belanja modal (capital expenditure/capex) secara spesifik untuk pembangunan infrastruktur, seperti base transceiver station (BTS) USO.
Beberapa proyek yang dibiayai dana USO adalah “Desa Broadband”, “Pusat Layanan Internet Kecamatan (PLIK)”, “PLIK Mobile (M-PLIK)”, hingga pembangunan (BTS) di wilayah Indonesia Timur.
Johnny menambahkan, subsidi internet untuk siswa yang melakukan pembelajaran jarak jauh, akan disediakan melalui APBN melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).
"Untuk pesantren - sekolah di bawah naungan Kemenag akan disediakan oleh Kementerian Agama," pungkas Johnny.
Baca juga: Mendikbud: Dana POP Dialihkan untuk Bantuan Guru dalam Bentuk Pulsa
Terkini Lainnya
- iPhone 16e Meluncur, iPhone 16 Versi "Murah"
- Xiaomi Suntik DeepSeek AI ke HyperOS, Ini HP yang Kebagian
- Nugroho Sulistyo Budi Resmi Dilantik Jadi Kepala BSSN
- Bocoran Desain iPhone 17 Pro, Jadi Mirip Ponsel Poco?
- HP Xiaomi Ini Dapat Update 6 Tahun, Dijual di Indonesia
- Foto: 100 Meter dari Panggung Seventeen Bangkok Tetap "Gokil" Pakai Samsung S25 Ultra
- Cara Buat Twibbon Ramadan 2025 di Canva lewat HP dan Desktop
- Garmin Instinct 3 Series Rilis di Indonesia, Kini Pakai Layar AMOLED
- Cara Bikin Kata-kata Kartu Ucapan Lebaran untuk Hampers Lebaran via ChatGPT
- 5 Negara Larang DeepSeek, Terbaru Korea Selatan
- Ini Dia Fitur xAI Grok 3, AI Terbaru Buatan Elon Musk
- Melihat HP Lipat Huawei Mate X6 Lebih Dekat, Layar Besar Bodi Ramping
- Google Didenda Rp 202 Miliar, Pakar Dorong Regulasi Digital yang Lebih Adil
- HP Realme P3 Pro dan P3x 5G Meluncur, Bawa Baterai Besar dan Chipset Baru
- Cara Cari Ide Menu Sahur dan Buka Puasa Otomatis via AI serta Contoh Prompt
- Twitch, Facebook Live, Instagram Live, dan YouTube Live Terancam Dilarang di Indonesia
- WhatsApp Sebut Tidak Berikan Akses untuk Pemerintah, Kecuali...
- Akun WhatsApp Kena Hack? Begini Cara Lapornya
- CEO TikTok Kevin Mayer Mundur Setelah 100 Hari Menjabat
- Fortnite di iPhone, iPad, dan Mac Dipastikan Tak Kebagian Season Baru