Hacker Intip Isi Direct Message 36 Akun Twitter Ternama yang Diretas
- Twitter mengungkap fakta baru terkait aksi peretasan massal akun milik tokoh ternama pada 15 Juli lalu. Informasi terbaru menyebut peretas telah mengintip isi direct message (DM) di 36 akun dari total 130 akun yang diretas.
Salah yang isi DM-nya diintip adalah akun milik politisi Belanda, Geert Wilders. Sementara mantan pejabat atau pejabat terpilih lainnya, hingga saat ini belum ada indikasi bahwa DM mereka ikut diakses.
"Termasuk salah satu pejabat terpilih di Belanda," tulis akun Twitter Support.
Meski demikian, Twitter tidak membeberkan secara rinci akun milik siapa saja yang isi pesannya berhasil diintip oleh peretas.
Selain itu, Twitter menyebut peretas juga telah mengunduh arsip "You Twitter Data" dari delapan akun yang tidak terverifikasi. Twitter menegaskan delapan akun ini berbeda dari 36 akun yang DM-nya telah diakses peretas.
Selama ini, Twitter mendapat kritikan dari beberapa pihak karena tidak melindungi pesan yang ada di Direct Message dengan sistem enkripsi. Salah satu kritikan itu datang dari direktur keamanan siber Electronic Frontier Foundation (EFF), Eva Galperin.
Baca juga: Menelusuri Jejak Dalang Peretasan Akun Twitter Bill Gates dkk
Setelah terjadi rentetan peretasan akun Twitter, Eva mengunggah sebuah twit yang mengatakan bahwa organisasinya sudah lama menyarankan Twitter untuk menyematkan end-to-end encryption di DM.
Twitter wouldn't have to worry about the possibility that the attacker read, exfiltrated, or altered DMs right now if they had implemented e2e for DMs like EFF has been asking them to for years.
— Eva (@evacide) July 16, 2020
Permintaan enkripsi untuk DM juga pernah dilontarkan anggota senat Ron Wyder kepada CEO Twitter, Jack Dorsey pada tahun 2018.
Seperti diketahui pada 15 Juli lalu sejumlah akun Twitter milik orang ternama seperti Bill Gates, Elon Musk, Barack Obama, dan Warren Buffet diretas.
Baca juga: FBI Investigasi Kasus Peretasan Akun Twitter Bill Gates dkk
Lewat akun tersebut, peretas mengunggah kicauan yang berisi permintaan untuk mentransfer Bitcoin ke rekening tertentu. Peretas menggunakan akun-akun milik orang ternama dan terverifikasi biru tersebut untuk melancarkan aksinya.
Dihimpun KompasTekno dari Tech Crunch, Jumat (24/7/2020), Twitter mengatakan peretas berhasil mengambil alih sistem internal Twitter melalui teknik social engineering yang terkoordinasi.
Hingga saat ini, belum diketahui siapa organisasi atau individu yang bertanggng jawab atas peretasan ini. Selain melakukan investigasi internal, Twitter bekerja sama dengan FBI untuk mengusut kasus peretasan ini.
Terkini Lainnya
- 5 Tips Menatap Layar HP yang Aman buat Mata, Penting Diperhatikan
- Aplikasi ChatGPT Kini Hadir untuk Semua Pengguna Windows, Tak Perlu Bayar
- Apa Itu Spam di WhatsApp? Ini Penjelasan dan Ciri-cirinya
- Casio Umumkan Ring Watch, Jam Tangan Cincin Harga Rp 2 Juta
- Cara Menghapus Akun Facebook yang Sudah Tidak Dipakai, Mudah dan Praktis
- HP "Underwater" Realme GT 7 Pro Rilis Global, Ini Spesifikasinya
- Yahoo Mail Kebagian Fitur AI, Bisa Rangkum dan Balas E-mail Langsung
- Perbedaan Chromebook dan Laptop Windows yang Perlu Diketahui
- Oppo Reno 13 Series Meluncur Sebentar Lagi, Ini Tanggal Rilisnya
- Janji Terbaru Apple di Indonesia, Rp 1,5 Triliun untuk Cabut Blokir iPhone 16
- China Pamer Roket yang Bisa Dipakai Ulang, Saingi Roket Elon Musk
- 10 Cara Mengubah Tulisan di WhatsApp Menjadi Unik, Mudah dan Praktis
- Ini Dia, Jadwal Rilis Global dan Daftar HP Xiaomi yang Kebagian HyperOS 2
- 2 Tim Indonesia Lolos Grand Final "Free Fire" FFWS Global 2024 di Brasil
- Hati-hati, Hacker Gunakan File ZIP untuk Menyusup ke Windows
- Spesifikasi dan Harga ROG Phone 3, Ponsel Gaming Terbaru Asus
- Internet Fiber Optik XL Home Rambah Jawa Timur, Ini Kota yang Dilayani
- Chat di Facebook Messenger Kini Bisa Dikunci Pakai Face ID
- Kamera Buat "Nge-vlog" Sony ZV-1 Resmi Dijual di Indonesia, Harganya?
- Twitter Hapus 7.000 Akun Teori Konspirasi