China Ancam Persulit Nokia dan Ericsson Kalau Huawei Diblokir

- Perseteruan antara Pemerintah Amerika Serikat (AS) dengan Huawei tampaknya telah memicu sebuah konflik baru antara kepentingan bisnis Eropa dan Negeri Tirai Bambu.
Kali ini Pemerintah China turun tangan langsung dengan mengancam bakal menjegal dua pemain industri telekomunikasi dari Benua Biru, Nokia dan Ericsson, apabila Huawei dblokir di Eropa.
Kementerian Perdagangan China mengatakan bakal menerapkan kontrol ekspor yang bisa mempersulit Nokia dan Ericsson dalam mengirim produk-produk mereka yang dibuat di China ke negara lain.
Baca juga: AS Anggap Huawei dan ZTE sebagai Ancaman Nasional
Reaksi China muncul setelah pemerintah Inggris beberapa waktu lalu memerintahkan para operator telekomunikasi di negaranya untuk tidak membeli komponen jaringan 5G dari Huawei.
Perangkat-perangkat jaringan bikinan Huawei juga mesti dicopot sehingga ditargetkan tidak lagi ada di jaringan telekomunikasi Inggris pada 2027 mendatang.
Pemerintah China rupanya khawatir negara-negara lain di Uni Eropa bakal mengikuti langkah Amerika Serikat dan Inggris, dua sekutu yang sudah lebih dulu mencekal Huawei.
Apabila Huawei dilarang di Eropa, maka dua kompetitor Huawei di ranah telekomunikasi, Nokia dari Finlandia dan Ericsson dari Swedia, bakal menjadi pihak yang diuntungkan.
Meski demikian, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari Reuters, Rabu (22/7/2020), China hanya akan mewujudkan ancamannya dalam skenario terburuk saja, apabila pabrikan China -seperti Huawei- benar-benar diblokir oleh negara-negara Eropa.
Nokia dan Ericsson belum mengeluarkan tanggapan atas ancaman China. Uni Eropa sejauh ini masih belum melarang peredaran perangkat Huawei yang oleh AS dianggap sebagai alat mata-mata pemerintah China.
Baca juga: Mantan Bos Google Ungkap Alasan AS Menyerang Huawei
Namun, otoritas Uni Eropa sudah memberlakukan "toolbox" berisi standar keamanan yang harus diikuti oleh suatu negara di benua itu, jika menggunakan perangkat buatan pemasok "berisiko tinggi" untuk membangun jaringan 5G.
Kecurigaan terhadap Huawei bermula dari AS yang menuding bahwa perangkat-perangkat jaringan buatan perusahaan tersebut berfungsi sebagai alat mata-mata, yang menyadap dan meneruskan informasi ke pemerintah China.
Pada Mei 2019, Departemen Perdagangan AS resmi memasukkan nama Huawei ke dalam daftar hitam "Entity List" sehingga tidak diperkenankan membeli produk dari perusahaan AS.
Terkini Lainnya
- Hasil Foto Kamera 200 MP Samsung Galaxy S25 Ultra, Di-crop Tetap Jernih
- Takut Kendala Bahasa saat Nonton Konser di Luar Negeri? Coba Fitur Samsung S25 Ultra Ini
- Cara agar Tidak Menerima Pesan WhatsApp dari Orang Lain Tanpa Blokir, Mudah
- Meta Resmi Setop Program Cek Fakta di AS, Ini Gantinya
- Isi E-mail Lamaran Kerja dan Contoh-contohnya secara Lengkap
- Honor 400 Lite Meluncur, Mirip iPhone Pro dengan Dynamic Island
- Saham-saham Perusahaan Teknologi dan Game Berjatuhan Jelang Pemberlakuan Tarif Trump
- Fitur Baru WhatsApp: Matikan Mikrofon sebelum Angkat Telepon
- Apple Kirim 5 Pesawat Penuh iPhone ke AS untuk Hindari Dampak Tarif Trump
- Cara Bikin Action Figure ChatGPT dari Foto dengan Mudah, Menarik Dicoba
- Spesifikasi dan Harga Poco M7 Pro 5G di Indonesia
- Harga Bitcoin Anjlok gara-gara Tarif Trump
- Gara-gara Satu Twit X, Pasar Saham AS Terguncang dan Picu "Market Swing" Rp 40.000 Triliun
- Kekayaan Apple Turun Rp 10.718 Triliun akibat Tarif Trump
- Samsung Rilis Real Time Visual AI, Fitur AI yang Lebih Interaktif
- Mirip Zoom, Facebook Messenger Kini Punya Fitur "Screen Sharing"
- Spotify Punya Video Podcast, Bisa Didengarkan Sambil Buka Aplikasi Lain
- Ingin Beli Kuota SurpriseDeal Telkomsel 30 GB Harga Rp 100.000? Ini Syaratnya
- Hanya Hari Ini, Paket Data Telkomsel 30 GB Seharga Rp 100.000
- LinkedIn PHK 960 Karyawan Akibat Pandemi Covid-19