cpu-data.info

- Sebelum lini MacBook, Apple pernah memiliki jajaran laptop ikonik yang didesain unik serta tampil tampil menarik mata dengan aneka warna cerah. 

Perangkat bernama iBook tersebut diperkenalkan hari ini 21 tahun lalu, pada 22 Juli 1999, di ajang tahunan Macworld di Kota New York, Amerika Serikat (AS).

iBook dihadirkan untuk mengisi kekosongan di segmen consumer dan education yang menginginkan perangkat komputer yang bisa dibawa-bawa.

Baca juga: MacBook Air dan iPad Pro 2020 Resmi Dijual di Indonesia, Ini Daftar Harganya

Sebelumnya, pilihan konsumen di segmen ini hanya terbatas perangkat komputer konvensional, seperti iMac G3 yang dirilis pada 15 Agustus 1998.

Seperti namanya, iBook sendiri merupakan komputer yang bisa dengan mudah dibawa ke mana-mana layaknya sebuah buku dengan bobot yang tak lebih dari 3 kg.

"iBook adalah iMac yang bisa dibawa-bawa," kata CEO Apple, Steve Jobs, kala itu, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari New York Times, Selasa (21/7/2020).

Agar mudah dijinjing, Apple membekali laptop berukuran 12,1 inci itu dengan sebuah gagang (handle) yang ditempelkan di engsel layarnya.

iBook sendiri mengusung desain clamsell berbentuk membulat mirip kulit kerang, dan hadir dengan dua varian warna, yakni perpaduan antara putih dan oranye (tangerine), serta putih dan biru muda (blueberry).

Kedua laptop tersebut juga dibekali dengan logo ikonik Apple yang terpampang di tengah permukaan lid perangkat, serta keempat ujung sisi perangkat dengan bentuk melengkung (curved).

Laptop pertama di dunia dengan wi-fi

Di samp

ing aspek desainnya unik, iBook mengusung inovasi lain berupa dukungan jaringan wireless LAN alias wi-fi pertama di dunia untuk laptop konsumen.

Untuk membuktikan kebolehan koneksi nirkabel ini, pendiri Apple, Steve Jobs, melakukan aksi panggung saat memperkenalkan iBook ke hadapan publik.

Baca juga: Apple Ingin iPhone Jadi SIM dan Paspor Digital

Dia berjalan keliling sembari membawa laptop dan membuka situs web Apple.com dan sebuah situs berita online dengan lancar. Semuanya dilakukan tanpa kabel, sebuah hal yang baru ketika itu.

Untuk membuktikan bahwa iBook benar-benar tidak tersambung dengan kabel apa pun, Jobs mengeluarkan sebuah ring hulahoop dan memutarnya di sekeliling laptop tersebut.

Laptop iBook tersambung ke Wi-Fi dengan menggunakan aksesori kartu AirPort yang dijual terpisah, berikut AirPort base station yang berfungsi sebagai wireless router yang terhubung ke internet. 

Meski bernama "AirPort", teknologi wireless ini menggunakan standar wi-fi 802.11 yang di kemudian waktu diadopsi secara meluas.

Apple mengklaim bahwa hingga 10 unit iBook bisa tersambung secara bersamaan ke satu base station AirPort, dengan jangkauan sinyal sekitar 45 meter.

Sebagai laptop yang diluncurkan sebelum Apple beralih menggunakan prosesor Intel, iBook masih dibekali dengan CPU PowerPC G3, dengan RAM 32 GB, hard disk 32 GB, drive CD-ROM, serta modem dial-up 56 Kbps dan ethernet.

Baca juga: Inikah Alasan Sebenarnya Apple Tinggalkan Prosesor Intel?

iBook boleh dibilang berjasa "membebaskan" laptop dari sambungan kabel, dengan memopulerkan wi-fi sehingga menjadi fitur mainstream.

Tak lama setelah kehadiran iBook, dukungan wi-fi semakin banyak bermunculan di laptop sehingga akhirnya menjadi kemampuan built-in yang tak terpisahkan dari kegiatan sehari-hari para penggunanya.