Java Disebut Masih Jadi Bahasa Programming Terpopuler

- Java, JavaScript, dan Python bisa dibilang merupakan tiga bahasa pemrograman terpopuler. Dari ketiganya, Java ternyata masih menjadi yang paling banyak populer.
Hal tersebut diungkapkan oleh JetBrains, penyedia lingkungan pengembangan terpadu (IDE) yang melakukan survei terhadap 20.000 pengembang software dalam laporan State of Developer Ecosystem 2020.
Dari sini ditemukan bahwa Java merupakan bahasa pemrograman terpopuler, tapi JavaScript lebih banyak dipakai. Ketika para developer ditanya soal bahasa pemrograman utama mereka, sebanyak 39 persen menjawab JavaScript, kemudian Java 37 persen, dan Python 31 persen.
Baca juga: Ini Bosque, Bahasa Pemrograman Baru dari Microsoft
Lalu kenapa Java dinobatkan sebagai bahasa pemrograman terpopuler, bukan JavaScript yang justru lebih banyak digunakan?
JetBrains mengatakan bahwa banyak developer harus bersinggungan dengan JavaScript saat mengerjakan proyek, karena itulah angka penggunaannya tinggi.
Namun, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari The Register, Selasa (16/6/2020), ketika disinggung soal waktu pemakaian secara keseluruhan, angkanya menurun jauh.
Tahun lalu, survei JetBrains mengungkap bahwa hanya 17 persen developer menggunakan JavaScript sebagai satu-satunya bahasa pemrograman mereka, dibandingkan Java sebesar 44 persen.
Java sendiri pertama kali diperkenalkan pada 1995 dan semenjak itu selalu menjadi salah satu bahasa pemrograman terpopuler. Java adalah pilar utama sistem operasi Android, walaupun sebagian besar sistem operasi yang dibangun dari kernel Linux itu ditulis dalam bahasa C.
Baca juga: Milenial Pilih Belajar Bahasa Pemrograman Ketimbang Mandarin
Hal lain yang turut diungkap oleh laporan JetBrains adalah bahwa sebagian besar pengembang dalam survei mengaku melakukan development untuk platform web, dengan pembagian 69 persen back-end dan 57 persen front-end.
Setelahnya menyusul secara berturut-turut platform desktop sebesar 35 persen dan mobile 32 persen. Angka ini sekaligus menunjukkan bahwa pengembangan software untuk desktop masih memegang peranan penting, khususnya di lingkungan korporat.
Terkini Lainnya
- 3 Cara Menggunakan Chatbot Grok AI di X dan Aplikasi HP dengan Mudah
- Poco M7 Pro 5G Resmi di Indonesia, Harga Rp 2,8 Juta
- Siap-siap, Harga iPhone Bakal Semakin Mahal gara-gara Tarif Trump
- Grok Jadi Aplikasi Terpisah, Bisa Diunduh di HP dan Desktop
- Meta Rilis 2 Model AI Llama 4 Baru: Maverick dan Scout
- Kisah Kejatuhan HP BlackBerry: Dibunuh oleh Layar Sentuh
- AI Google Tertipu oleh April Mop, Tak Bisa Bedakan Artikel Serius dan Guyonan
- Smartwatch Garmin Vivoactive 6 Meluncur, Pertama dengan Fitur Alarm Pintar
- Vimeo Rilis Fitur Streaming ala Netflix, Kreator Indonesia Gigit Jari
- YouTube Shorts Tambah Fitur Editing Video untuk Saingi TikTok
- Trump Tunda Pemblokiran TikTok di AS, Beri Waktu 75 Hari Lagi
- Apakah Dark Mode Bisa Menghemat Baterai HP? Begini Penjelasannya
- 3 Cara Upload File ke Google Drive dengan Mudah dan Praktis
- 7 Tips Hemat Penyimpanan Akun Google Gratis Tanpa Langganan
- 2 Cara Melihat Password WiFi di HP dengan Mudah dan Praktis
- Update Windows 10 Dilaporkan Bikin Printer Tak Mau Mencetak
- Aplikasi Perbankan Milik Bank Mandiri Kini Dukung Fitur NFC di iPhone
- YouTube Bisa Dibuat Bebas Iklan dengan Trik Sederhana Gara-gara "Bug"
- Ovo dan Dana Disebut Sepakat Merger Demi Lawan GoPay
- Facebook Pecat Karyawan yang Protes Kebijakan Zuckerberg soal Unggahan Trump