Milenial Pilih Belajar Bahasa Pemrograman Ketimbang Mandarin

- Sebanyak 72 persen milenial mengatakan lebih penting belajar bahasa pemograman “Phyton” ketimbang Mandarin. Setidaknya begitu hasil survei bank investasi global Goldman Sachs terhadap 2.000-an milenial berusia 20 hingga 21 tahun yang berasal dari Asia, Amerika, Eropa, Timur Tengah, dan Afrika.
Setiap tahun Goldman Sachs membuka kesempatan magang untuk ribuan anak muda dari seluruh penjuru dunia. Tahun ini perunding andal Wall Street tersebut sekaligus melakukan survei.
Para milenial ditanya tentang hal-hal keseharian, mulai dari media sosial yang paling disukai, kebiasaan menghabiskan duit, hingga proyeksi masa depan.
Secara garis besar para milenial optimis akan masa depan yang lebih cerah. Mereka melihat ada kesempatan besar bagi pemerintah dan komunitas masyarakat untuk bekerja sama mewujudkannya.
Baca: Apple Store Bakal Dirancang Jadi Tempat Nongkrong Milenial
Mereka juga sadar tentang pentingnya pengembangan teknologi untuk mewujudkan dunia yang lebih baik. Oleh karena itu, mereka merasa penting untuk mengetahui soal pemrograman dasar ketimbang mempelajari bahasa.
Sebanyak 85 persen mengatakan artificial intelligence dan machine learning bakal memberikan pengaruh global paling signifikan. Sekitar 47 persen mengatakan cybercrime bakal menjadi dampak pengembangan teknologi yang dominan, serta 43 persen merujuk pada perubahan iklim alias climate change.
Di sosial media, lima akun yang paling banyak mereka follow adalah “ESPN”, “Lloyd Blankfein”, “Elon Musk”, “National Geographic”, dan “Donald Trump”. Sementara itu, 30 persen mengaku sebagai pecinta Facebook, 27 persen WhatsApp, 17 persen Snapchat, dan 8 persen Instagram, sebagaimana dihimpun KompasTekno, Jumat (15/9/2017) dari BusinessInsider.
Gaya hidup dan target masa depan
Para milenial juga menjadikan gaya hidup sehat sebagai tren. Sebanyak 36 persen menghabiskan waktu senggang untuk fitnes.
Ada 22 persen yang memilih menghabiskan waktu bersama keluarga dan teman, 20 persen memprioritaskan tidur, sisanya untuk merilekskan badan dan pikiran.
Sebanyak 83 persen menargetkan punya rumah di usia 40 tahun. Ini berbanding tipis dengan 82 persen yang cita-citanya adalah menikah dan berkembang bersama pasangan. Tak kurang dari 76 persen memiliki impian membesarkan anak, semetara 63 persen berharap bisa membeli mobil sendiri di usia 30 tahun.
Orientasi terhadap masa depan bukan cuma terlihat dari target-target tersebut, tapi juga kebiasaan menabung. Sebanyak 66 persen mengaku bakal menyimpan atau berinvestasi jika diberikan duit 1.000 dollar AS atau Rp 13 jutaan. Cuma 15 persen yang mengatakan bakal berlibur, 11 persen membayar utang, serta 7 persen membeli barang spesial.
Terkait kebiasaan menghamburkan duit, 41 persen mengatakan sudah menyisihkan duit bulanan untuk ditabung. Sebanyak 34 persen memprioritaskan untuk menabung sebanyak mungkin, sementara 25 persen fokus untuk membayar debit bukan menabung.
Perlu digarisbawahi, survei ini memang mengambil sampel dari berbagai negara namun tak bisa serta-merta dianggap mewakili keseluruhan milenial. Ada latar belakang sosial dan pendidikan yang membedakan pilihan dan pemikiran setiap orang.
Terkini Lainnya
- 4 HP Android Murah Terbaru 2025, Harga Rp 2 juta-Rp 3 jutaan
- Perplexity Rilis Fitur untuk Riset Mendalam, Ditenagai AI DeepSeek-R1
- Fitur Tema Chat WhatsApp Hadir di Indonesia
- Ramai di Medsos, Cek Numerologi di ChatGPT untuk Ungkap Karakter, Begini Caranya
- Sedang Tren di Amerika, Pakai Apple Watch di Pergelangan Kaki, Bukan di Tangan
- Cara Bikin Poster Ramadan 2025 pakai Canva dan Figma, Gratis dan Mudah
- Bocoran Spesifikasi HP Xiaomi 15 Ultra, Bawa Kamera Periskop 200 MP
- Ketika Google Mencibir, OpenAI Justru Meniru DeepSeek
- Harga ChatGPT Plus dan Cara Berlangganannya
- Ponsel Lipat Tiga Huawei Mate XT Ultimate Hiasi Bandara Kuala Lumpur Malaysia
- 9 Cara Mengatasi WhatsApp Tidak Ada Notifikasi kalau Tidak Buka Aplikasi
- 3 Cara Beli Tiket Bus Online buat Mudik Lebaran 2025, Mudah dan Praktis
- Instagram Uji Tombol "Dislike", Muncul di Kolom Komentar
- Video: Hasil Foto Konser Seventeen di Bangkok, Thailand, dan Tips Rekam Antiburik
- ZTE Blade V70 Max Dirilis, Bawa Baterai 6.000 mAh dan Dynamic Island ala iPhone