Singapura Bikin Perangkat "Tracing" Covid-19, Ukurannya Sebesar Koin

- Beberapa waktu lalu, pemerintah Singapura merilis aplikasi TraceTogether untuk membantu melacak sebaran virus corona di negara tersebut.
Kini, negara itu dikabarkan sedang bersiap merilis perangkat keras yang bisa dibawa kemana-mana (wearable) untuk keperluan contact tracing, yakni TraceTogether Token.
Bentuknya mungil seukuran koin. TraceTogether Token bekerja dengan gelombang Bluetooth berjangkauan pendek untuk mendeteksi apakah di sekitar penggunanya ada orang yang positif terinfeksi Covid-19.
Baca juga: Deretan Teknologi yang Dipakai Melawan Pandemi Covid-19
Untuk melakukan ini, TraceTogether Token berinteraksi (via Bluetooth) dengan perangkat-perangkat token lain dan smartphone yang dipasangi apliaksi Trace Together, yang dibawa oleh orang di sekitar. Rekaman interaksi tadi kemudian disimpan di dalam token.
Apabila penggunanya di kemudian hari terinfeksi Covid-19, TraceTogether Token mesti diserahkan kepada petugas pemerintah, yang kemudian akan melakukan contact tracing berdasarkan data dalam token.
Sebagaimana dihimpun KompasTekno dari Strait Times, Rabu (10/6/2020), token ini menyimpan data selama 25 hari sebelum menghapusnya secara otomatis.
Baca juga: Apple dan Google Resmikan Teknologi Pelacak Virus Corona
Pemerintah Singapura menegaskan bahwa TraceTogether Token bukanlah electronic tag serta tidak bisa melacak lokasi atau pergerakan penggunanya. Token tidak memiliki chip GPS ataupun sambungan internet.
TraceTogether Token rencananya akan mulai didistribusikan ke warga Singapura menjelang akhir Juni. Warga yang tidak memiliki ponsel akan diprioritaskan untuk mendapat token.
Terkini Lainnya
- HP Xiaomi Ini Dapat Update 6 Tahun, Dijual di Indonesia
- Foto: 100 Meter dari Panggung Seventeen Bangkok Tetap "Gokil" Pakai Samsung S25 Ultra
- Cara Buat Twibbon Ramadan 2025 di Canva lewat HP dan Desktop
- Garmin Instinct 3 Series Rilis di Indonesia, Kini Pakai Layar AMOLED
- Cara Bikin Kata-kata Kartu Ucapan Lebaran untuk Hampers Lebaran via ChatGPT
- 5 Negara Larang DeepSeek, Terbaru Korea Selatan
- Ini Dia Fitur xAI Grok 3, AI Terbaru Buatan Elon Musk
- Melihat HP Lipat Huawei Mate X6 Lebih Dekat, Layar Besar Bodi Ramping
- Google Didenda Rp 202 Miliar, Pakar Dorong Regulasi Digital yang Lebih Adil
- HP Realme P3 Pro dan P3x 5G Meluncur, Bawa Baterai Besar dan Chipset Baru
- Cara Cari Ide Menu Sahur dan Buka Puasa Otomatis via AI serta Contoh Prompt
- xAI Luncurkan Grok 3, Chatbot AI Pesaing ChatGPT dan DeepSeek
- Ketika Warga Konser "Kelas Atas" Bawa Samsung S25 Ultra Nonton Seventeen "Right Here", Tribune Serasa VIP
- Inikah Tampilan Samsung Galaxy A56 dari Berbagai Sisi?
- MSI Ungkap Alasan Mau Jual PC Gaming Handheld Mahal di Indonesia
- Pendiri Reddit Mundur dari Jabatan, Bentuk Solidaritas Atas Kematian George Floyd
- MediaTek Diduga Curangi Skor "Benchmark", Ini Kata Xiaomi Indonesia
- Meski Tidak Punya Fitur Pendingin, Redmi Note 9 Pro Diklaim Tetap "Adem"
- Google Maps Rilis Fitur untuk Permudah Navigasi Saat "New Normal"
- Alasan Xiaomi Indonesia Tidak Hadirkan Fitur NFC di Redmi Note 9