Google Maps Rilis Fitur untuk Permudah Navigasi Saat "New Normal"

- Menjelang "new normal" yang marak didengungkan, negara-negara di berbagai belahan dunia mulai kembali membuka diri di tengah pandemi Covid-19.
Google pun berinisiatif menambahkan beberapa fitur baru pada aplikasi Google Maps untuk mengingatkan serta membantu pengguna yang perlu ke luar rumah, dalam merencanakan rute perjalanan mereka dengan baik dan aman selagi kembali beraktivitas.
Baca juga: Google Maps Tandai Restoran yang Layani Pesan Antar Makanan
Fitur tersebut dapat diperoleh setelah para pengguna melakukan pembaruan pada aplikasi Google Maps,baik melalui Google Play Store maupun App Store.
Google Maps akan memberitahu pengguna mengenai tingkat kepadatan angkutan umum seperti kereta dan bus secara real time melalui informasi yang dimunculkan pada aplikasi.
Selain itu, Google Maps juga akan menginformasikan jadwal perjalanan kereta atau bus, apabila secara tiba-tiba mengalami hambatan.

Dalam mengumpulkan data dan informasi tersebut, Google memanfaatkan metode "crowdsourced" dengan cara menampilkan informasi yang bersumber dari para pengguna yang sedang berada di area stasiun kereta api atau halte bus.
Google mengatakan bahwa informasi semacam ini sangat berguna bagi para penumpang yang ingin pergi bekerja sehingga mereka dapat mengetahui terlebih dahulu tingkat keramaian angkutan umum.
"Pengguna cukup memilih opsi stasiun pada peta (Google Maps) untuk mengetahui informasi tingkat kepadatan angkutan umum dan jadwal keberangkatan yang tersedia," kata Ramesh Nagarajan, Director of Google Maps Product, dalam sebuah posting blog.

Untuk mode pengemudi, nantinya pengguna akan memperoleh informasi terkait beberapa titik pos pemeriksaan (checkpoint) dan pembatasan perjalanan terkait Covid-19 di sepanjang rute pengguna.
Informasi ini akan muncul apabila pengemudi melintasi area perbatasan nasional di negara-negara tertentu seperti Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari Phone Arena, Selasa (9/6/2020).

Apabila pengguna ingin pergi ke layanan fasilitas medis atau pusat pengujian tes Covid-19, Google Maps akan menyarankan untuk melakukan riset dan membaca prosedur terlebih dahulu guna memastikan mereka tidak malah ditolak ketika sampai di sana.
Baca juga: Google Maps Tertipu oleh 99 Ponsel di Gerobak
Fitur Google Maps di atas saat ini baru tersedia bagi pengguna Google Maps di Argentina, Australia, Belgia, Brasil, Kolombia, Prancis, India, Meksiko, Belanda, Spanyol, Thailand, Inggris, dan AS. Google berencana akan memperluas cakupannya secara global dalam waktu dekat.
Terkini Lainnya
- Harga Bitcoin Anjlok gara-gara Tarif Trump
- Gara-gara Satu Twit X, Pasar Saham AS Terguncang dan Picu "Market Swing" Rp 40.000 Triliun
- Kekayaan Apple Turun Rp 10.718 Triliun akibat Tarif Trump
- Samsung Rilis Real Time Visual AI, Fitur AI yang Lebih Interaktif
- Trump Sebut Elon Musk Akan Mundur dari Pemerintahan
- Rumor Terbaru iPhone 17 Pro: Fanboy Siap-siap Kecewa?
- Ketika Grok AI Jadi Cara Baru Lempar Kritik di X/Twitter...
- 26 iPhone yang Akan Kebagian iOS 19
- ChatGPT Dituntut karena "Asbun", Tuding Pria Tak Bersalah Pembunuh
- Akun Non-aktif X/Twitter Akan Dijual mulai Rp 160 Juta
- Cara Hapus GetContact Permanen biar Identitas Kontak Tetap Aman
- Cara Melihat Garis Lintang dan Bujur di Google Maps dengan Mudah dan Praktis
- Apa Itu Grok AI dan Bagaimana Cara Menggunakannya?
- 7 Cara Menghapus Cache di HP untuk Berbagai Model, Mudah dan Praktis
- Samsung Rilis Vacuum Cleaner yang Bisa Tampilkan Notifikasi Telepon dan Chat
- Alasan Xiaomi Indonesia Tidak Hadirkan Fitur NFC di Redmi Note 9
- Meski Mirip, Redmi Note 9 dan Note 9 Pro Beda "Otak"
- Pengguna Redmi Note 9 Pro Bisa "Selfie" Layaknya Pakai iPhone 11
- Spesifikasi dan Harga Huawei P40, P40 Pro, dan P40 Pro+ di Indonesia
- Tiga Fitur Andalan di Redmi Note 9