Honor Mulai Ganti Chipset Kirin dengan MediaTek
- Honor masih sulit dilepaskan dari bayang-bayang induk perusahaannya, Huawei. Sekalipun vendor asal China itu berkukuh bahwa mereka adalah merek independen.
Sebab, DNA Huawei masih melekat di perangkat Honor. Banyak komponen di smartphone Huawei yang juga terpasang di perangkat Honor, termasuk prosesor.
Mulanya, Honor dan Huawei mengandalkan system on chip buatan Qualcommm. Lambat laun, mereka menggunakan SoC buatan Huawei, yakni HiSilicon Kirin atau biasa disebut Kirin untuk smartphone kelas menengah dan atas.
Namun, sebagai sub-brand, Honor tampaknya secara perlahan mengalihkan penggunaan prosesor pada perangkat buatannya dari Kirin ke MediaTek.
Dirangkum KompasTekno, dari Slash Gear Selasa (26/5/2020), kuat dugaan kebijakan merupakan buntut atas perseteruan antara Huawei dengan pemerintah Amerika Serikat.
Honor sendiri melirik SoC buatan MediaTek, khususnya chipset dengan koneksivitas 5G.
Hal ini tentu menjadi kabar baik bagi Mediatek yang juga tengah agresif memasarkan SoC dengan koneksivitas 5G buatannya.
Baca juga: Huawei Sebut Aturan Dagang AS Semena-mena dan Jahat
Langkah ini juga diikuti pula oleh Huawei yang untuk pertama kalinya akan mengadopsi SoC buatan Mediatek melalui seri Huawei Enjoy Z yang barus aja dirilis.
Ponsel tersebut ditenagai chipset MediaTek Dimensity 800 octa-core yang dipadu dengan RAM 8 GB dan internal 128 GB.
Perubahan strategi ini kemungkinan juga untuk mengantisipasi aturan baru pemerintah Amerika Serikat terhadap Huawei.
Sebagai informasi, Huawei masuk dalam daftar bernama entity-list milik pemerintah AS.
Seluruh perusahaan yang masuk dalam daftar ini dilarang membeli komponen dalam bentuk apapun dari perusahaan AS tanpa persetujuan pemerintah AS.
Baru-baru ini, pemerintah AS di bawah Donald Trump berupaya menghambat produksi chipset Huawei.
Departemen Perdagangan AS, pada Jumat (15/5/2020), mewajibkan semua perusahaan semikonduktor untuk memiliki izin lisensi ketika akan menjual produknya ke Huawei.
Aturan ini resmi berlaku per 15 Mei dengan tenggang selama empat bulan atau 120 hari.
Terkini Lainnya
- Sejarah Silicon Valley, Tempat Bersarangnya Para Raksasa Teknologi
- YouTube Rilis Fitur Saweran "Jewels", Mirip Coin di TikTok
- Cara Buat Daftar Isi yang Bisa Diklik Otomatis di Google Docs
- Twilio Ungkap Rahasia Cara Memberi Layanan Pelanggan secara Maksimal
- Berapa Lama WhatsApp Diblokir karena Spam? Ini Dia Penjelasannya
- Fungsi Rumus AVERAGE dan Contoh Penggunaannya
- 2 Cara Menyembunyikan Nomor saat Telepon di HP dengan Mudah dan Praktis
- Kata POV Sering Keliru di Medsos, Begini Arti yang Benar
- Cara Langganan GetContact biar Bisa Cek Tag Nomor Lain
- Samsung Bikin Galaxy S25 Versi Tipis demi Saingi iPhone 17 Air?
- Mana Lebih Baik, Laptop Windows atau Chromebook? Begini Pertimbangannya
- AI Baru Buatan Induk ChatGPT Bisa Ambil Alih Komputer Pengguna
- Kenapa Fitur Find My Device Tidak Berfungsi? Begini Penjelasannya
- Hati-hati, Ini Dia Risiko Pakai Password Sama di Banyak Akun Media Sosial
- Cara Mengubah Tulisan WhatsApp jadi Kecil di iPhone dan HP Android
- Berumur 30 Tahun, Game Lawas "Solitaire" Masih Dimainkan 35 Juta Orang
- Elon Musk Ganti Nama Anaknya yang Unik
- Realme Watch Resmi, Mirip Apple Watch tapi Jauh Lebih Murah
- Bagikan Nomor WhastApp Bisa Pakai QR Code, Begini Caranya
- YouTube Akan Ingatkan Penggunanya untuk Istirahat