Ini Data yang Diklaim Didapat Hacker dari Situs KPU

- Data kependudukan milik jutaan warga Indonesia dilaporkan disebarluaskan lewat forum komunitas hacker. Jumlah data yang diungkap saat ini sekitar 2,3 juta.
Namun, hacker mengklaim memiliki 200 juta data lagi yang siap untuk dibagikan di forum tersebut.
Pendiri komunitas Ethical Hacker Indonesia, Teguh Aprianto membenarkan bahwa ada 2,3 juta data yang dibagikan hacker. Data kependudukan tersebut adalah data dari Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemilu 2014, khususnya di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Baca juga: Data Diduga Bocor, KPU Sebut Informasi yang Disebar Hacker Bersifat Terbuka
Untuk data penduduk yang bocor, yang baru dirilis adalah data 2.3 juta penduduk DIY (Daerah Istimewa Yogyakarta). Diantaranya adalah kota/kabupaten Bantul, Gunung Kidul, Kota, Pulonprogo & Sleman. pic.twitter.com/A9c84j4HKs
— Teguh Aprianto (@secgron) May 21, 2020
"Untuk data penduduk yang bocor, yang baru dirilis adalah data 2,3 juta penduduk DIY (Daerah Istimewa Yogyakarta). Di antaranya adalah kota/kabupaten Bantul, Gunung Kidul, Kota, Pulonprogo & Sleman," ungkap Teguh melalui kicauan di akun Twitter-nya (@secgron).
Data pribadi yang bocor mencakup sejumlah informasi seperti nama lengkap, nomor Kartu Keluarga (KK), Nomor Induk Kependudukan (NIK), tempat & tanggal lahir, usia, jenis kelamin, status perkawinan, dan alamat lengkap penduduk.
Data kependudukan tersebut tersedia dalam bentuk PDF yang sudah disortir berdasarkan TPS (Tempat Pemungutan Suara).
Data TPS yang dibagikan diantaranya mencakup wilayah Pondok Rejo, Tambak Rejo, Sumber Rejo, Lumbung Rejo, Moro Rejo, Margo Rejo, Merdiko Rejo, dan Banyu Rejo.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) sendiri membantah klaim hacker yang memiliki 200 juta data DPT. Komisioner KPU, Viryan Aziz menegaskan bahwa jumlah data DPT Pemilu tahun 2014 tidak sampai 200 juta, melainkan hanya 190 Juta.
Baca juga: Apa Itu Raidforums, Situs yang Mengungkap Kebocoran Data Pengguna Tokopedia?
Kendati begitu, Viryan mengatakan bahwa data tersebut bersifat terbuka untuk memenuhi kebutuhan publik dan sudah sesuai dengan regulasi.
"Data tersebut adalah softfile DPT Pemilu 2014. Softfile data KPU itu berbentuk format PDF dan dikeluarkan sesuai regulasi untuk memenuhi kebutuhan publik bersifat terbuka," jelas Viryan saat dihubungi KompasTekno, Jumat (22/5/2020).
Viryan menambahkan bahwa tim KPU tengah menyelidiki unggahan dari hacker tersebut yang memperlihatkan meta data tanggal 15 November 2013 lalu itu.
Terkini Lainnya
- Oppo Rilis Case dan Wallet Edisi Timnas Indonesia untuk Reno 13 F 5G
- 5 Aplikasi Al Quran untuk Mengaji Selama Puasa Ramadhan 2025
- Akamai Rilis Laporan "Defender Guide 2025" untuk Mitigasi Ancaman Siber
- Layanan Indosat HiFi Dikeluhkan Gangguan, Ada yang Sampai 9 Hari
- Cara Melihat Password WiFi di Laptop Windows 11 dengan Mudah dan Praktis
- Tabel Spesifikasi Nubia V70 Design di Indonesia, Harga Rp 1 Jutaan
- Google Bawa Fitur ala Circle to Search ke iPhone
- Microsoft Umumkan Muse, AI untuk Bikin Visual Video Game
- Chatbot AI Grok Jadi Aplikasi Terpisah, Bisa Diunduh di HP dan Desktop
- Perbedaan Spesifikasi iPhone 16 Vs iPhone 16e
- 5 Fitur Baru di DM Instagram, Sudah Bisa Dicoba di Indonesia
- Menerka Arti Huruf "E" di iPhone 16e
- Cara Download WhatsApp di Laptop dengan Mudah
- Tablet Huawei MatePad Pro 13.2 Rilis di Indonesia 26 Februari, Ini Spesifikasinya
- Daftar Harga YouTube Premium di Indonesia, Mulai dari Rp 41.500
- Promo Smartfren Ramadhan, Bonus Kuota Data dan Voucher Isi Ulang
- Data Diduga Bocor, KPU Sebut Informasi yang Disebar Hacker Bersifat Terbuka
- Ini Daftar Harga Smartphone Oppo Mei 2020
- Hacker Klaim Miliki Data 200 Juta Warga Indonesia dari Situs KPU
- Cara Dian Sastro Bikin Konten Medsos dengan Smartphone Selama WFH