Bagaimana WhatsApp Bisa Kena Hack?
- Belakangan, isu peretasan aplikasi pengiriman pesan WhatsApp menjadi bahan perbincangan hangat.
Keramaian ini bermula dari akun WhatsApp milik aktivis Ravio Patra yang diduga diretas.
Menurut berbagai laporan, akun WhatsApp Ravio diambil alih oleh seseorang tak dikenal, lalu digunakan untuk mengirimkan pesan berantai berisi provokasi.
Lantas, bagaimana sebenarnya sebuah akun WhatsApp bisa diretas?
Praktisi keamanan siber, Alfons Tanujaya dari Vaksin.com, membeberkan cara yang kemungkinan bisa dilakukan pelaku peretasan untuk mengambil alih akun WhatsApp korban.
Pelaku akan sengaja masuk ke akun WhatsApp menggunakan nomor WhatsApp calon korban.
Setelah memasukkan nomor, WhatsApp akan mengirim kode OTP yang terdiri dari enam digit atau tautan verifikasi melalui SMS ke nomor calon korban.
Baca juga: Begini Cara Mengembalikan Akun WhatsApp yang Diretas
Jika tautan verifikasi tersebut diklik, maka akun WhatsApp secara otomatis akan berpindah tangan ke pelaku peretasan.
Namun, menurut Alfons, membuat calon korban mau mengklik tautan atau memberikan kode OTP tersebut tidak mudah.
Oleh sebab itu, pelaku biasanya menggunakan beberapa teknik, salah satunya menggunakan metode rekayasa sosial.
Metode ini biasanya dilakukan pelaku dengan menipu korban, biasanya dengan iming-iming menang undian atau lainnya yang membuat korban akhirnya mau mengetuk tautan atau menyebutkan kode OTP.
Jika cara ini tidak berhasil, kemungkinan peretas menggunakan cara kedua, yakni menyadap SMS calon korban sehingga bisa mendapatkan kode OTP atau tautan verifikasi.
Cara menyadap SMS ini biasanya menggunakan aplikasi pihak ketiga bernama SMS Forwarder.
Namun, menurut Alfons, ponsel korban harus terpasang aplikasi tersebut lebih dulu dan diatur agar bisa meneruskan pesan ke nomor yang dipegang peretas.
Baca juga: Hati-hati Klik Link di WhatsApp Web, Data di Komputer Bisa Dicuri
Lewat SMS Auto Divert
Terkini Lainnya
- Sony Mulai Jual Konsol PlayStation 5 Versi Refurbished, Hemat Rp 1 Jutaan
- Google Menang Gugatan di Uni Eropa, Batal Bayar Denda Rp 25 Triliun
- Cara Cek Aktivitas Login Akun Instagram biar Aman
- Mengenal Sehat Sutardja, Pionir di Balik Kesuksesan Marvell Technology
- Advan 360 Stylus Pro Resmi di Indonesia, Laptop Convertible Harga Rp 7 Juta
- HP Realme 13 Pro 5G dan 13 Pro Plus 5G Resmi di Indonesia, Harga Rp 6 Jutaan
- Cara Bikin Ikon Aplikasi iPhone di iOS 18 Jadi Menarik, Warna dan Ukurannya Bisa Diganti
- Pionir Semikonduktor Modern Sehat Sutardja Meninggal Dunia
- Bagaimana Cara Registrasi Kartu Telkomsel? Ini Dia Langkah-langkahnya
- Mirip TikTok Shop, YouTube Shopping Juga Bisa buat Jualan dan Belanja
- Bikin Video YouTube Shorts Sekarang Lebih Praktis, Dibantu AI
- Mau Dapat Cuan Lebih dari YouTube Shopping? Ini Syaratnya
- Microsoft Perbarui AI Copilot, Ada Fitur Kolaborasi Serupa Freeform
- iPhone 16 Enggak Selaku iPhone 15?
- Profil IShowSpeed, YouTuber Kenamaan yang Kunjungi Indonesia dan Pecahkan Rekor
- Ini Bahaya Buka "Lockdown" Terlalu Cepat Menurut Mark Zuckerberg
- Gojek Resmi Akuisisi Moka, Startup Penyedia Layanan Kasir Digital
- Jumlah Pelanggan Spotify Tembus 130 Juta di Tengah Pandemi Covid-19
- Pendapatan YouTube Menanjak di Tengah Pandemi Covid-19
- Pendapatan Seluler Indosat Rp 5,4 Triliun, Naik berkat Layanan Data