Kulkas Jadi Perkakas Elektronik Paling Diminati Selama WFH
- Samsung baru saja meluncurkan tiga perkakas elektronik (digital appliances) terbarunya di Indonesia, lewat peluncuran produk digital yang digelar lewat Hangouts Meet, Selasa (14/4/2020) pagi.
Ketiga perangkat tersebut bisa dibilang hadir dari segmen yang berbeda, yakni pembersih pakaian (air dresser), pembersih udara (air purifier), serta pendingin ruangan (air conditioner).
Meski demikian, pihak Samsung mengungkapkan bahwa perangkat segmen kulkas (refrigerator) justru paling laku ketimbang kategori produk lainnya, pada masa work from home (WFH) ini. Hal itu ditambah oleh faktor menjelang bulan Ramadhan.
Baca juga: 3 perkakas Elektronik Baru Samsung Masuk Indonesia, Bisa Dikontrol dengan Ponsel
"Dengan kondisi seperti sekarang (Covid-19), konsumen lebih banyak stay at home, kemudian banyak yang membeli stok makanan, apalagi persiapan untuk bulan puasa," tutur Head of Home Appliances Business SEIN, Michael Adisuhanto, di sela peluncuran produk.
"Sehingga, permintaan untuk kulkas boleh dibilang yang paling naik untuk saat ini," imbuhnya.
Namun, Michael tidak membeberkan angka permintaan kulkas Samsung secara mendetail, atau nilai kontribusi penjualan kulkas terhadap keseluruhan kategori digital appliances yang dijual oleh Samsung di Indonesia.
Michael kemudian melanjutkan bahwa kategori air purifier juga sebenarnya turut dilirik oleh masyarakat Indonesia kala WFH, meski jumlahnya mungkin tidak sebanyak refrigerator.
Hal itu disebabkan lantaran konsumen Tanah Air saat ini cenderung mencari produk yang ada hubungannya dengan kesehatan dan kebersihan. Walhasil, permintaan produk semacam itu juga turut naik.
Baca juga: Kulkas Pintar Terbaru Samsung Bisa Diperintah dengan Suara
Terkait permintaan produk, Samsung memastikan bahwa stok serta distribusi perangkat elektronik dan home appliance yang dipasarkan di Indonesia tetap aman, meski wabah Covid-19 melanda.
Bahkan, Samsung mengklaim bahwa pihaknya sudah memprediksi jumlah permintaan dan sudah menyiapkan stok produk digital appliances hingga enam bulan ke depan.
"Untuk distribusi sendiri sementara ini belum ada masalah. Kami sudah prepare untuk forecast hingga tiga sampai enam bulan ke depan, jadi semoga supply kami tidak ada masalah," tutur Michael.
Terkini Lainnya
- Ada Tonjolan Kecil di Tombol F dan J Keyboard, Apa Fungsinya?
- Cara Kerja VPN untuk Membuat Jaringan Privat yang Perlu Diketahui
- Konsol Handheld Windows 11 Acer Nitro Blaze 8 dan Nitro Blaze 11 Resmi, Ini Harganya
- X/Twitter Akan Labeli Akun Parodi
- Deretan Laptop Baru Asus di CES 2025, dari Seri Zenbook hingga ROG Strix
- 5 Penyebab Tidak Bisa Lihat Profil Kontak WA Orang Lain
- Cara Logout Akun Google Photos dari Perangkat Lain
- Reaksi TikTok soal Rumor Bakal Dijual ke Elon Musk
- RedNote, Medsos China Mirip TikTok Jadi Aplikasi No. 1 di AS
- Pasar Ponsel Dunia Akhirnya Membaik, Naik 4 Persen Tahun Lalu
- 10 Jenis Cookies di Internet dan Fungsinya
- Fitur Baru ChatGPT Bisa Ngobrol ala Gen Z
- Sah, AS Perketat Ekspor Chip AI ke Pasar Global
- Cara Edit Foto Background Merah untuk Daftar SIPSS 2025, Mudah dan Praktis
- AI Grok Jadi Aplikasi Terpisah, Sudah Ada di iPhone
- Cara Kerja VPN untuk Membuat Jaringan Privat yang Perlu Diketahui
- Oppo Ace 2 Meluncur dengan "Wireless Charger" 40 Watt
- 3 Perabot Elektronik Baru Samsung Masuk Indonesia, Bisa Dikontrol dengan Ponsel
- Apple Diam-diam Daftarkan Domain AppleCoronaVirus.com
- Tak Perlu ke Toko, Beli Gadget di Erafone Sekarang Bisa lewat WhatsApp
- Perusahaan Perakit iPhone Borong Ratusan Juta Lembar Saham Satnusa