Perusahaan Perakit iPhone Borong Ratusan Juta Lembar Saham Satnusa
- Vendor perakit ponsel asal Taiwan, Pegatron, memborong 10 persen saham perusahaan manufaktur asal Batam, PT Sat Nusapersada tbk (Satnusa).
Transaksi pembelian 10 persen saham tersebut rampung pada Jumat, (3/4/2020) lalu. Ada sebanyak 531,43 juta lembar saham yang dibeli Pegatron dari bursa, dengan harga Rp 236 per lembar saham. Total nilai transaksi tersebut mencapai Rp 125,4 miliar.
Baca juga: Chip iPhone Akan Dirakit di Indonesia
"Satnusa merupakan strategic partner Pegatron di Asia Pasifik. Itu artinya, kerja sama Pegatron dan Satnusa yang sudah berjalan selama ini akan semakin baik," ungkap Presiden Direktur PT Sat Nusapersada Tbk., Abidin, lewat keterangannya pada KompasTekno, Selasa (14/4/2020).
Abidin juga mengatakan bahwa pembelian saham tersebut dilakukan melalui Asus Investment co.ltd yang merupakan anak perusahaan dari Pegatron Corporation.
Pegatron dikenal sebagai salah satu perakit produk-produk Apple. Sementara, Satnusa lewat 15 pabriknya di Batam memproduksi perangkat elektronik merek Xiaomi, Huawei, Asus, Sony, hingga Epson.
Baca juga: Pabrik Apple Dituding Mengeksploitasi Buruh untuk Produksi iPhone
Susunan pemegang saham PT Sat Nusapersada Tbk. setelah transaksi tersebut rampung adalah Abidin 66,47 persen, Inditeck Technology Hong Kong Limited 10 persen, Asus Investment co.ltd (Pegatron) 10 persen, Bidin Yusuf 3,53 persen dan masyarakat 10 persen.
Ini bukan pertama kalinya Pegatron dan Satnusa menjalin hubungan bisnis. Kedua perusahaan sudah mulai menjalin kerja sama sejak akhir 2018 lalu. Kala itu, tersiar kabar bahwa Pegatron memilih Indonesia sebagai negara untuk mengalihkan produksi sejumlah produknya.
Peralihan produksi tersebut dilatarbelakangi perang dagang antara China dan Amerika Serikat yang membuat produk China terkena tarif impor tambahan jika dipasarkan di AS.
Baca juga: Imbas Blacklist, Pabrik Hardware Google Hengkang dari China
Pegatron menggandeng Satnusa untuk merakit produk-produk non-Apple dalam kurun waktu beberapa bulan.
Pada tahun 2018 lalu, Satnusa juga menjual sebanyak 10 persen saham hasil buyback kepada Inditeck Technology Hong Kong Ltd yang merupakan anak perusahaan dari Huaqin Telecom Technology Co. Ltd.
Huaqin sendiri merupakan Original Design Manufacture (ODM) smartphone dan laptop terbesar di China.
Terkini Lainnya
- Ini Komponen Apple yang Akan Diproduksi di Bandung
- Inikah Bocoran Desain Samsung Galaxy S25 Ultra "Paling Dekat"?
- Jadwal M6 Mobile Legends, Fase Wild Card Hari Kedua
- Bocoran Isi Proposal 100 Juta Dollar AS Apple ke Kemenperin
- Samsung Galaxy Z Flip 7 FE Meluncur Tahun Depan?
- Oppo Find X8 Pro Punya Tombol "Quick Button", Apa Fungsinya?
- Algoritma Instagram Kini Bisa Direset, Rekomendasi Konten Bisa Kembali ke Awal
- Indonesia Juara Umum Kompetisi E-sports Dunia IESF 2024
- Cara Membuat YouTube Music "2024 Recap" yang Mirip Spotify Wrapped
- Dua Perangkat Apple Ini Sekarang Dianggap "Gadget" Jadul
- Pemerintah AS Desak Google Jual Browser Chrome
- Apakah Aman Main HP Sambil BAB di Toilet? Begini Penjelasannya
- Cara Pakai Rumus CEILING dan FLOOR di Microsoft Excel
- Cisco Umumkan Perangkat WiFi 7 Access Point Pertama, Kecepatan Tembus 24 Gbps
- Penyebab Nomor Telepon Tidak Bisa Dicek di GetContact
- Bocoran Isi Proposal 100 Juta Dollar AS Apple ke Kemenperin
- Ucapkan Terima Kasih untuk Garda Terdepan dengan Stiker Instagram
- Tayangan Instagram Live Kini Bisa Ditonton dari PC
- Ini Dia, Topeng Anti-Virus Corona Buatan Apple
- Ojek Online Sudah Boleh Angkut Penumpang, Grab dan Gojek Masih Tunggu Aturannya Resmi
- Apple TV Plus Gratiskan Sejumlah Film, Tanpa Harus Berlangganan