TikTok Batasi Konten dari Pengguna yang Berpenampilan Buruk
- Siapa yang tidak kenal TikTok? Aplikasi yang sempat dipandang sebelah mata tersebut kini ternyata malah populer digunakan, termasuk di Indonesia.
TikTok dinilai menyediakan video pendek dengan konten yang menarik. Tak jarang para penggunanya memanfaatkan aplikasi ini untuk menjadi ajang hiburan semata.
Di balik popularitasnya yang terus meroket, TikTok ternyata punya kebijakan yang ketat.
Dalam sebuah dokumen yang dipublikasi media ternama, The Intercept, terungkap bahwa TikTok menginstruksikan para moderatornya untuk membatasi penyebaran konten milik pengguna yang dianggap berwajah jelek atau berpenampilan buruk.
Tak hanya itu, TikTok juga meminta moderator untuk membatasi konten yang dibuat oleh pengguna penyandang disabilitas.
Berdasarkan dokumen tersebut, alasan dibuatnya aturan ini adalah untuk membuat orang betah dan menarik minat pengguna baru sebanyak mungkin.
Baca juga: TikTok Rilis Layanan Streaming Musik Pesaing Spotify di Indonesia
TikTok memperkirakan, bahwa semakin banyak konten dari orang cantik yang diutamakan, maka semakin banyak orang yang akan menonton.
Tak sampai situ saja, dalam dokumen tersebut tertuang poin yang menyatakan bahwa pengguna dengan kategori tersebut dilarang untuk tampil di halaman "For You".
Padahal, halaman "For You" merupakan tempat di mana para pengguna dapat menemukan video yang direkomendasikan oleh TikTok.
Mendengar kabar miring tersebut, pihak TikTok mengatakan bahwa aturan semacam itu tidak pernah diberlakukan sama sekali dan ada pula sejumlah kebijakan yang telah dihapus.
"Kebijakan tersebut awalnya adalah upaya untuk mencegah tindakan bullying, namun kebijakan tersebut sudah tidak ada lagi dan tidak digunakan," kata juru bicara TikTok.
Baca juga: Seleb TikTok Bisa Kantongi Miliaran Rupiah Sekali Posting
Namun, dirangkum KompasTekno dari Mic, Rabu (18/3/2020), ini bukan pertama kalinya TikTok mendapat citra buruk terkait upaya dalam menambah jumlah penggunanya.
Pada tahun lalu sebuah perusahaan digital asal Jerman, Nezpolitik menunjukkan bahwa TikTok membatasi postingan pengguna yang memiliki berat badan berlebihan.
Saat ini, TikTok tercatat memiliki lebih dari 625 juta pengguna aktif di seluruh dunia.
Terkini Lainnya
- Ponsel Lipat Huawei Mate X6 Segera Masuk Indonesia, Intip Spesifikasinya
- Apa Itu Product Active Failed di Microsoft Word? Begini Penyebab dan Cara Mengatasinya
- TikTok Tidak Bisa Diakses Lagi di Amerika Serikat
- Cara Masukkan Tabel di Pesan Gmail dengan Mudah
- 3 Cara Menghapus Cache di iPhone dengan Mudah dan Praktis
- CEO TikTok Ternyata Pernah Magang di Facebook
- Aplikasi TikTok Hilang dari Google Play Store dan Apple App Store AS
- Cara Factory Reset HP Xiaomi dengan Mudah dan Praktis
- Apa Arti “Re” di Gmail dan Mengapa Muncul saat Membalas Pesan?
- TikTok Jawab Putusan AS, Sebut 170 Juta Pengguna Akan Terdampak Penutupan
- Microsoft Hentikan Dukungan Office di Windows 10 Tahun Ini
- TikTok Terancam Ditutup, Medsos RedNote Jadi Aplikasi No. 1 di AS
- Amerika Akan Blokir TikTok, Siapa yang Bakal Diuntungkan?
- Spesifikasi dan Harga Oppo Reno 13 5G di Indonesia
- Langkah Pertama yang Harus Dilakukan saat HP Hilang
- Internet IndiHome Dilaporkan Bermasalah di Jakarta Barat dan Utara
- Marak di Wabah Corona, Begini Cara Kerja Termometer Tembak untuk Cek Suhu Tubuh
- Cara Menggunakan Google Hangouts Meet untuk Rapat dari Rumah
- Aksesori Ponsel Lenovo Legion Mirip Black Shark dan ROG Phone
- Tokopedia Gratiskan Ongkir, Pengguna Bisa Belanja Tanpa Keluar Rumah