Alasan "Free Fire" Jadi Game yang Dilombakan di Piala Presiden Esports 2020

JAKARTA, - Turnamen game Piala Presiden Esports 2020 memasuki tahun kedua.
Pada tahun pertama, sang penyelenggara turnamen memilih game Multiplayer Online Battle Arena (MOBA) besutan Moonton, Mobile Legends: Bang Bang (MLBB), sebagai game tunggal yang dipertandingkan.
Nah, di tahun kedua ini, alih-alih MLBB, pihak penyelenggara turnamen justru memilih game battle royale keluaran Garena, Free Fire, untuk dikompetisikan.
Menurut Ketua Panitia Penyelenggara Piala Presiden Esports 2020, Giring Ganesha Djumaryo, ada alasan tersendiri mengapa game tersebut dipilih untuk turnamen tahun ini.
Baca juga: Telkomsel Gelar Kompetisi Game Free Fire Berhadiah Puluhan Juta Rupiah
Salah satu alasannya adalah komitmen Garena yang ingin membuat game tersebut menjadi aman dan nyaman untuk dimainkan di dalam ajang permainan kompetitif.

"Mereka (Garena) siap untuk membuat game Free Fire menjadi ramah secara visual," ujar Giring kepada KompasTekno di acara kolaborasi Samsung dengan Piala Presiden Esports 2020 yang digelar di Hotel Shangri-La, Jakarta Selatan, Senin (27/1/2020).
Maksud ramah yang dibilang Giring tadi adalah pihak Garena setuju untuk menghilangkan beberapa elemen dan efek di dalam game Free Fire yang disebut tak pantas ditampilkan di turnamen yang membawa nama "Presiden", apalagi ditunjukkan ke anak-anak.
Beberapa di antaranya seperti efek "darah" yang bakal muncul ketika pemain "membunuh" musuhnya, hingga efek "mayat" di dalam game yang diwakilkan dengan objek "tengkorak".
Selain sepakat untuk melenyapkan beberapa efek, Free Fire juga dinilai sukses dan terbukti berkontribusi terhadap skena esports di Tanah Air.
Baca juga: Garena Gelar Turnamen E-Sports Free Fire Master League di Indonesia
Hal itu terlihat dari tim asal Indonesia, Evos Capital, yang menjuarai turnamen bergengsi kelas internasional bertajuk Free Fire World Cup 2019 yang digelar tahun lalu.
Tak hanya itu, upaya Garena untuk memajukan esports di level remaja (amatir) yang terbilang unik juga turut menjadi alasan dipilihnya game tersebut.
"Free Fire punya komitmen untuk mengadakan beragam kompetisi anak-anak sekolah," tutur Giring.
"Mereka yang mau ikut (turnamen) nilai rapor-nya wajib bagus (70 ke atas), yg tidak bagus tidak boleh ikut turnamen," pungkasnya.
Terkini Lainnya
- Netflix Buka Restoran, Bawa Konsep Serial dan Film Populer
- 2 Cara Menghentikan SMS Spam Iklan Pinjol yang Mengganggu
- Cara Blokir SMS Spam dan Promosi di HP Samsung
- MSI "Pede" Jual Konsol PC Handheld Lebih Mahal dari Asus dan Lenovo
- 4 Cara Bikin Kartu Ucapan Lebaran 2025 untuk Hampers, Cepat dan Bisa Cetak Sendiri
- Unboxing Moto G45 5G, HP Pertama Motorola "Comeback" ke RI
- Tablet "Flagship" Huawei MatePad Pro13.2 Meluncur, Bawa Fitur Olah Dokumen Level PC
- Motorola Resmi Kembali ke Indonesia, Bawa HP Moto G45 5G
- Ponsel Lipat Huawei Mate X6 Meluncur, Harga Rp 31 Jutaan
- Huawei Mate XT Ultimate Resmi Rilis Global, Smartphone Lipat Tiga Harga Rp 60 Juta
- Cara Menghapus Cache di HP Xiaomi dengan Mudah dan Praktis
- iPhone SE Tidak Ada Lagi, Ini Gantinya?
- Begini Kemampuan AI di PC Gaming Handheld MSI Claw 8 AI Plus
- Bocoran 4 Saudara Kembar Oppo Find X9
- 2 Cara Beli Tiket Kapal Feri Online untuk Mudik Lebaran 2025, Mudah dan Praktis