Twitter Rilis Fitur Topik agar Pengguna Tetap "Update"

- Twitter merilis fitur baru bernama "Topik". Fitur ini sebelumnya telah diuji coba pada Agustus lalu di Twitter versi Android. Akhirnya, Twitter merilis fitur ini secara global mulai 13 November mendatang.
Fitur Topik ini kurang lebih mirip dengan fitur "Tweet Content" di TweetDeck, di mana pengguna bisa mengkategorikan twit sesuai topik yang diingkan.
Nantinya akan muncul tweet terkait topik tersebut dari akun-akun Twitter yang membicarakanya, baik yang diikuti pengguna maupun tidak.
Dengan demikian, kecil kemungkinan pengguna melewatkan tweet untuk topik tersebut. Twitter menyebut pengguna bisa megikuti lebih 300 topik. Ada beragam topik yang bisa dipilih, termasuk olahraga, hiburan, gaming, dan sebagainya.
Baca juga: Kominfo Siapkan Regulasi untuk Denda Facebook dan Twitter
Mengikuti topik pun semudah mengikuti akun orang lain. Twitter mengatakan, fitur Topik bisa membuat platform mereka menjadi lebih mudah dijangkau bagi pengguna baru dan pengguna yang jarang menggunakan Twitter.
Fitur ini juga diharapkan bisa membuat pengguna yang sudah ada lebih mudah dalam membuat percakapan baru melalui kesamaan topik.
"Kami tahu, bahwa alasan utama orang-orang datang ke Twitter adalah untuk mendapatkan hal-hal yang mereka anggap menarik," jelas Rob Bishop, kepala tim fitur Topik Twitter, dirangkum KompasTekno dari The Verge, Kamis (7/11/2019).

Bishop mengatakan, menemukan hal-hal yang dianggap menarik dan relevan oleh pengguna makin sulit tiap hari. Untuk menghadirkan fitur ini, Twitter mengembangkan machine learning yang ditunjang dengan tim editorial.
Mesin tersebut awalnya akan memindai kata kunci sesuai topik yang dipilih pengguna. Misalnya topik tentang hiburan, machine learning akan memindai kata yang berkaitan seperti film, musik, dan sebagainya.
Baca juga: Efektifkah Tagar Membuat Postingan Twitter Viral?
Kemudian, Twitter akan menelusuri tweet yang memuat kata kunci tersebut, utamanya yang diposting oleh akun yang memang kerap mengicaukan topik yang dimaksud. Biasanya berasal dari akun resmi yang relevan atau akun tertentu yang memang konsen di topik tersebut.
Hal ini dimaksudkan agar tweet yang ditampilkan dalam topik lebih kredibel. Lalu, Twitter akan melihat engagement, seberapa banyak like, reply dan retweet yang didapat dari twit tersebut.
Semakin tinggi engagement yang didapat maka akan semakin berpeluang masuk Topik.
Terkini Lainnya
- Samsung Rilis Vacuum Cleaner yang Bisa Tampilkan Notifikasi Telepon dan Chat
- Akun Non-aktif X/Twitter Akan Dijual mulai Rp 160 Juta
- 3 Cara Menggunakan Chatbot Grok AI di X dan Aplikasi HP dengan Mudah
- Poco M7 Pro 5G Resmi di Indonesia, Harga Rp 2,8 Juta
- Siap-siap, Harga iPhone Bakal Semakin Mahal gara-gara Tarif Trump
- Grok Jadi Aplikasi Terpisah, Bisa Diunduh di HP dan Desktop
- Meta Rilis 2 Model AI Llama 4 Baru: Maverick dan Scout
- Kisah Kejatuhan HP BlackBerry: Dibunuh oleh Layar Sentuh
- AI Google Tertipu oleh April Mop, Tak Bisa Bedakan Artikel Serius dan Guyonan
- Smartwatch Garmin Vivoactive 6 Meluncur, Pertama dengan Fitur Alarm Pintar
- Vimeo Rilis Fitur Streaming ala Netflix, Kreator Indonesia Gigit Jari
- YouTube Shorts Tambah Fitur Editing Video untuk Saingi TikTok
- Trump Tunda Pemblokiran TikTok di AS, Beri Waktu 75 Hari Lagi
- Apakah Dark Mode Bisa Menghemat Baterai HP? Begini Penjelasannya
- 3 Cara Upload File ke Google Drive dengan Mudah dan Praktis