Apple Dikabarkan Berencana Pindahkan Sebagian Produksi ke Luar China
- Apple selama ini mengandalkan China untuk proses manufaktur dan perakitan hingga 90 persen dari perangkat-perangkatnya.
Namun, perang dagang antara China dan AS kebarnya membuat perusahaan tersebut mempertimbangkan untuk mengalihkan sebagian produksi ke luar Negeri Panda.
Seorang sumber internal industri mengatakan perusahaan berlogo buah apel itu akan memindahkan sekitar 15 hingga 30 persen produksinya ke luar China.
Baca juga: Chip iPhone Akan Dirakit di Indonesia
Apple dilaporkan memperbesar tim perancanaan modal pengeluaran pada akhir Desember lalu untuk mematangkan rencana ini. Tim tersebut kini beranggotakan sekitar 30 orang.
Beberapa pemasok utama Apple telah diminta untuk mengevaluasi anggaran untuk memindahkan pabriknya. Khususnya pemanufaktur iPhone, MacBook, iPad, dan AirPods, seperti Foxconn, Pegatron, Invetec, Compal, dan Quanta.
Kabarnya, para pabrikan tersebut juga sudah mulai merancang model bisnisnya untuk bisa beradaptasi dengan kepentingan Apple. Sementara pemasok lain masih mengamati kemana para pemasok besar itu akan memindahkan pabrikannya.
Dirangkum KompasTekno dari Phone Arena, Jumat (21/6/2019), Apple mengatakan akan menegosiasikan biaya insentif dengan beberapa pemerintah sembari mempelajari peraturan lokal dan lingkungan bisnis di negara incaran.
Konon, Apple mengincar beberapa negara berkembang, termasuk Indonesia, Malaysia, dan Meksiko. Agar produksi Apple terealisasi di negara-negara itu, infrastruktur dan asuransi adalah keniscayaan.
Baca juga: Imbas Perang Dagang, Pabrikn Chip Eksodus dari China
Kabarnya, khusus untuk diversifikasi produksi iPhone, India dan Vietnam menjadi pilihan favorit. Apple belum menentukan batas waktu bagi para pemasok kapan proposal pemindahan harus dirampungkan.
Salah satu pemasok justru mengatakan bahwa rencana ini adalah rencana jangka panjang yang kemungkinan baru akan terealisasi dalam dua hingga tiga tahun mendatang. Namun, setelah lokasi pabrik baru ditetapkan, Apple memberi tenggat 18 bulan untuk memulai produksi.
Apple agaknya sudah teguh dengan rencana pemindahan sebagian produksinya ke luar China. Rencana ini akan tetap berlanjut meski perang dagang AS-China berakhir.
Produksi di China menjadi beban berat bagi Apple karena terlalu banyak risiko. Belum lagi, tingkat kelahiran di China dilaporkan kian menurun dan upah buruhnya juga semakin meningkat.
Terkini Lainnya
- DJI Flip Meluncur, "Drone" Mungil Mirip Sepeda Lipat yang Mudah Diterbangkan
- Ambisi Malaysia Jadi Pusat Data Center Asia Terganjal
- Kemenperin Puji Samsung Patuhi TKDN, Sindir Apple?
- 5 Merek HP Terlaris di Dunia 2024 Versi Counterpoint
- Apakah Mode Pesawat Bisa Menghemat Baterai HP? Begini Penjelasannya
- Ada Tonjolan Kecil di Tombol F dan J Keyboard, Apa Fungsinya?
- Cara Kerja VPN untuk Membuat Jaringan Privat yang Perlu Diketahui
- Konsol Handheld Windows 11 Acer Nitro Blaze 8 dan Nitro Blaze 11 Resmi, Ini Harganya
- X/Twitter Akan Labeli Akun Parodi
- Deretan Laptop Baru Asus di CES 2025, dari Seri Zenbook hingga ROG Strix
- 5 Penyebab Tidak Bisa Lihat Profil Kontak WA Orang Lain
- Cara Logout Akun Google Photos dari Perangkat Lain
- Reaksi TikTok soal Rumor Bakal Dijual ke Elon Musk
- RedNote, Medsos China Mirip TikTok Jadi Aplikasi No. 1 di AS
- Pasar Ponsel Dunia Akhirnya Membaik, Naik 4 Persen Tahun Lalu