Kapan Sebaiknya Anak Mulai Belajar "Coding"?
JAKARTA, - Beberapa waktu lalu, CEO Apple, Tim Cook menyampaikan perlunya belajar coding alias belajar membuat program komputer sejak dini.
Sebab, di masa yang akan datang, kemampuan programming akan sangat dibutuhkan di segala sektor di seluruh dunia, termasuk di Indonesia menjelang industri 4.0.
Namun pentingkah belajar koding sejak usia dini?
Menurut Narenda Wicaksono, CEO startup developer lokal, Dicoding, anak-anak belum terlalu perlu untuk belajar coding. Usia wajar untuk mulai mempelajarinya, menurut Narenda adalah pada jenjang SMP.
Baca juga: Indonesia dan Perancis Kerja Sama Buka Sekolah "Coding" Gratis
"Karena menurut saya, kalau anak-anak belajar coding itu sebenarnya yang penting mereka belajar logikanya dulu. Kemudian kita tidak boleh buat mereka jadi frustasi, ini banyak kejadian orang belajar coding mereka stres akhirnya tak mau belajar lagi," jelas Narenda.
Pelajaran coding bagi anak usia SMP bisa dimulai dengan membuat game dengan tingkat pemula. Menurut Narenda, membuat game ringan lebih menyenangkan bagi anak-anak karena mereka bisa melihat hasilnya.
Kurikulum ini khusus dirancang untuk mengembangkan logika anak-anak dari berbagai jenjang usia.
"Kami masih akan kerja sama dengan profesor di ITB. Kami lagi coba mengembangkan kemampuan logika anak-anak dengan cara yang lebih menyenangkan," kata dia.
Narenda mengaku ada beberapa orangtua yang sudah mengkursuskan anaknya untuk belajar coding di Dicoding.
Namun kendalanya ada di kemampuan self learning anak-anak yang dinilai masih minim.
"Anak zaman sekarang tak semua punya kemampuan self learning yang bagus, karena kalau belajar online kan harus disiplin, dia harus mencari materinya sendiri. Itu yang kadang-kadang agak susah," akunya.
Baca juga: Google Perkenalkan Aplikasi Belajar "Coding" Lewat Game
Dicoding membuka kursus programming secara online melalui situs dicoding.com. Ada 19 kelas berbeda yang dibagi menjadi kelas pemula hingga mahir.
Beberapa kelas bisa diambil secara gratis namun ada pula yang berbayar. Materi yang disuguhkan di antaranya membuat aplikasi Android, membuat game, kotlin for Android, Blockchain, Java, Web, Chatbot, dan manajemen source code.
Baca juga: Mau Belajar Bikin Aplikasi Android, Ini Kelas Online dan Buku dari Dicoding
Terkini Lainnya
- Sony Aplha 1 II Diumumkan, Kamera Mirrorless dengan AI dan Layar Fleksibel
- Pengguna Threads Instagram Kini Bisa Buat Tab Feed Khusus Sendiri
- Waspada, Ini Bahayanya Menyimpan Password Otomatis di Browser Internet
- Tabel Spesifikasi Oppo Find X8 di Indonesia, Harga Rp 13 Jutaan
- Facebook Messenger Kedatangan Update Besar, Video Call Makin Jernih
- Apakah Aman Main HP Sambil BAB di Toilet? Begini Penjelasannya
- WhatsApp Rilis Fitur Voice Message Transcripts, Ubah Pesan Suara Jadi Teks
- Cara Mencari Akun Facebook yang Lupa E-mail dan Password, Mudah
- ZTE Nubia Z70 Ultra Meluncur, HP Bezel Tipis dengan Tombol Kamera Khusus
- Spesifikasi dan Harga Oppo Find X8 Pro di Indonesia
- Smartphone Vivo Y300 Meluncur, HP dengan "Ring Light" Harga Rp 4 Jutaan
- Oppo Find X8 Pro Punya Dua Kamera "Periskop", Bukan Cuma untuk Fotografi
- Ini Komponen Apple yang Akan Diproduksi di Bandung
- Inikah Bocoran Desain Samsung Galaxy S25 Ultra "Paling Dekat"?
- Jadwal M6 Mobile Legends, Fase Wild Card Hari Kedua