Grab Boyong Tim Riset Mobil Listrik ke Indonesia
JAKARTA, - Perusahaan ride-sharing Grab tengah mempertimbangkan pengembangan mobil listrik di Indonesia. Grab pun memboyong tim riset dan pengembangan (research and development/R&D) ke tanah air sebagai langkah awal penjajakan.
"Tim riset yang kita bawa ke sini adalah tim untuk berdiskusi dan menjajaki investasi yang baik untuk ekosistem ini," ujar President of Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata, di Jakarta, Rabu (6/3/2019).
Pijakan awal untuk membangun ekosistem transportasi tenaga listrik ini diwujudkan dengan kerja sama bersama Sinarmas Land. Kerja sama itu berupa pembentukan lab khusus terkait pengembangan mobil listrik.
Ridzki mengatakan, lab ini akan melakukan riset bagaimana menerapkan sistem transportasi yang lebih amah lingkungan dan juga mendukung smart mobility. Ia mengaku bahwa ekosistem ini tidak bisa direalisasikan Grab sendiri, tapi membutuhkan kerja sama dari banyak pihak.
"Perlu kerja sama antara produsernya, manufakturnya, teknologi providernya, kemudian energy power-nya dan pemerintah disini bagaimana regulasinya," papar Ridzki.
Grab sendiri telah mencoba mendekati pemerintah. Akhir Februari lalu, Co-Founder dan CEO Grab, Anthony Tan, menemui Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan untuk mendiskuiskan program mobil listrik (electric vehicles/EV) yang diklaim telah sukses diselenggarakan di Singapura.
"Kita telah berbincang dengan pemerintah di sini, Pak Luhut salah satunya. Tentunya Pak Luhut ini sangat mendukung untuk program Grab ini," akunya.
Program EV ini telah masuk ke pilot project di Singapura, di mana Grab bekerja sama dengan Hyundai dan beberapa pihak lain.
Baca juga: Grab Akui Bahas Mobil Listrik dengan Luhut
Tidak hanya mobil listrik, program tersebut juga menyediakan skuter listrik. Kendati diklaim sukses di Singapura, Anthony mengatakan tidak bisa sekadar meniru secara mentah-mentah jika ingin mengimplementasikan mobil listrik di Indonesia.
"Kami bersama pemerintah di sini mencari tahu bagaimana cara untuk memperkenalkan mobil listrik di sini dan memastikan apakah rasional di Indonesia. Anda tidak bisa asal meniru tapi harus memikirkan customer," ujarnya.
Sayangnya, Ridzki masih enggan berkomentar banyak kapan mobil listrik ini akan resmi hadir di Indonesia.
Dalam kesempatan berbeda, Menteri Luhut menyampaikan bahwa Hyundai pernah mengungkapkan minat investasi senilai 1 miliar dollar AS untuk mengembangkan mobil listrik.
Meski belum bisa memastikan kapan investasi Grab dan Hyundai akan terealisasi, Luhut mengatakan sangat bersemangat jika segera masuk ke Tanah Air.
Baca juga: Grab Buka Kesempatan Bermitra dengan Jutaan UMKM, Begini Caranya...
Terkini Lainnya
- Chat Gamer di Discord Kini Tidak Bisa Diintip Hacker
- Cerita Kontingen E-sports Jabar, Sabet Emas PON Nomor Free Fire meski "Bentrok" Turnamen ASEAN
- Kapal Induk Italia "Cavour" Sandar di Jakarta, Bawa Jet Tempur F-35
- Tidak Ada Game PC di PON XXI 2024 Cabor E-sports, Kenapa?
- iPhone dan HP Android Akhirnya Akur, Bisa "SMS-an" Gratis
- Office LTSC 2024 Resmi, Tanpa Internet dan Tak Perlu Berlangganan
- Kompetisi Microsoft Excel Digelar di Indonesia untuk Pertama Kalinya, Final di Las Vegas
- Game "Final Fantasy XVI" Meluncur di PC, Ini Harganya di Indonesia
- Temui Menkominfo, Bigo Live Nyatakan Komitmen Keamanan Konten dan Investasi di Indonesia
- Instagram Rilis Akun Khusus Remaja, Interaksi Bisa Lebih Privat dan Aman
- 27 iPhone yang Kebagian iOS 18
- Samsung Galaxy F05 Meluncur, HP Murah dengan Kamera 50 MP
- Sejarah Urutan Versi Android dari Paling Awal hingga Terbaru
- Bisnis Game Lebih Cuan dari Streaming Video dan Musik, Menurut Riset
- Kenapa TWS di MacBook Terus Putus-putus? Begini Cara Mengatasinya
- iPhone dan HP Android Akhirnya Akur, Bisa "SMS-an" Gratis