cpu-data.info

BARCELONA, - Huawei memprediksi standar baru WiFi 802.11ax atau "WiFi 6" mulai diadopsi tahun ini. Puncak penggunaannya secara komersil diramalkan pada 2023 mendatang, dengan angka penetrasi hingga 90 persen.

Hal ini tak lepas dari pengembangan jaringan 5G yang kian marak dan serius. Konektivitas internet super cepat tersebut digadang-gadang bakal memengaruhi rantai industri dan digitalisasi layanan.

Alhasil, perusahaan bakal memerlukan teknologi WiFi 6 untuk membangun jaringan dengan bandwidth lebih tinggi.

"Jaringan WiFi akan menjadi bagian penting dari transformasi digital. Namun, akan banyak tantangan ke depannya," kata Campus Network Domain President, Huawei Data Communication Product Line, Steven Zhao, di sela-sela "Huawei Forum", dalam rangkaian Mobile World Congress (MWC) 2019, di Barcelona, Spanyol, Senin (25/2/2019).

Baca juga: Kecepatan WiFi Mulai Kalah dari Seluler

Steven Zhao kemudian membahas tren untuk rentang tiga hingga lima tahun ke depan. Teknologi semacam video 4K, IoT, Virtual Reality, Augmented Reality, dll, membutuhkan bandwidth dan koneksi yang kuat.

Dalam hal ini, jaringan 5G yang mumpuni juga perlu ditemani jaringan WiFi 6 yang tangguh demi memberikan pengalaman internet terbaik bagi masyarakat dan pebisnis untuk berbagai kebutuhan.

"WiFi Alliance akan meluncurkan sertifikasi untuk WiFi 6 pada kuartal tiga 2019 ini,"  ujarnya.

Secara teknis, WiFi 6 mempunyai data rate yang lebih kencang 37 persen ketimbang WiFi 5. Selain itu, nilai jual utama WiFi 6 adalah kemampuan memberikan koneksi yang lebih stabil untuk pengguna dalam jumlah besar.

Sehingga, penggunaan daya pada WiFi 6 diklaim lebih efisien. Oleh karena itu, selain untuk end-user, WiFi 6 juga cocok digunakan para pelaku industri untuk memangkas biaya produksi.