Algoritma YouTube Anggap "Pokemon Go" sebagai Pornografi

KOMPAS. com - Konten gaming di YouTube agaknya tidak selalu dianggap baik oleh Google, sekalipun konten Pokemon Go. Pasalnya, beredar kabar bahwa ada beberapa YouTuber yang mengunggah video gameplay Pokemon Go, namun diblokir oleh YouTube lantaran dianggap konten pornografi.
Berdasarkan laporan BBC, ada tiga YouTuber yang diblokir oleh YouTube, mereka masing-masing dengan akun Mystic7, Trainer Tips, dan Marksman.
Akun YouTube ketiga konten kreator tersebut disebut diblokir oleh YouTube, tak lama setelah mereka mengunggah video gameplay Pokemon Go.
Alasan pemblokiran karena video-video yang diunggah terdapat singkatan CP. Di Pokemon Go, CP sendiri merupakan singkatan dari "Combat Points". Namun, menurut YouTube dan algoritma sistem platform tersebut, CP dianggap sebagai singkatan dari "Child Pornography".
Mendapati akunnya telah diblokir, Mystic7 dan Trainer Tips pun mengungkapkan keluhannya di Twiter.
Baca juga: Google Ciptakan AI untuk Basmi Pornografi Anak
So my channel just went down for community guideline strikes for “sexual content”... @TeamYouTube yal into Pokémon or something??
— MYSTIC7 (@MYSTIC7) February 17, 2019
In case anyone at @TeamYouTube is taking notes on today's mishap, CP stands for Combat Points. I'm on board with fighting back against inappropriate content, but your algorithm needs a lesson in CONTEXT.
Also, just to reiterate, MANUAL REVIEW BY A HUMAN BEFORE TERMINATION pic.twitter.com/qHLP5GGe9J
— Nick // Trainer Tips (@trnrtips) February 17, 2019
Selain berkeluh kesal di sosial media, ketiga konten kreator ini juga melaporkan kejadian pemblokiran akun ke YouTube.
Sebab, tak hanya channel YouTube saja yang diblokir. Seluruh ekosistem Google yang terintegrasi dengan Gmail juga tak bisa digunakan.
Selang beberapa waktu setelah dilaporkan dan ramai diberitakan, tiga akun tersebut langsung pulih dari status blokir. Lalu, apa tangapan YouTube tentang kasus ini?
Ketidaksengajaan sistem
Melihat kasus ini, pihak YouTube pun memberikan klarifikasi bahwa pemblokiran akun merupakan kesalahan sistem.
"Dengan banyaknya video yang beredar di platform kami, kadang kami salah (memblokir)," ujar pihak YouTube.
"Ketika mendengar ada channel yang telah diblokir oleh sistem secara tak sengaja, pihak kami langsung mencabut blokir tersebut dan mengulas video terkait di channel tersebut," tambahnya.
Kejadian ini pun agaknya menimbulkan kekhawatiran tentang pemblokiran melalui otomatisasi sistem dan algoritma YouTube.
Padahal, pemblokiran akun mestinya dilakukan oleh orang, bukan sistem. Sebab, status blokir sendiri merupakan status hukuman yang absolut.
Terlebih, jika YouTube terus mengandalkan algoritma, maka kejadian di atas mungkin bakal terjadi lagi di kemudian hari, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari Kotaku, Kamis (21/2/2019).
Terkini Lainnya
- Menerka Arti Huruf "E" di iPhone 16e
- Tablet Huawei MatePad Pro 13.2 Rilis di Indonesia 26 Februari, Ini Spesifikasinya
- Daftar Harga YouTube Premium di Indonesia, Mulai dari Rp 41.500
- Cisco Umumkan AI Defense, Solusi Keamanan AI untuk Perusahaan
- Menggenggam HP Lipat Tiga Huawei Mate XT Ultimate, Smartphone Tipis Rasa Tablet
- Smartphone Vivo Y29 4G Meluncur, Bawa Baterai Jumbo 6.500 mAh
- 3 Cara Mengaktifkan Touchpad Laptop Windows dengan Mudah dan Praktis
- HP Lipat Oppo Find N5 Sangat Tipis, Ini Rahasia di Baliknya
- Fitur Foto Anti-gagal di Samsung Galaxy S25 Ultra Ini Wajib Dipakai Saat Nonton Konser
- Gimbal Smartphone DJI Osmo Mobile 7 Pro Dirilis, Sudah Bisa Dibeli di Indonesia
- 10 Aplikasi untuk Menunjang Ibadah Puasa Ramadhan 2025 di iPhone dan Android
- Merekam Foto dan Video Konser Makin "Seamless" dengan Cincin Pintar Galaxy Ring
- Angin Segar Investasi Apple, Harapan iPhone 16 Masuk Indonesia Kian Terbuka
- Melihat Tampilan iPhone 16e, Serupa tapi Tak Sama dengan iPhone 14
- HP Lipat Oppo Find N5 Segera Rilis di Indonesia, Kapan?