7 Tren Baru Serangan Siber di Indonesia Menurut Kaspersky
JAKARTA, - Perusahaan sekuriti Kaspersky Labs memprediksi tren baru serangan siber bakal mengemuka pada tahun 2019. Beberapa serangan siber tersebut bisa terjadi kapan saja tanpa mengenal target serta ruang dan waktu.
Prediksi tren tersebut disampaikan oleh Dony Koesmandarin selaku Territory Channel Manager untuk Indonesia di Kaspersky Labs Asia Pasifik.
Baca juga: 5 Hal yang Bikin Perusahaan Gampang Kena Serangan Cyber
"Dengan maraknya perusahaan teknologi baru dan inovasi digital dalam perekonomian Indonesia, serangan siber pun akan semakin banyak di tahun ini," ujar Dony saat ditemui di acara Kaspersky di bilangan Jakarta, Kamis (7/2/2019).
Menurut dia, bakal ada 7 tren baru untuk serangan cyber di Indonesia pada tahun ini.
1. Serangan APT (Advanced Persistent Threat) bakal berkurang
APT sejatinya adalah bentuk serangan siber skala besar yang mengincar suatu infrastruktur atau target besar guna mengumpulkan informasi sensitif.
Berkurangnya serangan APT sejatinya menghasilkan paradigma atau cara baru bagi para pelaku cyber-crime.
Cara baru ini bisa dimanfaatkan untuk menyerang perangkat atau infrastruktur agar lebih efektif lantaran APT sendiri membutuhkan waktu lama untuk dieksekusi.
2. Serangan dari networking hardware dan IoT
Jenis serangan ini juga diprediksi bakal ramai di tahun 2019. Para pelaku cyber-crime nantinya bakal memanfaatkan celah keamanan pada jaringan dan perangkat IoT sebagai medium untuk melakukan serangan siber.
Salah satunya, mereka bisa memanfaatkan robot (botnets) atau perangkat IoT untuk menghambat sinyal komunikasi atau mengacaukan sebuah infrastruktur melalui jaringan.
3. Kemunculan pemain baru yang lebih agresif
Pertumbuhan pelaku serangan siber pun, sebagai efek dari berkurangnya APT, patut diwaspadai.
Mereka biasanya mengotak-atik alat eksploitasi untuk melakukan serangan siber agar lebih sulit untuk ditangani.
Terkini Lainnya
- Hati-hati, Hacker Gunakan File ZIP untuk Menyusup ke Windows
- Dua Perangkat Apple Ini Sekarang Dianggap "Gadget" Jadul
- Bisnis Diprediksi Membaik, Valuasi Induk TikTok Tembus Rp 4.755 Triliun
- WhatsApp Siapkan Desain Baru, Ini Bocoran Tampilannya
- Headphone Vs Earphone, Mana yang Lebih Aman Digunakan?
- Apa Itu Rumus COUNT di Microsooft Excel dan Contoh Penggunaannya
- Bagaimana Cara Registrasi Kartu Telkomsel Baru?
- Arti Kata "Angst" Istilah Slang yang Sering Digunakan di Media Sosial
- Cara Menolak Otomatis Panggilan dari Nomor yang Disembunyikan di HP Android
- Cara Mengatasi Last Seen WhatsApp Tidak Berubah dengan Mudah dan Praktis
- Qualcomm Umumkan Chip Baru untuk Smart Home dan IoT
- Advan ForceOne Rilis di Indonesia, PC AIO dengan AMD Ryzen 5 6600H
- Dampak Memakai Headset Terlalu Sering dengan Volume Tinggi yang Penting Dihindari
- Lantai Data Center Microsoft Pakai Bahan Kayu, Ini Alasannya
- Steam Setop Dukungan Windows 7 dan 8, Gamer Diminta Upgrade ke OS Baru