Agate Studio Kembangkan Bisnis Game untuk Karyawan Perusahaan
JAKARTA - Pengembang game asal Indonesia, Agate Studio, meresmikan sub-brand Agate Level Up lewat sebuah acara yang digelar di Jakarta hari ini, Rabu (30/1/2019) .
Agate Level Up dikhususkan untuk bisnis bagi korporasi (B2B) yang menawarkan solusi gamification, yakni sistem pembelajaran atau penilaian dalam perusahaan yang dikemas dalam konsep interaktif ala video game.
Sebelumnya Agate sendiri telah terjun di industri gamification sejak 2010, namun belakangan memutuskan untuk mendirikan brand terpisah agar lebih fokus menggarap segmen tersebt.
Chief Marketing Officer Agate, Shieny Aprilia, mengatakan Agate Level Up bakal menawarkan solusi gamification untuk meningkatkan engagement korporasi antar karyawan atau pelanggan dengan konsep yang modern dan tidak membosankan.
Baca juga: CEO Agate Studio Pilih "Drop Out" Demi Game
"Gamification merupakan penggabungan elemen game ke dalam konteks non-game yang bentuk dan tujuannya bisa real-life," ujar Shieny saat ditemui KompasTekno di sela acara peresmian Agate Level Up.
Shieny menjelaskan, gamification diterapkan di lingkungan perusahaan dengan menghubungkan konteks dunia nyata dengan elemen-elemen permainan, serupa yang umum ditemukan dalam video game.
Elemen game tersebut, menurut Shieny, bisa berbentuk point scoring, leaderboards, kompetisi, aturan bermain, dan sebagainya.
Sementara, konteks dunia nyata di lingkungan perusahaan atau institusi yang dikaitkan dengan game bisa berbentuk pembelajaran di sekolah, penilaian untuk calon karyawan, training karyawan, dan sebagainya.
Gamification lewat aplikasi game
Agate sendiri mengembangkan gamification lewat beberapa aplikasi game. Ada beberapa bentuk game berbeda yang ditawarkan, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
Pertama, ada gamification platform pembelajaran berbasis mobile yang berada di bawah produk Levio. Bentuk gamification ini bisa berupa jenis game trivia (kuis) dan pilihan ganda berbasis scoring.
Kedua, ada gamification khusus untuk pembelajaran (custom gamified learning). Game ini bisa berbentuk pembelajaran code-of-conduct perusahaan, pelatihan pegawai, dan sebagainya yang bisa dipelajari oleh karyawan dengan interaktif.
Baca juga: Agate Studio, Pengembang Game dengan Modal Awal "Passion"
Ketiga, ada gamification khusus untuk penilaian (custom gamified assessment). Jenis pengembangan ini bisa berbentuk game untuk menilai kemampuan calon karyawan yang digabungkan dengan tujuan dan misi di dalam game.
Lalu yang terakhir ada gamification khusus untuk periklanan (custom gamified advertising). Bentuk game ini bisa dikembangkan dari game yang tujuannya bikin "heboh" untuk menarik pengunjung.
Game horor untuk menarik pengunjung
Terkini Lainnya
- Unboxing Samsung Galaxy Watch Ultra, Arloji Pintar yang Canggih, Elegan, dan Sporty
- Apakah Mode Pesawat Bisa Menghemat Baterai HP? Begini Penjelasannya
- Smartwatch Redmi Watch 5 Meluncur, Lebih Besar dan Lebih Terang
- Asus Rilis Laptop Copilot+ PC Paling Portabel di CES 2025
- Nintendo Bikin Konsol Game Boy dari Mainan Lego, Bisa Dirakit Sendiri
- Cara Hapus Akun Instagram Permanen dan Sementara
- Juliana Cen Diangkat Jadi Managing Director HP Indonesia
- Bukalapak Pastikan PHK Karyawan, Imbas Tutup Lapak Produk Fisik
- Meutya Hafid Lantik Jajaran Pejabat Komdigi, Ada Fifi Aleyda Yahya dan Raline Shah
- Apa Itu Koin Jagat? Challenge Berburu Koin dari Aplikasi Jagat yang Ramai Dilarang
- 5.448 iPhone 16 Legal Masuk Indonesia Sebulan setelah Peluncuran
- Daftar Emoji Favorit Gen Z yang Bikin Chat Lebih Ekspresif
- WiFi Vs Data Seluler: Mana yang Lebih Boros Baterai?
- 3 Link untuk Pantau Kebakaran Los Angeles "Real Time", Begini Caranya
- iPhone 16 Masih Ilegal, Samsung Galaxy S25 Ultra Siap "Ngonser" Februari