Ikuti Anjuran AS, Selandia Baru Larang Perangkat 5G Huawei

- Upaya Huawei untuk memperluas penetrasi 5G lewat perangkat network bikinannya kembali terganjal. Kali ini, giliran Selandia Baru yang melarang penggunaan perangkat 5G milik Huawei dengan alasan keamanan.
Pemerintah Selandia Baru menolak permintaan operator seluler Spark untuk menggunakan peralatan infrastruktur 5G dari Huawei. Keputusan ini diambil atas anjuran dari Amerika Serikat yang melarang penggunaan perangkat 5G dari vendor asal China.
Amerika Serikat menuduh perusahaan besar asal China seperti Huawei dan ZTE melakukan pencurian data pengguna yang mampu mengancam keamanan nasional.
AS menuding bahwa perusahaan-perusahaan ini mencuri dan mengirim data ke server mereka yang ada di China, kemudian menyalahgunakan data tersebut.
Baca juga: Trump Teken Larangan Penggunaan Huawei dan ZTE
Huawei sendiri dalam sebuah pernyataan mengatakan bahwa pihaknya akan mencari jalan keluar untuk mengatasi maslaah tersebut.
Saat ini, Huawei telah menandatangani lebih dari 20 kontrak untuk mendistribusikan perangkat 5G dengan operator-operator seluler di seluruh dunia.
Pemerintah China prihatin
Melihat keputusan Selandia Baru, pemerintah China pun ikut angkat bicara. Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Geng Shuang menyatakan keprihatinan serius dan mengatakan hubungan bisnis China-Selandia Baru sejatinya bisa saling menguntungkan.
"Kami berharap pemerintah Selandia Baru bisa membuat lingkungan persaingan yang adil bagi perusahaan-perusahaan China yang beroperasi di Selandia Baru, dan dapat saling percaya dalam kerja sama bilateral," katanya.
Dikutip KompasTekno dari Gizmochina, Kamis (29/11/2018), Amerika Serikat saat ini memang tengah gencar membujuk beberapa negara sekutunya untuk melakukan tindakan serupa.
Baca juga: China Bantah Sadap iPhone Trump, Sarankan Pakai Huawei
Pada bulan Agustus lalu, pemerintah Australia sudah lebih dulu melarang penggunaan perangkat 5G milik Huawei di negaranya.
Ketidakpercayaan Amerika Serikat pada China ini dilatarbelakangi perang dagang yang berimbas pada iklim industri telekomunikasi yang semakin memanas.
Selain itu terungkapnya tindakan ZTE yang menjual peralatan Amerika Serikat ke Iran dan Korea Utara secara ilegal, membuat ketidakpercayaan ini semakin memuncak.
Klimaksnya, AS kemudian mengelurkan undang-undang yang melarang institusi pemerintah dan kontraktor pemerintah menggunakan teknologi Huawei dan ZTE.
Terkini Lainnya
- Arti Logo XLSmart, Operator Seluler Hasil Merger XL-Smartfren
- XLSmart Resmi Beroperasi, Janjikan Peningkatan Layanan
- iPhone 6s Kini Masuk Kategori HP Lawas
- Cara Cek Tilang ETLE via Online
- Video Lama Ungkap Alasan Bos Apple Pilih Rakit iPhone di China
- 10 HP Terlaris di Indonesia
- 50 Ucapan Jumat Agung 2025 Penuh Kasih dan Harapan buat Dibagikan ke Medsos
- Mobile Legends Kolaborasi dengan Naruto, Ada Skin Sasuke, Kurama, dll
- 2 Cara Reset Explore Instagram biar Lebih Sesuai Minat
- Arti Kata “Stecu”, Bahasa Gaul yang Lagi Viral di TikTok
- Alamat URL Google Search di Semua Negara Akan Disamakan
- 40 Link Download Twibbon Jumat Agung 2025 buat Peringati Kematian Yesus Kristus
- Bill Gates Pamer Kode Pertama Microsoft, Ada 150 Halaman
- Google Resmi Naikkan Standar, HP Android Storage 16 GB Gigit Jari
- Daftar HP yang Mendukung eSIM Indosat