Huawei Kembangkan Kacamata "Augmented Reality"?

- Huawei tidak mau ketinggalan dalam mengembangkan teknologi augmented reality (AR). Raksasa teknologi China itu mengonfirmasi bahwa pihaknya akan merancang aksesori kacamata dengan teknologi Augmented Reality (AR).
Dalam wawancara dengan CNBC, CEO Huawei, Richard Yu menyatakan perusahaannya saat ini sedang mengembangkan aksesori kacamata AR dan mengklaim alat itu akan memberikan pengalaman AR yang berbeda kepada pengguna.
"Dengan alat (AR) ini, pengguna bisa menggunakannya bersama-sama dengan ponsel, dan memungkinkan mereka melihat area yang terjangkau AR dengan lebih luas" sebut Yu saat diwawancara, dikutip KompasTekno, Senin (19/11/2018).
"Mungkin awalnya (saat ini) teknologi AR terasa kurang menonjol. Tapi di masa depan, nilai fungsional AR akan semakin terlihat." tambahnya.
Sebagai informasi, Augmented Reality (AR), atau realitas yang ditambahkan, adalah teknologi yang menggabungkan benda maya dua dimensi dan ataupun tiga dimensi ke dalam sebuah lingkungan nyata melalui sebuah aplikasi atau alat, biasanya melalui sebuah kamera.
Agar pengguna tidak kaget, sebelum kacamata diluncurkan, pihak Huawei sesumbar telah memasang aplikasi AR di ponsel bikinannya, yaitu Mate 20 Pro, sebelum kacamata itu disebarluaskan di masa depan.
Aplikasi itu disebut 3D Live Object, dimana pengguna bisa memasukkan sembari mengontrol objek, misalnya binatang, yang ada pada layar kamera.
Selain itu, ada juga fitur 3D Live Moji untuk membuat emoji berdasarkan ekspresi wajah secara real-time yang sejatinya mirip seperti Animoji di iPhone X dan AR Emoji di Samsung S9.
Sementara itu, jika melalui kacamata, benda digital yang 'ditambahkan' akan terlihat di aksesori tersebut sama seperti pengguna melihat AR di layar ponsel.
Lebih lanjut, nantinya, Yu memprediksi perusahaannya serta pabrikan lain mungkin akan merilis kacamata digital ini pada masa depan.
"Satu atau dua tahun lagi saya pikir para pemain industri (teknologi) akan mengkomersilkan alat bantu AR tersebut, termasuk pabrik kami (Huawei)." ungkap Yu.
"Kami pun akan memberikan user experience yang lebih baik daripada yang lain." pungkasnya.
Tidak Hanya Huawei
Seperti diketahui, selain Huawei, beberapa perusahaan teknologi juga disebut sedang mengembangkan alat serupa. Apple dan Facebook, misalnya, sama-sama mengembangkan perangkat tambahan terkait.
Tahun lalu, perusahaan Cupertino diketahui membeli perusahaan teknologi bergerak di bidang lensa, Akonia Holographics. Sementara itu sang raksasa jejaring sosial mengkonfirmasi kabar pengembangan kacamata AR melalui Ficus Kirkpatrick, kepala divisi AR, bulan lalu.
Ada pula perusahaan yang sudah mengembangkan produk kacamata AR nya namun tidak dijual di pasaran.
Google, misalnya. sudah membuat Google Glass yang sekarang hanya digunakan secara terbatas sebab pelarangan terkait masalah pengambilan gambar melalui kacamata. Lalu ada Microsoft dengan HoloLens yang disebar untuk pengguna di lingkungan bisnis.
Terkini Lainnya
- Apa Itu eSIM? Begini Perbedaannya dengan Kartu SIM Biasa
- Harimau Biru di Sphere Las Vegas, Karya Gemilang Ilustrator Indonesia
- Microsoft Tutup Skype, Pelanggan Ini Tuntut Uangnya Dikembalikan
- Awas Klik File di WhatsApp Desktop Bisa Kena Malware, Update Sekarang!
- Pasar PC Global Tumbuh 9 Persen Awal 2025, Ini Penyebabnya
- AMD Rilis Ryzen 8000 HX, Chip Murah untuk Laptop Gaming
- Trump Bebaskan Tarif untuk Smartphone, Laptop, dan Elektronik dari China
- Apple Kirim 600 Ton iPhone dari India ke AS
- LAN: Pengertian, Fungsi, Cara Kerja, Karakteristik, serta Kelebihan dan Kekurangannya
- 3 Game Gratis PS Plus April 2025, Ada Hogwarts Legacy
- Trafik Broadband Telkomsel Naik 12 Persen saat Idul Fitri 2025
- 3 Cara Menyimpan Foto di Google Drive dengan Mudah dan Praktis
- Samsung Galaxy A26 5G: Harga dan Spesifikasi di Indonesia
- Google PHK Ratusan Karyawan, Tim Android dan Pixel Terdampak
- Harga iPhone 12, 12 Mini, 12 Pro, dan iPhone 12 Pro Max Second Terbaru