Twitter Bakal Blokir Akun yang Berkomentar Negatif di Periscope
- Twitter kini semakin tegas pada para pengguna. Kali ini, pengguna atau akun yang punya jejak negatif dalam berkomentar saat video live streaming di Periscope akan mulai diblokir secara bertahap.
Tindakan tegas ini diambil karena semakin banyak akun tak bertanggung jawab yang melayangkan komentar negatif dan tak sesuai aturan pada video yang ditayangkan di Periscope.
Tak sedikit komentar tersebut kemudian memicu perdebatan yang berujung pada perselisihan antar-pengguna.
Twitter menegaskan fitur chat atau obrolan di live streaming Periscope seharusnya memberi pengalaman menonton yang aman bagi broadcaster dan penontonnya. Bukan malah membuat suasana menjadi panas dan memicu perseteruan.
"Panduan Komunitas Periscope berlaku untuk semua siaran baik di Periscope dan Twitter. Sebagai bagian dari upaya berkelanjutan kami untuk membangun layanan yang lebih aman, kami meluncurkan penerapan pedoman kami yang lebih tegas terkait dengan chatting yang ditulis pengguna selama live streaming," ungkap pihak Periscope dalam blog resminya.
Dikutip KompasTekno dari The Verge, Senin (30/7/2018), proses pemblokiran akun ini akan dimulai pada 10 Agustus 2018 mendatang. Untuk menentukan akun mana saja yang akan diblokir, Twitter akan me-review terlebih dahulu jejak komentar dari setiap akun yang terdaftar.
Pengguna lain pun bisa ikut berkontribusi dalam proses ini dengan melaporkan akun-akun yang seringkali berkomentar negatif dan tak sesuai aturan.
Upaya ini merupakan bagian dari pemberantasan akun-akun penyebar spam yang telah dimulai Twitter beberapa waktu lalu. Bahkan menurut laporan, selama dua bulan terakhir Twitter sudah memblokir 70 juta akun yang terindikasi sebagai akun palsu yang bisa berkicau otomatis.
Pemblokiran masif seperti ini sejatinya dikhawatirkan bakal menyebabkan pengguna Twitter di kuartal kedua 2018 menurun. Namun ternyata hal kekhawatiran tersebut tak mengendurkan upaya Twitter.
Baca juga: Siap-siap, Jumlah Follower di Twitter Bakal Berkurang
Bahkan menurut seorang petinggi Twitter, hal itu tidak masalah karena yang diblokir adalah akun-akun yang jarang sekali berkicau sehingga tidak berpengaruh banyak pada jumlah pengguna aktif.
Vice President for Trust and Safety Twitter, Del Harvey dalam sebuah wawancara berbeda, sempat mengatakan bahwa ada perubahan kebijakan sebagai upaya perusahaan mendukung kebebasan berbicara sekaligus memastikan keamanan platformnya.
Sebelumnya, Twitter kerap mendapat kritik karena dinilai tidak banyak menindak para pengguna yang melakukan hal buruk, seperti spam, bully, atau kampanye berita bohong. Dengan kebijakan ini, Twitter berharap akan terus dapat menjadi tempat berpendapat yang bebas dan aman.
Baca juga: Jangan Coba-coba Ubah Nama Twitter Jadi Elon Musk
Terkini Lainnya
- TikTok Tidak Bisa Diakses Lagi di Amerika Serikat
- Foto "Selfie" Kini Bisa Disulap Langsung Jadi Stiker WhatsApp
- Ponsel Lipat Huawei Mate X6 Segera Masuk Indonesia, Intip Spesifikasinya
- Apa Itu Product Active Failed di Microsoft Word? Begini Penyebab dan Cara Mengatasinya
- Cara Masukkan Tabel di Pesan Gmail dengan Mudah
- 3 Cara Menghapus Cache di iPhone dengan Mudah dan Praktis
- CEO TikTok Ternyata Pernah Magang di Facebook
- Aplikasi TikTok Hilang dari Google Play Store dan Apple App Store AS
- Cara Factory Reset HP Xiaomi dengan Mudah dan Praktis
- Apa Arti “Re” di Gmail dan Mengapa Muncul saat Membalas Pesan?
- TikTok Jawab Putusan AS, Sebut 170 Juta Pengguna Akan Terdampak Penutupan
- Microsoft Hentikan Dukungan Office di Windows 10 Tahun Ini
- TikTok Terancam Ditutup, Medsos RedNote Jadi Aplikasi No. 1 di AS
- Amerika Akan Blokir TikTok, Siapa yang Bakal Diuntungkan?
- Spesifikasi dan Harga Oppo Reno 13 5G di Indonesia