Perangi Hoaks, WhatsApp Batasi Pesan yang Diteruskan
- WhatsApp harus banting tulang untuk menghalau hoaks yang mudah berceceran di platform tersebut. Perusahaan pesan instan ini belakangan mulai melabeli pesan terusan (forwarded), juga tautan yang dicurigai sebagai spam.
Tak cukup sampai disitu, dalam sebuah uji fitur terbaru, WhatsApp juga membatasi pesan yang diteruskan. Apabila nanti telah diterapkan sepenuhnya, para pengguna WhatsApp di ranah global hanya akan bisa meneruskan pesan ke maksimal 20 kontak saja dalam satu waktu.
Baca juga: Ini Tanda Pesan WhatsApp yang Diteruskan dari Orang Lain
Sebelumnya, batasan jumlah kontak yang bisa menerima pesan terusan adalah 250. Batasan baru dengan angka jauh lebih kecil pun diharapkan bisa menekan peredaran pesan berantai yang berpotensi sebagai hoaks.
Ada perlakuan khusus untuk India. Para pengguna WhatsApp di negeri ini -yang jumlahnya mencapai 200 juta- hanya akan bisa meneruskan pesan ke lima kontak dalam satu waktu.
"Kami juga bakal menghapus tombol shortcut untuk meneruskan pesan, yang biasanya ada di samping konten media," sebut WhatsApp dalam sebuah posting blog terkait. Penghapusan shortcut itu berlaku untuk aplikasi WhatsApp di India saja.
WhatsApp belakangan memang mendapat sorotan di India lantaran dituding berperan sebagai medium penyebaran berita bohong. Selain menebar keresahan dan kerusuhan, hoaks di India sudah berujung pada pembunuhan. Pemerintah India pun meminta WhatsApp ikut bertanggung jawab.
Baca juga: Dinilai Picu Pembunuhan, India Ancam Bakal Menindak WhatsApp
Upaya lain WhatsApp memerangi kabar bohong yang menerpa para penggunanya di India adalah beriklan satu halaman penuh di koran-koran lokal. Isinya tak lain merupakan tips menyaring pesan hoaks dan imbauan tentang apa yang harus dilakukan jika menerima pesan tersebut.
Baca juga: India Minta WhatsApp Pasang Filter Berita Hoaks
Lebih jauh, sebagimana dirangkum KompasTekno dari TechCrunch, Minggu (22/7/2018), WhatsApp dan Facebook selaku perusahaan induknya dikabarkan berencana menerapkan sistem verifikasi berita bohong yang telah diuji coba di Meksiko.
Terkini Lainnya
- Selamat Tinggal Stiker Apple, "Unboxing" iPhone 16 Akan Berbeda Rasanya
- 8 Cara Mengatasi Notifikasi WhatsApp Tidak Bunyi dengan Mudah
- Spesifikasi dan Harga Tablet Infinix Xpad 4G di Indonesia, Mulai Rp 2 Jutaan
- Smartwatch Huawei Watch GT 5 dan GT 5 Pro Resmi, Diklaim Lebih Akurat Pantau Kesehatan
- Spesifikasi dan Harga Realme 13 Pro Plus 5G di Indonesia
- 3 Game Gratis Epic Games, Ada Game Zombi "The Last Stand: Aftermath"
- Jakarta Juara Umum PON XXI Cabor E-sports
- Spesifikasi dan Harga Realme 13 Pro 5G di Indonesia
- Jadwal MPL S14 Pekan Ini, Ada "Rematch" RRQ Hoshi Vs Evos Glory
- YouTube Kini Punya Tombol "Hype" untuk Dongkrak Popularitas Kreator Pemula
- Elon Musk Umumkan Blindsight, Inovasi agar Tunanetra Bisa Melihat Lagi
- Game "God of War Ragnarok" PC Resmi Meluncur, Ini Harganya di Indonesia
- Tablet Huawei MatePad Pro 12.2 dan MatePad 12 X Meluncur, Kompak Pakai Layar PaperMatte
- Mengenal Sehat Sutardja, Pionir di Balik Kesuksesan Marvell Technology
- YouTube Rilis Communities, Fitur Mirip Forum untuk Interaksi dengan Penonton