Foxconn Resmi Bangun Pabrik di Amerika Serikat

- Bisnis Foxconn di AS semakin berkembang. Vendor perakit iPhone asal Taiwan ini resmi membangun pabrik di wilayah Mount Pleasant Wisconsin, Amerika Serikat.
Di pabrik seluas hampir dua juta meter persegi ini Foxconn rencananya bakal memproduksi komponen layar LCD dan mempekerjakan sebanyak 13.000 orang.
Prosesi groundbreaking serta peresmian dibangunnya pabrik ini dilakukan oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Trump didampingi oleh CEO Foxconn Terry Gou, Gubernur wilayah Wisconsin Scott Walker dan beberapa pejabat lainnya dari Gedung Putih.
"Seperti yang telah ditemukan oleh Foxconn, tidak ada tempat yang lebih baik untuk membangun, mempekerjakan dan berkembang selain di sini, Amerika Serikat," ungkap Donald Trump, seperti dikutip KompasTekno dari Cnet, Sabtu (30/6/2018).
Menurut Trump, langkah yang dilakukan oleh Foxconn dengan membangun pabrik di Amerika Serikat merupakan lompatan besar dan jadi permulaan untuk hadirnya investasi asing di AS.
Pembangunan pabrik Foxconn ini sejatinya bukan tanpa kontroversi. Untuk memastikan terealisasinya pembangunan, pemerintah daerah Wisconsin sampai-sampai menjanjikan insentif tambahan sebesar 1 miliar dollar AS untuk perusahaan.
Baca juga: Ini Alasan Trump Kenakan Tarif Impor untuk Produk Teknologi China
Rencana pembangunan pabrik ini sudah direncanakan jauh-jauh hari, bahkan sejak 2012 Foxconn sudah menargetkan pembangunan pabrik di AS.
Alasannya adalah, menurut Foxconn, Amerika Serikat adalah tempat yang strategis dan ada banyak potensi klien di sana.
Sayangnya pada 2013 rencana tersebut tak berjalan dengan baik. Foxconn sempat menjanjikan investasi sebesar 30 juta dillar AS untuk pembangunan pabrik di Pennsylvania namun rencana itu tidak terealisasi.
Kendati demikian, dibangunnya pabrik di AS ini malah memunculkan kekhawatiran harga iPhone akan semakin tinggi.
Selama ini, tantangan pembangunan fasilitas pabrik di AS adalah biaya operasional. Di Taiwan, upah buruh dan biaya operasional lainnya terhitung kecil dibandingkan dengan AS yang serba berstandar tinggi.
Jika biaya operasional pabrik dan produksi tinggi, harga ritel iPhone pun kemungkinan akan menjulang. Saat ini saja harga jual iPhone sudah dianggap premium, entah akan meningkat berapa besar kalau fasilitas produksi dipindah ke AS.
Baca juga: Foxconn Buka Pabrik di AS, Harga iPhone Makin Mahal?
Terkini Lainnya
- iPhone 16e Meluncur, iPhone 16 Versi "Murah"
- Xiaomi Suntik DeepSeek AI ke HyperOS, Ini HP yang Kebagian
- Nugroho Sulistyo Budi Resmi Dilantik Jadi Kepala BSSN
- Bocoran Desain iPhone 17 Pro, Jadi Mirip Ponsel Poco?
- HP Xiaomi Ini Dapat Update 6 Tahun, Dijual di Indonesia
- Foto: 100 Meter dari Panggung Seventeen Bangkok Tetap "Gokil" Pakai Samsung S25 Ultra
- Cara Buat Twibbon Ramadan 2025 di Canva lewat HP dan Desktop
- Garmin Instinct 3 Series Rilis di Indonesia, Kini Pakai Layar AMOLED
- Cara Bikin Kata-kata Kartu Ucapan Lebaran untuk Hampers Lebaran via ChatGPT
- 5 Negara Larang DeepSeek, Terbaru Korea Selatan
- Ini Dia Fitur xAI Grok 3, AI Terbaru Buatan Elon Musk
- Melihat HP Lipat Huawei Mate X6 Lebih Dekat, Layar Besar Bodi Ramping
- Google Didenda Rp 202 Miliar, Pakar Dorong Regulasi Digital yang Lebih Adil
- HP Realme P3 Pro dan P3x 5G Meluncur, Bawa Baterai Besar dan Chipset Baru
- Cara Cari Ide Menu Sahur dan Buka Puasa Otomatis via AI serta Contoh Prompt