Ini Alasan Trump Kenakan Tarif Impor untuk Produk Teknologi China

- Setelah mencanangkan tarif impor untuk baja dan aluminium yang masuk ke Amerika Serikat, Donald Trump, sang presiden negara adidaya tersebut, kembali beraksi. Kali ini dia mengincar produk-produk dari China, khususnya yang terkait dengan teknologi.
Langkah tersebut diambil setelah pemerintah AS melakukan investigasi terkait dugaan pencurian kekayaan intelektual AS oleh perusahaan-perusahaan China. .
Hasilnya, disimpulkan bahwa China kerap "memaksa" perusahaan AS untuk menyerahkan properti intelektual mereka, lewat manuver pemerintahan atau persyaratan kerja sama dengan perusahaan China, apabila ingin masuk ke pasaran Negeri Tirai Bambu tersebut.
Hal ini disinyalir berkontribusi pada ketimpangan neraca perdagangan kedua negara, dengan defisit ratusan miliar dollar AS di pihak Amerika, di luar kerugian dari properti intelektual yang diambil lewat cara ilegal seperti peretasan
"Kita punya masalah pencurian properti intelektual yang sangat besar," kata Trump, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari CNN, Sabtu (24/3/2018).
"(Tarif) ini akan membuat kita jadi negara yang jauh lebih kuat dan lebih kaya," lanjut dia.
Tarif impor tambahan sebesar 25 persen itu diperkirakan bakal berdampak pada impor barang senilai 60 miliar dollar AS dari China. Jenis-jenisnya mencapai 1.300-an barang, meski persisnya belum diketahui apa saja.
Karena menyangkut kekayaan intelektual dan teknologi, diperkirakan yang akan paling terkena imbasnya adalah impor produk-produk impor kategori perangkat komputer, komunikasi, mesin industri seperti robot pabrik dan antariksa.
Selain tarif impor, pemerintahan Trump juga akan memperketat investasi China di proyek-proyek berteknologi tinggi di AS. Perusahaan-perusahaan China akan dilarang menanam modal di sektor-sektor tertentu yang memungkinkan perolehan teknologi.
Baca juga : Trump Larang Qualcomm Dijual ke Perusahaan Asing
Perang dagang, harga naik
Aksi Trump mengumbar tarif impor dikhawatirkan bakal memicu perang dagang antar negara yang berujung merugikan untuk semua pihak. Gejala-gejalanya belakangan sudah mulai tampak jelas.
Pada Jumat pekan lalu, China baru saja membalas tarif impor baja dan aluminium dengan memberlakukan tarif impor tambahan sebesar 15 persen untuk 128 jenis produk yang diimpor dari AS, dengan nilai total sebesar 3 mililar dollar AS.
Yang terbaru, pekan ini China mengumumkan rencana untuk mengenakan pajak sebesar 25 persen untuk produk-produk daging babi dan aluminium daur ulang yang diimpor dari AS.
Tarif impor yang dikenakan Trump terhadap produk-produk teknologi kali ini berbeda dari sebelumnya karena secara spesifik membidik China, bukan negara-negara lain seperti halnya impor baja dan aluminium.
Di lain pihak, pemerintah China melalui Kementerian Perdagangan mengingatkan AS agar tak melakukan tindakan yang membahayakan hubungan dagang bilateral kedua negara. Tapi, ditambahkan pula bahwa China tak takut seandainya perang dagang dengan AS benar-benar menggelora.
"Kami percaya diri dengan kemampuan kami dalam menghadapi tantangan apapun. Kami mengimbau AS untuk berhenti," sebut Kementerian Perdagangan China.
Untuk sektor teknologi, perang dagang antara China dan AS bakal melambungkan harga barang di tingkat konsumen. Maklumlah, banyak perangkat elekronik dan teknologi yang bersangkut paut dengan China, entah menggunakan teknologi Negeri Panda atau diproduksi di sana.
Raksasa-raksasa internet seperti Facebook dan Google pun terancam pusing tujuh keliling karena banyak bergantung pada perusahaan China untuk memasok komponen-komponen untuk server dan data center. Baca juga : 5 Isu yang Dihadapi Perusahaan Teknologi Setelah Trump Jadi Presiden)
Terkini Lainnya
- Apple Kirim 5 Pesawat Penuh iPhone ke AS untuk Hindari Dampak Tarif Trump
- Cara Bikin Action Figure ChatGPT dari Foto dengan Mudah, Menarik Dicoba
- Spesifikasi dan Harga Poco M7 Pro 5G di Indonesia
- Harga Bitcoin Anjlok gara-gara Tarif Trump
- Gara-gara Satu Twit X, Pasar Saham AS Terguncang dan Picu "Market Swing" Rp 40.000 Triliun
- Kekayaan Apple Turun Rp 10.718 Triliun akibat Tarif Trump
- Samsung Rilis Real Time Visual AI, Fitur AI yang Lebih Interaktif
- Trump Sebut Elon Musk Akan Mundur dari Pemerintahan
- Rumor Terbaru iPhone 17 Pro: Fanboy Siap-siap Kecewa?
- Ketika Grok AI Jadi Cara Baru Lempar Kritik di X/Twitter...
- 26 iPhone yang Akan Kebagian iOS 19
- ChatGPT Dituntut karena "Asbun", Tuding Pria Tak Bersalah Pembunuh
- Akun Non-aktif X/Twitter Akan Dijual mulai Rp 160 Juta
- Cara Hapus GetContact Permanen biar Identitas Kontak Tetap Aman
- Cara Melihat Garis Lintang dan Bujur di Google Maps dengan Mudah dan Praktis