Facebook Kebobolan Lagi, Data 50 Juta Akun Diduga Bocor

- Facebook dilaporkan kecolongan lagi. Setelah bocornya data pengguna oleh aplikasi pihak ketiga Cambridge Analytica dan AggregateIQ, kali ini, aplikasi besutan CubeYou yakni kuis "You Are What You like", telah ditangguhkan Facebook.
Kuis ini mirip dengan kuis #thisisyourdigitallife yang sebelumnya dimanfaatkan Cambridge Analytica, untuk membobol tak kurang dari 50 juta data penggunanya.
Dalam investigasinya, Facebook mendapati jika aplikasi tersebut menambang data personal pengguna Facebook, dengan dalih riset akademik yang bersifat non-profit.
Vice President of Product Partnerships Facebook, Ime Archibong mengatakan akan terus menginvestigasi CubeYou.
"Jika hasil akhirnya mereka tak lolos audit, aplikasi mereka akan diblokir permanen dari Facebook", imbuh Archibong.
Baca juga: Ini Dia Pembuat Kuis Facebook yang Bocorkan Data
Beberapa pengguna mengatakan jika aplikasi tersebut dikembangkan CubeYou bersama pusat psikometrik Universitas Cambridge.
Sebab itulah, Archibong juga mengatakan bahwa pihaknya akan bekerja sama dengan otoritas komunikasi dan informasi Inggris (Information Commisioner's Office), untuk menginvestigasi Universitas Cambridge.
Salah satu universitas mentereng ini disebut-sebut membantu pengembangan aplikasi CubeYou, yang dilakukan oleh pusat psikometrik Universitas Cambridge dan juga keterlibatan Aleksandr Kogan, kreator kuis #thisisyourdigitallife, yang digunakan Cambridge Analytica.
Perwakilan Universitas Cambridge menyanggah kerja samanya dengan Cube You, untuk membangun model prediksi psikologi melalui kuis "You Are What You Like".

"Kami menjaga model prediksi secara rahasia, dan itu telah berlangsung sebelum kami memulai kerja sama dengan mereka", jelas salah satu perwakilan Universitas Cambridge.
Ia menekankan bahwa hubungan dengan Cube You, tidak dalam rangka komersil dan tidak ada biaya atau proyek dari klien yang diperjual-belikan.
"Mereka hanya mendesain antarmuka situs yang menggunakan model kami untuk memberikan wawasan pengguna pada data mereka. Sayangnya, pihak yang bekerja sama dengan Universitas Cambridge kerap melebih-lebihkan hubungan mereka dengan kami untuk mendapatkan prestis dari pekerjaan akademiknya", imbuhnya.
Kubu Cube You sendiri mengaku jika hubungannya dengan Universitas Cambrdige hanya berlangsung sejak tahun 2013 hingga 2015, dan sejak itu belum ada akses ke informasi apapun dari kuis yang baru.
Baca juga: Beredar Ajakan Boikot Facebook, WhatsApp, Instagram pada 11 April
Cube You adalah firma analisis, serupa dengan Cambridge Analytica, yang menawarkan "kecepatan, kemudahan, dan akurasi wawasan konsumen" kepada para kustomernya yang merupaka para pengiklan.
Sehingga ia mengumpulkan sebagian data penggunanya melalui kuis kepribadian yang diadakan di Facebook bernama "You Are What You Like".
Terkini Lainnya
- Microsoft Rilis Chip Kuantum Majorana 1 untuk Komputasi Skala Besar
- Beda Budaya Bisa Gagalkan Merger
- Cara Blokir SMS Spam yang Mengganggu di HP Xiaomi
- 2 Cara Menghapus Cache di HP Realme dengan Mudah dan Cepat
- Fitur Ini "Sulap" Oppo Find N5 Jadi Remot Laptop Apple Mac
- AMD Rilis 3 CPU Ryzen AI 300 Series
- Kulkas Pintar Samsung Bespoke AI Seri RS70 Resmi, Punya Fitur Penghemat Listrik
- Video: Fitur Samsung S25 Ultra Bikin Rekam Konser Seventeen Bangkok Jadi Anti-mainstream
- Hati-hati, Setting Bawaan di iPhone Bisa Jadi "Pintu" Hacker Menyusup
- Smartwatch OnePlus Watch 3 Resmi Meluncur, Layar Lebih Besar dan Terang
- YouTube Bikin Langganan "Premium Lite", Ini Bedanya dengan Premium Biasa
- Menkomdigi Minta Platform Digital Perketat Perlindungan Anak dari Konten Berbahaya
- 8 Ciri-ciri Chat Penipuan WhatsApp, Jangan Terkecoh
- Harga Laptop Akan Naik, Bos Acer Ungkap Alasannya
- 25 Tablet dan HP Xiaomi yang Kebagian HyperOS dengan AI DeepSeek